EDUCATING CHILDREN WITH HEART AND SELF-QUALITY: IMPLICATIONS OF KI HADJAR DEWANTARA'S THINKING ON PRIMARY SCHOOL CHARACTER EDUCATION

Yusuf Siswantara, Ace Suryadi, M. Hidayat, Ganjar Muhammad Ganeswara, Asnita Sirait
{"title":"EDUCATING CHILDREN WITH HEART AND SELF-QUALITY: IMPLICATIONS OF KI HADJAR DEWANTARA'S THINKING ON PRIMARY SCHOOL CHARACTER EDUCATION","authors":"Yusuf Siswantara, Ace Suryadi, M. Hidayat, Ganjar Muhammad Ganeswara, Asnita Sirait","doi":"10.31949/jcp.v9i2.4566","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The problem of bad behavior of the younger generation in the form of juvenile delinquency is a major concern in character education in elementary schools. Using qualitative methods, this study aims to raise character education in the educational paradigm of Ki Hadjar Dewantara as a fundamental solution to the problem of juvenile delinquency. The results showed that both the inner interiority in Neng, Ning, Nung, and Nang, the person (will and heart) who is \"antêp, mantêp, têtêp,\" the child's attitude that is \"Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl\" (attitude area), and the educational method \"Among\" with spirit: \"Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani\" can be an effective choice in developing character education. The recommendation for future research is to evaluate the effectiveness of the \"Among, Momong, Ngemong\" method by focusing on the factors of influence of family environment, peers, and school culture. The concrete solution for primary school education is the preparation of a curriculum that is more focused on building student character by incorporating eastern values and moral education as well as training and developing teacher competencies in carrying out character education in the daily learning process.\nMasalah perilaku buruk generasi muda dalam bentuk kenakalan remaja menjadi perhatian utama dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengangkat pendidikan karakter dalam paradigma pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai solusi mendasar atas masalah kenakalan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter baik dalam interioritas batin dalam Neng, Ning, Nung, dan Nang, pribadi (kehendak dan hati) yang \"antêp, mantêp, têtêp,\" sikap anak yang \"Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl\" (area sikap), dan metode pendidikan “Among” dengan semangat: “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani” dapat menjadi pilihan efektif dalam mengembangkan pendidikan karakter. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengevaluasi efektivitas metode \"Among, Momong, Ngemong\" dengan memfokuskan pada faktor-faktor pengaruh lingkungan keluarga, teman sebaya, dan budaya sekolah. Solusi konkret untuk pendidikan sekolah dasar adalah penyusunan kurikulum yang lebih terfokus pada pembentukan karakter siswa dengan memasukkan nilai-nilai ketimuran dan pendidikan moral serta pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran sehari-hari.","PeriodicalId":33458,"journal":{"name":"Jurnal Cakrawala Pendas","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Cakrawala Pendas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31949/jcp.v9i2.4566","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The problem of bad behavior of the younger generation in the form of juvenile delinquency is a major concern in character education in elementary schools. Using qualitative methods, this study aims to raise character education in the educational paradigm of Ki Hadjar Dewantara as a fundamental solution to the problem of juvenile delinquency. The results showed that both the inner interiority in Neng, Ning, Nung, and Nang, the person (will and heart) who is "antêp, mantêp, têtêp," the child's attitude that is "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (attitude area), and the educational method "Among" with spirit: "Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani" can be an effective choice in developing character education. The recommendation for future research is to evaluate the effectiveness of the "Among, Momong, Ngemong" method by focusing on the factors of influence of family environment, peers, and school culture. The concrete solution for primary school education is the preparation of a curriculum that is more focused on building student character by incorporating eastern values and moral education as well as training and developing teacher competencies in carrying out character education in the daily learning process. Masalah perilaku buruk generasi muda dalam bentuk kenakalan remaja menjadi perhatian utama dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengangkat pendidikan karakter dalam paradigma pendidikan Ki Hadjar Dewantara sebagai solusi mendasar atas masalah kenakalan remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter baik dalam interioritas batin dalam Neng, Ning, Nung, dan Nang, pribadi (kehendak dan hati) yang "antêp, mantêp, têtêp," sikap anak yang "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (area sikap), dan metode pendidikan “Among” dengan semangat: “Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani” dapat menjadi pilihan efektif dalam mengembangkan pendidikan karakter. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah untuk mengevaluasi efektivitas metode "Among, Momong, Ngemong" dengan memfokuskan pada faktor-faktor pengaruh lingkungan keluarga, teman sebaya, dan budaya sekolah. Solusi konkret untuk pendidikan sekolah dasar adalah penyusunan kurikulum yang lebih terfokus pada pembentukan karakter siswa dengan memasukkan nilai-nilai ketimuran dan pendidikan moral serta pelatihan dan pengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran sehari-hari.
用心培养孩子,培养孩子的自我素质&德瓦拉小学品格教育思想的启示
年轻一代的不良行为问题以青少年犯罪的形式出现,是小学品格教育的一个主要问题。本研究采用定性方法,旨在提出德万塔拉(Ki Hadjar dewanara)教育范式下的品格教育,作为解决青少年犯罪问题的根本途径。结果表明,能、宁、能、南的内在性,“antêp、mantêp、têtêp”的人(意志、心),“Ngandel、Kandêl、Kêndêl、Bandêl”的态度(态度区),以及“Ing Ngarsa Sung Tulada、Ing Madya Mbangun Karsa、Tut Wuri Handayani”的精神教育方法,都是开展品格教育的有效选择。建议未来的研究,以家庭环境、同伴、学校文化的影响因素为重点,评估“在、妈咪、妈咪”方法的有效性。小学教育的具体解决办法是编制一个课程,更注重通过结合东方价值观和道德教育来培养学生的品格,并培训和发展教师在日常学习过程中开展品格教育的能力。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。登干,孟冈那坎方法的定性,penelitian ini bertujuan untuk孟冈那坎,pendidi坎karakter dalam范例,pendidi坎Ki Hadjar dewanara sebagai solusi mendasar atas masalah kenakalan remaja。Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter baik dalam internioritas batin dalam Neng, Ning, Nung, dan Nang, pribadi (kehendak dan hati) yang "antêp, mantêp, têtêp," sikap anak yang "Ngandel, Kandêl, Kêndêl, Bandêl" (area sikap), dan metode pendidikan " Among " dengan semangat: " Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mbangun Karsa, Tut Wuri Handayani " dapat menjadi pilihan efektif dalam mengemdidikan karakter。“在莫蒙之间,莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”,“在莫蒙之间”Solusi konkret untuk pendidikan sekolah dasar adalah penyusunan kurikulum yang lebih terfkus ppenbentukan karakter siswa dengan mamasukkan nilai-nilai ketimuran dan pendidikan moral seri datihan danpengembangan kompetensi guru dalam melaksanakan pendidikan karakter dalam propenbelajan sehari-hari。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
56
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信