Legalization of Waqf Forests in Indonesia: The Registration Process

IF 0.1 Q4 LAW
M. Jannah, A. Sarkawi, J. Othman
{"title":"Legalization of Waqf Forests in Indonesia: The Registration Process","authors":"M. Jannah, A. Sarkawi, J. Othman","doi":"10.15742/ILREV.V10N3.629","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nWaqf (Islamic endowment) is considered one of the alternative solutions to environmental problems in Indonesia. One of the examples is through the establishment of a waqf forest, a conservation initiative in the form of developing forests on waqf land. The development of waqf forests needs to pay attention to the legal side in accordance with the laws and regulations of Indonesia. Previous studies discussed the process of legalizing waqf land in Indonesia, but research about the legalization of waqf forest land is still scarce. This study aims to determine the process of legalizing waqf forests on the basis of Indonesian laws and regulations. On the basis of the results of literature studies and expert interviews that were analyzed descriptively, the process of legalizing waqf forest is one of the main tasks of a nazir (waqf manager). The process involves at least three government agencies: the Ministry of Religion, the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning (National Land Agency), and the Ministry of Environment and Forestry. The waqf forest legalization process begins with making a waqf pledge deed at the local Office of Religious Affairs, followed by creating a waqf land certificate at the local Land Offices. A crucial step is to clarify that the represented land must be located outside the forest area through a statement from the Ministry of Environment and Forestry. The legalization of waqf forests will guarantee the sustainability of the forest because this process makes waqf forest legal under Islamic law and the law of the Republic of Indonesia. \n \nAbstrak \nDewasa ini, wakaf mulai dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif solusi dari permasalahan lingkungan di Indonesia. Salah satu contoh aplikasi wakaf untuk hal tersebut adalah ‘hutan wakaf’, sebuah inisiatif konservasi berupa pengembangan hutan di atas tanah wakaf. Pengembangan hutan wakaf, sebagai bagian dari tanah wakaf, perlu memperhatikan sisi legal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Telah banyak penelitian sebelumnya yang membahas proses legalisasi tanah wakaf, namun belum ada penelitian yang membahas proses legalisasi hutan wakaf di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses legalisasi hutan wakaf sesuai peraturan perundang-undangan Indonesia. Berdasarkan hasil studi literatur dan wawancara pakar yang dianalisis secara deskriptif, proses legalisasi hutan wakaf dinilai sebagai salah satu tugas nazir (pengelola wakaf) yang utama. Proses ini melibatkan setidaknya tiga instansi pemerintah, yaitu Kementrian Agama, Kementrian Agraria dan Tata Ruang (Badan Pertanahan Nasional), serta Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Alur legalisasi hutan wakaf bermula dari pembuatan akta ikrar wakaf di Kantor Urusan Agama setempat, dilanjutkan dengan pembuatan sertifikat tanah wakaf di Badan Pertanahan Nasional setempat. Adapun salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah, tanah yang diwakafkan tidak boleh merupakan bagian dari Kawasan Hutan, hal ini dibuktikan melalui surat keterangan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Legalisasi hutan wakaf akan menjamin kelestarian hutan, sebab proses ini menjadikan hutan wakaf telah sah di bawah dua payung hukum, yaitu hukum Islam dan hukum negara Republik Indonesia.","PeriodicalId":13484,"journal":{"name":"Indonesia Law Review","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesia Law Review","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15742/ILREV.V10N3.629","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"LAW","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

Abstract

Abstract Waqf (Islamic endowment) is considered one of the alternative solutions to environmental problems in Indonesia. One of the examples is through the establishment of a waqf forest, a conservation initiative in the form of developing forests on waqf land. The development of waqf forests needs to pay attention to the legal side in accordance with the laws and regulations of Indonesia. Previous studies discussed the process of legalizing waqf land in Indonesia, but research about the legalization of waqf forest land is still scarce. This study aims to determine the process of legalizing waqf forests on the basis of Indonesian laws and regulations. On the basis of the results of literature studies and expert interviews that were analyzed descriptively, the process of legalizing waqf forest is one of the main tasks of a nazir (waqf manager). The process involves at least three government agencies: the Ministry of Religion, the Ministry of Agrarian Affairs and Spatial Planning (National Land Agency), and the Ministry of Environment and Forestry. The waqf forest legalization process begins with making a waqf pledge deed at the local Office of Religious Affairs, followed by creating a waqf land certificate at the local Land Offices. A crucial step is to clarify that the represented land must be located outside the forest area through a statement from the Ministry of Environment and Forestry. The legalization of waqf forests will guarantee the sustainability of the forest because this process makes waqf forest legal under Islamic law and the law of the Republic of Indonesia. Abstrak Dewasa ini, wakaf mulai dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif solusi dari permasalahan lingkungan di Indonesia. Salah satu contoh aplikasi wakaf untuk hal tersebut adalah ‘hutan wakaf’, sebuah inisiatif konservasi berupa pengembangan hutan di atas tanah wakaf. Pengembangan hutan wakaf, sebagai bagian dari tanah wakaf, perlu memperhatikan sisi legal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Telah banyak penelitian sebelumnya yang membahas proses legalisasi tanah wakaf, namun belum ada penelitian yang membahas proses legalisasi hutan wakaf di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses legalisasi hutan wakaf sesuai peraturan perundang-undangan Indonesia. Berdasarkan hasil studi literatur dan wawancara pakar yang dianalisis secara deskriptif, proses legalisasi hutan wakaf dinilai sebagai salah satu tugas nazir (pengelola wakaf) yang utama. Proses ini melibatkan setidaknya tiga instansi pemerintah, yaitu Kementrian Agama, Kementrian Agraria dan Tata Ruang (Badan Pertanahan Nasional), serta Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Alur legalisasi hutan wakaf bermula dari pembuatan akta ikrar wakaf di Kantor Urusan Agama setempat, dilanjutkan dengan pembuatan sertifikat tanah wakaf di Badan Pertanahan Nasional setempat. Adapun salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah, tanah yang diwakafkan tidak boleh merupakan bagian dari Kawasan Hutan, hal ini dibuktikan melalui surat keterangan dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Legalisasi hutan wakaf akan menjamin kelestarian hutan, sebab proses ini menjadikan hutan wakaf telah sah di bawah dua payung hukum, yaitu hukum Islam dan hukum negara Republik Indonesia.
印度尼西亚宗教基金森林的合法化:登记过程
摘要宗教基金被认为是解决印尼环境问题的替代方案之一。其中一个例子是通过建立宗教基金森林,这是一项在宗教基金土地上开发森林的保护举措。根据印度尼西亚的法律法规,宗教基金森林的开发需要注意法律方面。先前的研究讨论了印尼宗教基金土地合法化的过程,但关于宗教基金林地合法化的研究仍然很少。本研究旨在根据印尼法律法规确定宗教基金森林合法化的过程。根据描述性分析的文献研究和专家访谈结果,使宗教基金森林合法化的过程是纳粹(宗教基金管理者)的主要任务之一。这一过程至少涉及三个政府机构:宗教部、土地事务和空间规划部(国家土地局)以及环境和林业部。宗教基金森林合法化过程始于在当地宗教事务办公室制作宗教基金质押契约,然后在当地土地办公室创建宗教基金土地证书。一个关键步骤是通过环境和林业部的声明澄清代表土地必须位于林区之外。宗教基金森林的合法化将保证森林的可持续性,因为这一过程使宗教基金森林在伊斯兰法律和印度尼西亚共和国法律下合法化。这篇成人摘要,wakaf开始被认为是解决印尼环境问题的替代方案之一。wakaf申请的一个例子是wakaf森林,这是一项名为开发wakaf林的保护倡议。作为瓦卡夫土地的一部分,瓦卡夫森林的开发需要根据印度尼西亚的邀请规则从法律角度来看待。在此之前,已有许多研究讨论了瓦卡夫土地合法化的过程,但尚未有研究讨论印尼瓦卡夫森林合法化的进程。本研究旨在了解根据印尼法律使瓦卡夫森林合法化的过程。根据文献研究和描述性分析的专家访谈,瓦卡夫森林合法化的过程被评估为纳粹的主要任务之一。这一进程至少涉及三个政府机构,即宗教部、农业部和农村发展部以及环境和林业部。瓦卡夫森林的合法化进程始于在当地宗教办公室制定瓦卡夫效忠法案,并在当地国家农业局颁发瓦卡夫土地证书。环境和林业部的一封信证明,需要满足的条件之一是,被遗弃的土地不能成为林区的一部分。瓦卡夫森林的合法化将保证森林所有权,因为这一过程使瓦卡夫林在两个法律保护伞下合法,即伊斯兰法和印度尼西亚共和国法律。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
CiteScore
0.80
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
14 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信