Y. Wiguna, Philia Setiawan, B. Semedi, B. Purwanto
{"title":"Syndecan-1 Laktat dan Profil Lipid sebagai Faktor Risiko Keparahan dan Mortalitas Sepsis","authors":"Y. Wiguna, Philia Setiawan, B. Semedi, B. Purwanto","doi":"10.15851/jap.v9n1.2251","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada sepsis, endothelial glycocalyx (EG), dapat rusak dan luruh melepaskan syndecan-1 ke dalam plasma. Kerusakan EG akan mengganggu mikrosirkulasi, menimbulkan hipoperfusi jaringan, dan meningkatkan kadar laktat. Gangguan profil lipid pada sepsis terjadi karena gangguan metabolisme dan kerusakan langsung hepatosit akibat meluruhnya EG. Penelitian ini bermaksud menganalisis syndecan-1, laktat, dan profil lipid sebagai faktor risiko keparahan dan mortalitas pada pasien sepsis. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional pada 39 pasien dewasa yang memenuhi kritera sepsis-3. Keparahan sepsis diklasifikasikan menjadi sepsis dan syok septik dan ditentukan dalam 6 jam setelah time zero berdasarkan penggunaan vasopresor, kecukupan resusitasi cairan, dan nilai laktat ulangan. Kematian 7 hari dihitung sejak time zero sepsis. Syndecan-1, laktat, dan profil lipid diambil dalam jam pertama setelah time zero dianalisis sebagai faktor risiko keparahan dan mortalitas 7 hari. Analisis data dilakukan dengan uji logistik regresi bivariat dan multivariat. Pada penelitian ini didapatkan 20 pasien dengan sepsis, 19 pasien dengan syok septik. Berdasar atas mortalitas 7 hari, 10 pasien meninggal dan 29 pasien bertahan hidup. Laktat dan syndecan-1 merupakan prediktor keparahan pada sepsis. Laktat merupakan variabel yang lebih superior dibanding dengan syndecan-1 sebagai prediktor keparahan sepsis. Laktat merupakan prediktor untuk mortalitas 7 hari pada pasien sepsis. Simpulan penelitian ini adalah laktat dan syndecan-1 merupakan prediktor keparahan pada sepsis. Laktat merupakan prediktor kematian 7 hari pada sepsis.","PeriodicalId":30635,"journal":{"name":"Jurnal Anestesi Perioperatif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Anestesi Perioperatif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15851/jap.v9n1.2251","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pada sepsis, endothelial glycocalyx (EG), dapat rusak dan luruh melepaskan syndecan-1 ke dalam plasma. Kerusakan EG akan mengganggu mikrosirkulasi, menimbulkan hipoperfusi jaringan, dan meningkatkan kadar laktat. Gangguan profil lipid pada sepsis terjadi karena gangguan metabolisme dan kerusakan langsung hepatosit akibat meluruhnya EG. Penelitian ini bermaksud menganalisis syndecan-1, laktat, dan profil lipid sebagai faktor risiko keparahan dan mortalitas pada pasien sepsis. Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional pada 39 pasien dewasa yang memenuhi kritera sepsis-3. Keparahan sepsis diklasifikasikan menjadi sepsis dan syok septik dan ditentukan dalam 6 jam setelah time zero berdasarkan penggunaan vasopresor, kecukupan resusitasi cairan, dan nilai laktat ulangan. Kematian 7 hari dihitung sejak time zero sepsis. Syndecan-1, laktat, dan profil lipid diambil dalam jam pertama setelah time zero dianalisis sebagai faktor risiko keparahan dan mortalitas 7 hari. Analisis data dilakukan dengan uji logistik regresi bivariat dan multivariat. Pada penelitian ini didapatkan 20 pasien dengan sepsis, 19 pasien dengan syok septik. Berdasar atas mortalitas 7 hari, 10 pasien meninggal dan 29 pasien bertahan hidup. Laktat dan syndecan-1 merupakan prediktor keparahan pada sepsis. Laktat merupakan variabel yang lebih superior dibanding dengan syndecan-1 sebagai prediktor keparahan sepsis. Laktat merupakan prediktor untuk mortalitas 7 hari pada pasien sepsis. Simpulan penelitian ini adalah laktat dan syndecan-1 merupakan prediktor keparahan pada sepsis. Laktat merupakan prediktor kematian 7 hari pada sepsis.