Agussalim Ali, Syafruddin Gaus, Muhammad Ramli Ahmad
{"title":"Perbandingan Skor Insersi LMA antara Pemberian Petidin-propofol dan Fentanil-propofol Intravena","authors":"Agussalim Ali, Syafruddin Gaus, Muhammad Ramli Ahmad","doi":"10.46496/medula.v8i1.15025","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar Belakang Pemberian adjuvan seperti opioid, lidokain, midazolam dan pelumpuh otot dosis kecil bersama propofol mampu meningkatkan keberhasilan insersi LMA. Petidin adalah opioid yang memiliki aktivitas seperti anestetik lokal dengan harga relatif murah dibanding opioid lain. Tujuan penelitian Membandingkan skor insersi LMA antara antara pemberian petidin-propofol intravena dengan fentanil-propofol intravena.Metode Lima puluh empat pasien ASA PS 1 dan 2 dengan rentang umur 17-60 tahun, BMI 18,5-30 kg/m2 dan mallampati I-II yang direncanakan operasi elektif dengan prosedur GA-LMA diacak kedalam 2 grup dengan menggunakan desain acak tersamar ganda. Grup P mendapatkan petidin 1 mg/kgBB 10 menit sebelum induksi dan grup F mendapatkan fentanil 1 µg/kgBB 3 menit sebelum induksi. Induksi menggunakan propofol 2 mg/kgBB selama 60 detik. Ventilasi dengan oksigen 100% melalui sungkup muka selama 60 detik dilakukan setelah refleks bulu mata hilang, selanjutnya dilakukan insersi LMA dan penilaian skor insersi LMA berdasarkan Lund & Stovener (gerakan anggota tubuh, laringospasme, menelan, batuk dan tersedak).Hasil Skor insersi LMA sangat memuaskan pada kelompok P lebih kecil dibandingkan kelompok F (29,6% vs 48,1%), namun tidak bermakna setelah uji statistik Chi-Square (p=0,264).Simpulan Skor insersi LMA dengan pemberian petidin-propofol intravena samabaiknya dengan pemberian fentanil-propofol intravena.Kata kunci :laryngeal mask airway, fentanyl, petidin, , propofol,","PeriodicalId":40595,"journal":{"name":"MedULA","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MedULA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.46496/medula.v8i1.15025","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
ABSTRAKLatar Belakang Pemberian adjuvan seperti opioid, lidokain, midazolam dan pelumpuh otot dosis kecil bersama propofol mampu meningkatkan keberhasilan insersi LMA. Petidin adalah opioid yang memiliki aktivitas seperti anestetik lokal dengan harga relatif murah dibanding opioid lain. Tujuan penelitian Membandingkan skor insersi LMA antara antara pemberian petidin-propofol intravena dengan fentanil-propofol intravena.Metode Lima puluh empat pasien ASA PS 1 dan 2 dengan rentang umur 17-60 tahun, BMI 18,5-30 kg/m2 dan mallampati I-II yang direncanakan operasi elektif dengan prosedur GA-LMA diacak kedalam 2 grup dengan menggunakan desain acak tersamar ganda. Grup P mendapatkan petidin 1 mg/kgBB 10 menit sebelum induksi dan grup F mendapatkan fentanil 1 µg/kgBB 3 menit sebelum induksi. Induksi menggunakan propofol 2 mg/kgBB selama 60 detik. Ventilasi dengan oksigen 100% melalui sungkup muka selama 60 detik dilakukan setelah refleks bulu mata hilang, selanjutnya dilakukan insersi LMA dan penilaian skor insersi LMA berdasarkan Lund & Stovener (gerakan anggota tubuh, laringospasme, menelan, batuk dan tersedak).Hasil Skor insersi LMA sangat memuaskan pada kelompok P lebih kecil dibandingkan kelompok F (29,6% vs 48,1%), namun tidak bermakna setelah uji statistik Chi-Square (p=0,264).Simpulan Skor insersi LMA dengan pemberian petidin-propofol intravena samabaiknya dengan pemberian fentanil-propofol intravena.Kata kunci :laryngeal mask airway, fentanyl, petidin, , propofol,