Civic Competencies in Teacher Development among Normal Schools

Nerissa S Tantengco, Evangeline L. Martin
{"title":"Civic Competencies in Teacher Development among Normal Schools","authors":"Nerissa S Tantengco, Evangeline L. Martin","doi":"10.2121/SOSIOHUMANIKA.V10I1.860","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT : Schools , which cater for children from different cultural backgrounds and cultural heterogeneity , should be regarded as an opportunity venue to emphasize citizenship education . In the context of nation-state in a regional and t o contribute to shaping the discourse on emerging ASEAN (Association of South East Asian Nations) identity, a research on competencies in C ivic E ducation is being proposed. With the advent of ASEAN Integration in 2015, South East Asian nations , specially the Philippines, must develop and prepare policy based curriculums and pedagogical approaches appropriate to the level of competencies of students. The research , using the qualitative method, focuses on how competencies of teachers in selected Normal Schools in C ivic E ducation are being developed. This article shows that Civic E ducation , as a subject , should integrate human rights and peace education , so as to determine how to blend together the particular and the universal, the national and the international, and the individual and the society . A need to support youth-led initiatives and partnerships with civil society is also needed . A need in maintaining stakeholders and actors to be open to different, but effective venues and solutions . Refocusing the minds of the students by stressing that citizens must be aware of their rights and they must also exercise them responsibly to a self-governing, free, and just society . KEW WORD : C itizenship E ducation ; C ivic Competencies; Teacher Development; Normal Schools; C ivil S ociety . RESUME : “ Kompetensi Kewarganegaraan dalam Pengembangan Guru di Sekolah-sekolah Keguruan”. Sekolah, yang diperuntukkan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang budaya dan heterogenitas budaya, harus dianggap sebagai wahana untuk menekankan pendidikan kewarganegaraan. Dalam konteks negara-bangsa di suatu kawasan dan untuk berkontribusi dalam membentuk wacana tentang identitas ASEAN (Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara) yang baru, sebuah penelitian tentang kompetensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan telah dan sedang diajukan. Dengan dimulainya Integrasi ASEAN pada tahun 2015, negara-negara Asia Tenggara, khususnya Filipina, harus mengembangkan dan menyiapkan kurikulum berbasis kebijakan dan pendekatan pedagogis yang sesuai dengan tingkat kompetensi siswa. Penelitian ini, dengan menggunakan metode kualitatif, berfokus pada bagaimana kompetensi guru di Sekolah Keguruan yang dipilih dalam Pendidikan Kewarganegaraan sedang dikembangkan. Artikel ini menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai subjek, harus mengintegrasikan pendidikan hak asasi manusia dan perdamaian, untuk menentukan bagaimana memadukan antara yang khusus dan yang universal, nasional dan internasional, serta individu dan masyarakat. Kebutuhan untuk mendukung prakarsa dan kemitraan yang dipimpin pemuda dengan masyarakat sipil juga dibutuhkan. Kebutuhan untuk mempertahankan pemangku kepentingan dan individu agar terbuka terhadap berbagai tempat dan solusi yang berbeda namun efektif. Memfokuskan kembali pikiran para siswa yang menekankan bahwa warga negara harus menyadari hak-hak mereka sendiri dan mereka harus menjalankannya secara bertanggung jawab dalam sebuah pemerintahan yang mandiri, bebas, dan adil. KATA KUNCI : Pendidikan Kewarganegaraan; Kompetensi Warganegara; Pengembangan Guru; Sekolah Keguruan; Masyarakat Madani. About the Authors: N erissa S . T antengco , Ph.D. is a Full Professor VI in the College of Teacher Development, Faculty of Behavioral and Social Sciences PNU (Philippine Normal University) in Manila, Philippines. E vangeline L . M artin , Ed.D. is currently an Associate Professor IV in the College of Teacher Development, Faculty of Behavioral and Social Sciences PNU in Manila, Philippines. Corresponding authors: tantengco.ns@pnu.edu.ph How to cite this article? Tantengco, Nerissa S. & Evangeline L. Martin. (2017). “Civic Competencies in Teacher Development among Normal Schools” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan , Vol.10(1) May, pp.1-18. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (August 15, 2016); Revised (December 30, 2016); and Published (May 30, 2017).","PeriodicalId":31379,"journal":{"name":"Sosiohumanika","volume":"10 1","pages":"1-18"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2017-10-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sosiohumanika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.2121/SOSIOHUMANIKA.V10I1.860","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

ABSTRACT : Schools , which cater for children from different cultural backgrounds and cultural heterogeneity , should be regarded as an opportunity venue to emphasize citizenship education . In the context of nation-state in a regional and t o contribute to shaping the discourse on emerging ASEAN (Association of South East Asian Nations) identity, a research on competencies in C ivic E ducation is being proposed. With the advent of ASEAN Integration in 2015, South East Asian nations , specially the Philippines, must develop and prepare policy based curriculums and pedagogical approaches appropriate to the level of competencies of students. The research , using the qualitative method, focuses on how competencies of teachers in selected Normal Schools in C ivic E ducation are being developed. This article shows that Civic E ducation , as a subject , should integrate human rights and peace education , so as to determine how to blend together the particular and the universal, the national and the international, and the individual and the society . A need to support youth-led initiatives and partnerships with civil society is also needed . A need in maintaining stakeholders and actors to be open to different, but effective venues and solutions . Refocusing the minds of the students by stressing that citizens must be aware of their rights and they must also exercise them responsibly to a self-governing, free, and just society . KEW WORD : C itizenship E ducation ; C ivic Competencies; Teacher Development; Normal Schools; C ivil S ociety . RESUME : “ Kompetensi Kewarganegaraan dalam Pengembangan Guru di Sekolah-sekolah Keguruan”. Sekolah, yang diperuntukkan bagi anak-anak dari berbagai latar belakang budaya dan heterogenitas budaya, harus dianggap sebagai wahana untuk menekankan pendidikan kewarganegaraan. Dalam konteks negara-bangsa di suatu kawasan dan untuk berkontribusi dalam membentuk wacana tentang identitas ASEAN (Perhimpunan Negara-negara Asia Tenggara) yang baru, sebuah penelitian tentang kompetensi dalam Pendidikan Kewarganegaraan telah dan sedang diajukan. Dengan dimulainya Integrasi ASEAN pada tahun 2015, negara-negara Asia Tenggara, khususnya Filipina, harus mengembangkan dan menyiapkan kurikulum berbasis kebijakan dan pendekatan pedagogis yang sesuai dengan tingkat kompetensi siswa. Penelitian ini, dengan menggunakan metode kualitatif, berfokus pada bagaimana kompetensi guru di Sekolah Keguruan yang dipilih dalam Pendidikan Kewarganegaraan sedang dikembangkan. Artikel ini menunjukan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan, sebagai subjek, harus mengintegrasikan pendidikan hak asasi manusia dan perdamaian, untuk menentukan bagaimana memadukan antara yang khusus dan yang universal, nasional dan internasional, serta individu dan masyarakat. Kebutuhan untuk mendukung prakarsa dan kemitraan yang dipimpin pemuda dengan masyarakat sipil juga dibutuhkan. Kebutuhan untuk mempertahankan pemangku kepentingan dan individu agar terbuka terhadap berbagai tempat dan solusi yang berbeda namun efektif. Memfokuskan kembali pikiran para siswa yang menekankan bahwa warga negara harus menyadari hak-hak mereka sendiri dan mereka harus menjalankannya secara bertanggung jawab dalam sebuah pemerintahan yang mandiri, bebas, dan adil. KATA KUNCI : Pendidikan Kewarganegaraan; Kompetensi Warganegara; Pengembangan Guru; Sekolah Keguruan; Masyarakat Madani. About the Authors: N erissa S . T antengco , Ph.D. is a Full Professor VI in the College of Teacher Development, Faculty of Behavioral and Social Sciences PNU (Philippine Normal University) in Manila, Philippines. E vangeline L . M artin , Ed.D. is currently an Associate Professor IV in the College of Teacher Development, Faculty of Behavioral and Social Sciences PNU in Manila, Philippines. Corresponding authors: tantengco.ns@pnu.edu.ph How to cite this article? Tantengco, Nerissa S. & Evangeline L. Martin. (2017). “Civic Competencies in Teacher Development among Normal Schools” in SOSIOHUMANIKA: Jurnal Pendidikan Sains Sosial dan Kemanusiaan , Vol.10(1) May, pp.1-18. Bandung, Indonesia: Minda Masagi Press owned by ASPENSI, ISSN 1979-0112. Chronicle of the article: Accepted (August 15, 2016); Revised (December 30, 2016); and Published (May 30, 2017).
师范院校教师公民素质发展研究
摘要:学校是为不同文化背景和文化异质性的儿童服务的,应该被视为强调公民教育的机会场所。在一个地区的民族国家的背景下,为了有助于塑造关于新兴东盟(东南亚国家联盟)身份的话语,提出了一项关于公民教育能力的研究。随着2015年东盟一体化的到来,东南亚国家,特别是菲律宾,必须制定和准备适合学生能力水平的基于政策的课程和教学方法。本研究采用质的方法,重点研究了部分师范学校教师在高等教育中的能力是如何发展的。本文认为,公民教育作为一门学科,应将人权教育与和平教育相结合,以决定如何将特殊与普遍、国家与国际、个人与社会融合在一起。还需要支持青年领导的倡议以及与民间社会的伙伴关系。需要保持利益相关者和行为者对不同但有效的场所和解决方案持开放态度。通过强调公民必须意识到自己的权利,并对自治、自由和公正的社会负责任地行使这些权利,重新关注学生的思想。KEW WORD:公民教育;C ivic能力;教师发展;师范学校;公民社会。简历:“师范学校教师发展中的公民能力”学校是为来自不同文化背景和文化异质性的儿童设计的,必须被视为压制公民教育的奇迹。在一个领域的国家背景下,为了帮助塑造新的东盟身份场景,一项关于公民教育能力的研究已经并正在进行中。随着2015年东盟一体化的开始,南亚国家,特别是菲律宾,必须制定和准备适合学生能力水平的基于政策的课程和教学方法。本研究采用定性方法,重点关注教育学院教师在公民教育中的能力是如何发展的。这篇文章表明,公民教育作为一门学科,必须将人权教育与和平相结合,以确定如何在特殊与普遍、国家与国际以及个人与社会之间达成和解。还需要支持青年领导的实习和民间社会的领导。需要保护我的开发人员和个人的利益,以便对不同但有效的地方和解决方案持开放态度。关注压迫学生的思想,即公民必须实现自己的权利,必须在一个独立、自由和公平的政府中负责任地管理它。公民教育;公民能力;教师发展;教学学校;马达尼社会。作者简介:N erissa S。T antengco博士是菲律宾马尼拉PNU(菲律宾师范大学)行为与社会科学学院教师发展学院的六年级正教授。E vangeline L。M artin,Ed.D.目前是菲律宾马尼拉PNU行为与社会科学学院教师发展学院的四级副教授。通讯作者:tantengco.ns@pnu.edu.ph如何引用这篇文章?Tantengco、Nerissa S.和Evangeline L.Martin。(2017)。“师范学校教师发展中的公民能力”,载于SOSIOHUMANIKA:Jurnal Pendidikan Sains Sosial and Kemanusiaan,第10卷(1),5月,第1-18页。印度尼西亚万隆:明达Masagi出版社,ASPENSI所有,ISSN 1979-0112。文章年谱:接受(2016年8月15日);修订(2016年12月30日);并出版(2017年5月30日)。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信