Analisis Kesalahan Bahasa Tulis Pemelajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Level 2B Wisma Bahasa Yogyakarta

Y. Wijayanti, Muhammad Badrus Siroj
{"title":"Analisis Kesalahan Bahasa Tulis Pemelajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Level 2B Wisma Bahasa Yogyakarta","authors":"Y. Wijayanti, Muhammad Badrus Siroj","doi":"10.15294/JSI.V9I2.31568","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) adalah pengajaran bahasa Indonesia yang sasarannya adalah penutur asing. Pemelajar asing yang belajar bahasa Indonesia adalah pemelajar yang bukan berkebangsaan negara Indonesia dan berbahasa ibu bukan bahasa Indonesia. Pemelajar BIPA biasanya merupakan pemelajar yang memiliki latar belakang budaya berbeda dengan budaya bahasa yang dipelajarinya. Umumnya pemelajar BIPA merupakan pemelajar yang belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing atau bahasa kedua. Pada pembelajaran BIPA terdapat kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh pemelajar BIPA. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat timbul dalam pembelajaran BIPA karena pemelajar kurang menguasai tata bahasa Indonesia, kandungan makna dari bentukan kata dalam kalimat, satuan-satuan linguistik yang menjadi unsur pembangun kalimat bahasa Indonesia, serta penggunaan bahasa Indonesia yang masih dipengaruhi oleh bahasa ibu atau bahasa pertamanya. \nPenelitian ini dilakukan untuk mengkaji kesalahan berbahasa pemelajar BIPA level 2B Wisma Bahasa Yogyakarta. Penelitian ini membahasa tentang kesalahan pilihan kata, afiksasi, tanda baca, dan struktur kalimat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan pilihan kata, afiksasi, tanda baca, dan struktur kalimat memperlihatkan letak kesalahan berbahasa dan mendeskripsikan kesalahan pemelajar. Hasil dari pembenaran pilihan kata, afiksasi, tanda baca, dan struktur kalimat yang mampu memberikan acuan bagi para pengajar dalam menggunakan bahan ajar pembelajaran BIPA level 2B. Pengajar dapat lebih menekankan bagian-bagian yang sering terjadi adanya kesalahan, sehingga kesalahan tersebut dapat diminimalisasi pada pemelajar BIPA selanjutnya. \nData yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah kalimat-kalimat pada angket soal pemelajar BIPA yang diduga mengalami kesalahan berbahasa. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah keseluruhan kalimat pada angket yang telah diberikan kepada pemelajar BIPA level 2B Wisma Bahasa Yogyakarta. Data diperoleh dengan menggunakan metode simak dan cakap. Metode pengumpulan data pertama yang digunakan peneliti adalah metode simak dengan teknik sadap, simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik catat. Peneliti menyimak kalimat-kalimat untuk menemukan kesalahan berbahasa pada jawaban pemelajar di angket soal. Metode kedua yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik pancing, teknik cakap tansemuka, dan teknik catat. Peneliti memancing pemelajar dengan menggunakan soal-soal pada angket. Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih dengan teknik bagi unsur \nix \nlangsung. Metode agih adalah metode yang alat penentunya adalah bagian dari bahasa itu sendiri, pada penelitian ini adalah morfologi dan sintaksis. Metode penyajian analisis data yang digunakan adalah metode formal dan informal. \nHasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan pilihan kata, afiksasi, tanda baca, dan struktur kalimat pada bahasa tulis pemelajar BIPA level 2B Wisma Bahasa Yogyakarta. Kesalahan berbahasa yang paling banyak dilakukan oleh pemelajar BIPA level 2B adalah kesalahan dalam penggunaan pilihan kata, yaitu dalam penggunaan konjungsi dan preposisi. Kesalahan konjungsi yang ditemukan adalah (1) kesalahan konjungsi menjadi konjungsi, yaitu bahwa menjadi kalau, dan menjadi and, akan tetapi menjadi tetapi, tetapi menjadi tapi, bahwa menjadi karena; (2) kesalahan konjungsi menjadi preposisi, yaitu karena menjadi untuk; dan (3) kesalahan penambahan konjungsi, yaitu konjungsi dan. Kesalahan preposisi yang ditemukan adalah (1) kesalahan preposisi menjadi preposisi, yaitu ke menjadi di; (2) kesalahan penghilangan preposisi, yaitu preposisi di; dan (3) kesalahan penambahan preposisi, yaitu preposisi di dan dalam. \nPada kesalahan pilihan kata terdapat tujuh aspek kesalahan, yaitu (1) verba: kesalahan verba menjadi verba, verba menjadi frasa verba, frasa verba menjadi frasa verba, penghilangan verba, dan penambahan verba; (2) nomina: kesalahan nomina persona menjadi nomina, frasa nomina menjadi frasa nomina, dan penghilangan nomina; (3) adjektiva: kesalahan adjektiva menjadi adjektiva dan frasa adjektiva menjadi adjektiva, dan adjektiva menjadi nomina; (4) adverbia: kesalahan adverbia menjadi adverbia, frasa adverbia menjadi nomina, dan penambahan adverbia; (5) numeralia: kesalahan frasa numeralia menjadi numeralia; (6) partikel: kesalahan konjungsi menjadi konjungsi, konjungsi menjadi preposisi, penambahan konjungsi, penghilangan preposisi, dan penambahan preposisi, dan preposisi menjadi preposisi; dan (7) klitik: kesalahan pronomina menjadi nomina, pronomina menjadi pronomina, frasa pronomina menjadi adjektiva, dan penghilangan pronomina. Pada kesalahan afiksasi terdapat tiga aspek kesalahan, yaitu (1) prefiks: penghilangan ke- dan mem-; (2) sufiks meliputi penghilangan –i dan –an; dan (3) konfiks: penambahan per-/-an. Pada kesalahan tanda baca terdapat dua aspek kesalahan, yaitu (1) tanda titik: penghilangan tanda titik; dan (2) tanda koma: penambahan tanda koma, penghilangan tanda koma, dan pengubahan konjungsi menjadi tanda koma. Pada kesalahan struktur kalimat terdapat tiga aspek kesalahan, yaitu (1) subjek: kesalahartian subjek, penghilangan subjek, dan kesalahan unsur yang membangun subjek; (2) predikat: tidak ditemukan adanya unsur predikat dalam kalimat; dan (3) keterangan: kesalahan keterangan akibat dan kesalahan unsur pembangun keterangan. \nBerdasarkan penelitian ini, hendaknya dilakukan penelitian serupa dengan melihat aspek yang berbeda dari penelitian ini, sehingga data yang didapatkan semakin beragam. Penelitian-penelitian lain perlu dilakukan untuk semakin mendukung hasil penelitian ini.","PeriodicalId":30890,"journal":{"name":"Jurnal Sastra Indonesia","volume":"9 1","pages":"90-96"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sastra Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/JSI.V9I2.31568","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

Pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) adalah pengajaran bahasa Indonesia yang sasarannya adalah penutur asing. Pemelajar asing yang belajar bahasa Indonesia adalah pemelajar yang bukan berkebangsaan negara Indonesia dan berbahasa ibu bukan bahasa Indonesia. Pemelajar BIPA biasanya merupakan pemelajar yang memiliki latar belakang budaya berbeda dengan budaya bahasa yang dipelajarinya. Umumnya pemelajar BIPA merupakan pemelajar yang belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing atau bahasa kedua. Pada pembelajaran BIPA terdapat kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh pemelajar BIPA. Kesalahan-kesalahan tersebut dapat timbul dalam pembelajaran BIPA karena pemelajar kurang menguasai tata bahasa Indonesia, kandungan makna dari bentukan kata dalam kalimat, satuan-satuan linguistik yang menjadi unsur pembangun kalimat bahasa Indonesia, serta penggunaan bahasa Indonesia yang masih dipengaruhi oleh bahasa ibu atau bahasa pertamanya. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kesalahan berbahasa pemelajar BIPA level 2B Wisma Bahasa Yogyakarta. Penelitian ini membahasa tentang kesalahan pilihan kata, afiksasi, tanda baca, dan struktur kalimat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan pilihan kata, afiksasi, tanda baca, dan struktur kalimat memperlihatkan letak kesalahan berbahasa dan mendeskripsikan kesalahan pemelajar. Hasil dari pembenaran pilihan kata, afiksasi, tanda baca, dan struktur kalimat yang mampu memberikan acuan bagi para pengajar dalam menggunakan bahan ajar pembelajaran BIPA level 2B. Pengajar dapat lebih menekankan bagian-bagian yang sering terjadi adanya kesalahan, sehingga kesalahan tersebut dapat diminimalisasi pada pemelajar BIPA selanjutnya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah kalimat-kalimat pada angket soal pemelajar BIPA yang diduga mengalami kesalahan berbahasa. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah keseluruhan kalimat pada angket yang telah diberikan kepada pemelajar BIPA level 2B Wisma Bahasa Yogyakarta. Data diperoleh dengan menggunakan metode simak dan cakap. Metode pengumpulan data pertama yang digunakan peneliti adalah metode simak dengan teknik sadap, simak libat cakap, teknik simak bebas libat cakap, dan teknik catat. Peneliti menyimak kalimat-kalimat untuk menemukan kesalahan berbahasa pada jawaban pemelajar di angket soal. Metode kedua yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik pancing, teknik cakap tansemuka, dan teknik catat. Peneliti memancing pemelajar dengan menggunakan soal-soal pada angket. Metode analisis data yang digunakan adalah metode agih dengan teknik bagi unsur ix langsung. Metode agih adalah metode yang alat penentunya adalah bagian dari bahasa itu sendiri, pada penelitian ini adalah morfologi dan sintaksis. Metode penyajian analisis data yang digunakan adalah metode formal dan informal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat kesalahan pilihan kata, afiksasi, tanda baca, dan struktur kalimat pada bahasa tulis pemelajar BIPA level 2B Wisma Bahasa Yogyakarta. Kesalahan berbahasa yang paling banyak dilakukan oleh pemelajar BIPA level 2B adalah kesalahan dalam penggunaan pilihan kata, yaitu dalam penggunaan konjungsi dan preposisi. Kesalahan konjungsi yang ditemukan adalah (1) kesalahan konjungsi menjadi konjungsi, yaitu bahwa menjadi kalau, dan menjadi and, akan tetapi menjadi tetapi, tetapi menjadi tapi, bahwa menjadi karena; (2) kesalahan konjungsi menjadi preposisi, yaitu karena menjadi untuk; dan (3) kesalahan penambahan konjungsi, yaitu konjungsi dan. Kesalahan preposisi yang ditemukan adalah (1) kesalahan preposisi menjadi preposisi, yaitu ke menjadi di; (2) kesalahan penghilangan preposisi, yaitu preposisi di; dan (3) kesalahan penambahan preposisi, yaitu preposisi di dan dalam. Pada kesalahan pilihan kata terdapat tujuh aspek kesalahan, yaitu (1) verba: kesalahan verba menjadi verba, verba menjadi frasa verba, frasa verba menjadi frasa verba, penghilangan verba, dan penambahan verba; (2) nomina: kesalahan nomina persona menjadi nomina, frasa nomina menjadi frasa nomina, dan penghilangan nomina; (3) adjektiva: kesalahan adjektiva menjadi adjektiva dan frasa adjektiva menjadi adjektiva, dan adjektiva menjadi nomina; (4) adverbia: kesalahan adverbia menjadi adverbia, frasa adverbia menjadi nomina, dan penambahan adverbia; (5) numeralia: kesalahan frasa numeralia menjadi numeralia; (6) partikel: kesalahan konjungsi menjadi konjungsi, konjungsi menjadi preposisi, penambahan konjungsi, penghilangan preposisi, dan penambahan preposisi, dan preposisi menjadi preposisi; dan (7) klitik: kesalahan pronomina menjadi nomina, pronomina menjadi pronomina, frasa pronomina menjadi adjektiva, dan penghilangan pronomina. Pada kesalahan afiksasi terdapat tiga aspek kesalahan, yaitu (1) prefiks: penghilangan ke- dan mem-; (2) sufiks meliputi penghilangan –i dan –an; dan (3) konfiks: penambahan per-/-an. Pada kesalahan tanda baca terdapat dua aspek kesalahan, yaitu (1) tanda titik: penghilangan tanda titik; dan (2) tanda koma: penambahan tanda koma, penghilangan tanda koma, dan pengubahan konjungsi menjadi tanda koma. Pada kesalahan struktur kalimat terdapat tiga aspek kesalahan, yaitu (1) subjek: kesalahartian subjek, penghilangan subjek, dan kesalahan unsur yang membangun subjek; (2) predikat: tidak ditemukan adanya unsur predikat dalam kalimat; dan (3) keterangan: kesalahan keterangan akibat dan kesalahan unsur pembangun keterangan. Berdasarkan penelitian ini, hendaknya dilakukan penelitian serupa dengan melihat aspek yang berbeda dari penelitian ini, sehingga data yang didapatkan semakin beragam. Penelitian-penelitian lain perlu dilakukan untuk semakin mendukung hasil penelitian ini.
印尼外语学习中的错误分析(BIPA)日惹2B级语言智慧
在阅读错误中有两个方面的错误,即(1)点符号:缺失点符号;和(2)逗号:添加逗号,删除逗号,并将连接更改为逗号。在短语结构的错误中,有三个方面的错误,即(1)主体:主体的错误、主体的损失和构成主体的要素的错误;(2) 谓语:句子中没有谓语成分;以及(3)证据。基于这项研究,应该以类似的方式进行研究,以看待这项研究的不同方面,从而使获得的数据变得更加多样化。还需要进行其他研究来进一步支持这项研究。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信