Nana Kariada Tri Martuti, Margareta Rahayuningsih, Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq
{"title":"KAJIAN PEMETAAN POTENSI MATA AIR DI KOTA SEMARANG","authors":"Nana Kariada Tri Martuti, Margareta Rahayuningsih, Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq","doi":"10.35475/riptek.v15i2.130","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketersediaan air merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap dinamika ekonomi pada sektor pertanian, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, energi, pariwisata, dan lain sebagainya. Keberadaan mata di Kota belum teridentifikasi secara menyeluruh, sehingga belum dapat termanfaatkan dan terawat dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan mata air yang ada beserta potensinya, sehingga dapat dilakukan konservasi untuk menjaga keberlajutannya. Tujuan Penelitian ialah mengidentifikasi dan memetakan potensi serta ancaman mata air di Kota Semarang. Ruang lingkup Kajian Potensi Mata Air ini meliputi seluruh wilayah Kota Semarang yang terfokus pada Kecamatan Gunungpati, Mijen, Banyumanik, dan Candisari. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriprif kuantitatif, di mana pendekatan deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi kondisi dan pemanfaatan sumber mata air di lokasi penelitian. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis spasial, hidrologis,. Hasil penelitian berhasil mengidentifikasi adanya 139 mata air, yang secara umum memiliki kualitas baik, meskipun debitnya relatif rendah. Pemanfaatan sebagian mata air tersebut yang digunakan sebagai sumber air minum dan mencukupi kebutuhan air domestik. Selanjutnya pemanfaatan mata air juga digunakan untuk mendukung kegiatan pertanian. Ancaman mata air di Kota Semarang, perubahan penggunaan lahan, hilangnya vegetasi pelindung dan resapan, pencemaran lingkungan, pembuatan sumur bor di sekitar mata air, erosi dan longsor karena tanah tidak stabil yang mengakibatkan mata air tertutup tanah. ","PeriodicalId":33858,"journal":{"name":"Jurnal Riptek","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riptek","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35475/riptek.v15i2.130","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Ketersediaan air merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap dinamika ekonomi pada sektor pertanian, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, energi, pariwisata, dan lain sebagainya. Keberadaan mata di Kota belum teridentifikasi secara menyeluruh, sehingga belum dapat termanfaatkan dan terawat dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan mata air yang ada beserta potensinya, sehingga dapat dilakukan konservasi untuk menjaga keberlajutannya. Tujuan Penelitian ialah mengidentifikasi dan memetakan potensi serta ancaman mata air di Kota Semarang. Ruang lingkup Kajian Potensi Mata Air ini meliputi seluruh wilayah Kota Semarang yang terfokus pada Kecamatan Gunungpati, Mijen, Banyumanik, dan Candisari. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriprif kuantitatif, di mana pendekatan deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi kondisi dan pemanfaatan sumber mata air di lokasi penelitian. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis spasial, hidrologis,. Hasil penelitian berhasil mengidentifikasi adanya 139 mata air, yang secara umum memiliki kualitas baik, meskipun debitnya relatif rendah. Pemanfaatan sebagian mata air tersebut yang digunakan sebagai sumber air minum dan mencukupi kebutuhan air domestik. Selanjutnya pemanfaatan mata air juga digunakan untuk mendukung kegiatan pertanian. Ancaman mata air di Kota Semarang, perubahan penggunaan lahan, hilangnya vegetasi pelindung dan resapan, pencemaran lingkungan, pembuatan sumur bor di sekitar mata air, erosi dan longsor karena tanah tidak stabil yang mengakibatkan mata air tertutup tanah.