{"title":"Sisi Pendidikan dalam Metode Drama Kisah Qabil dan Habil","authors":"M. Hariyadi, M. Subki","doi":"10.30868/ei.v11i02.2652","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tidak semua orang dapat memahami maksud Al-Qur’an dengan baik, apalagi mengambil sisi pendidikannya, padahal salah satu fungsi Al-Qur’an harusnya mampu menjadi petunjuk bagi manusia. Beberapa diantaranya disebabkan oleh rumitnya komponen yang harus dikuasai oleh seorang mufasir, seperti harus menguasai nahwu sharf, ilmu lughah, ilmu isytiqâq, ilmu ma’âni, ilmu bayân, ilmu badî’, ilmu qirâ’at, ilmu kalam, ilmu Ushul Fiqh, ilmu qashash, ilmu manthiq, nâsikh mansûkh, ilmu hadits dan ilmu munâsabah. Metode drama dengan mengandalkan visualisasi dapat memudahkan pembaca memahami isi Al-Qur’an, tanpa dibatasi oleh penguasaan syarat-syarat di atas. Sebagaimana dalam kisah Qabil dan Habil yang tertuang dalam Surah Al-Ma’idah 5/: 27-31. Dengan metode drama imajinasi pembaca akan memudahkan untuk mengakses kandungan ayat tersebut secara baik dan akan memudahkan pula dalam mengambil sisi pendidikannya, karena inti dari semua kisah dalamAl-Qur’an adalah bagaimana mengambil intisari sisi pendidikannya untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.","PeriodicalId":32282,"journal":{"name":"Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Edukasi Islami Jurnal Pendidikan Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30868/ei.v11i02.2652","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Tidak semua orang dapat memahami maksud Al-Qur’an dengan baik, apalagi mengambil sisi pendidikannya, padahal salah satu fungsi Al-Qur’an harusnya mampu menjadi petunjuk bagi manusia. Beberapa diantaranya disebabkan oleh rumitnya komponen yang harus dikuasai oleh seorang mufasir, seperti harus menguasai nahwu sharf, ilmu lughah, ilmu isytiqâq, ilmu ma’âni, ilmu bayân, ilmu badî’, ilmu qirâ’at, ilmu kalam, ilmu Ushul Fiqh, ilmu qashash, ilmu manthiq, nâsikh mansûkh, ilmu hadits dan ilmu munâsabah. Metode drama dengan mengandalkan visualisasi dapat memudahkan pembaca memahami isi Al-Qur’an, tanpa dibatasi oleh penguasaan syarat-syarat di atas. Sebagaimana dalam kisah Qabil dan Habil yang tertuang dalam Surah Al-Ma’idah 5/: 27-31. Dengan metode drama imajinasi pembaca akan memudahkan untuk mengakses kandungan ayat tersebut secara baik dan akan memudahkan pula dalam mengambil sisi pendidikannya, karena inti dari semua kisah dalamAl-Qur’an adalah bagaimana mengambil intisari sisi pendidikannya untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.