Kapital Politik: Kuasa yang Mengikat dalam Relasi Kerja Nelayan dan Pangamba’ di Pondok Mimbo

Adhe Yoga Rivaldi
{"title":"Kapital Politik: Kuasa yang Mengikat dalam Relasi Kerja Nelayan dan Pangamba’ di Pondok Mimbo","authors":"Adhe Yoga Rivaldi","doi":"10.17977/um021v5i2p134-143","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This article discusses the role of power on the work relations of fishermen and the middle man at Pondok Mimbo. Engagement occurs when the fisherman builds a partnership and accept a work contract, as long as the contract has not been completed. The fisherman must provide the fish catch to the middle man before it is sold to the trader and then share the results according to the work agreement which is 10% to 20% for the middle man from the income of the fisherman. The absence of work contract restrictions makes the relationship so binding because fishermen must comply with the amba system 'or the prevailing norms. As a result, fishermen will continue to be bound to the middle man but, because the relationship is for capital needs, it requires fishermen to pay it to the middle man to be free from the employment contract. The purpose of this study is to describe and analyze the role of political capital in the relations of fishermen and the middle man. This research method is qualitative, supported by participant observation, and in-depth interviews to collect data. The results showed the existence of power in the work relations of fishermen and the middle man especially in the attitude of compliance, even showing the existence of work competition in the relationship. And each party is cheating work for more profit, whether it's from the fishermen themselves or the middle man. Artikel ini membahas tentang tindakan kuasa atau penggunaan kekuasaan dalam relasi kerja nelayan dan pangamba’ di Pondok Mimbo. Keterikatan terjadi ketika nelayan membangun kerja sama dan menyepakati kontrak kerja dengan pangamba’, tselama kontrak belum selesai maka nelayan harus memberikan hasil tangkapan ikan kepada pangamba’ sebelum di jual ke pedagang yang kemudian dilakukan pembagian hasil sesuai kesepakatan kerja yaitu 10% hingga 20% untuk pangamba’ dari hasil pendapatan nelayan. Tidak adanya batasan kontrak kerja menjadikan relasi tersebut begitu mengikat, karena nelayan harus mematuhi sistim amba’ atau norma yang berlaku. Alhasil, nelayan akan terus terikat dengan pangamba’ namun, karena relasi tersebut untuk kebutuhan modal, mengharuskan nelayan untuk melunasinya kepada pangamba’ agar dapat lepas dari kontrak kerja tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran kapital politik dalam relasi nelayan dan pangamba’. Metode penelitian ini adalah kualitatif, didukung dengan melakukan observasi partisipan dan wawancara mendalam untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukan adanya kekuasaan dalam relasi kerja nelayan dan pangamba’, terutama pada sikap kepatuhan, bahkan menunjukan adanya persaingan kerja dalam relasi tersebut. Selanjurnya, penelitian juga menunjukkan bahwa masing-masing pihak melakukan kecurangan kerja demi keuntungan yang lebih, entah itu dari diri nelayan maupun pangamba’. ","PeriodicalId":33153,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um021v5i2p134-143","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

This article discusses the role of power on the work relations of fishermen and the middle man at Pondok Mimbo. Engagement occurs when the fisherman builds a partnership and accept a work contract, as long as the contract has not been completed. The fisherman must provide the fish catch to the middle man before it is sold to the trader and then share the results according to the work agreement which is 10% to 20% for the middle man from the income of the fisherman. The absence of work contract restrictions makes the relationship so binding because fishermen must comply with the amba system 'or the prevailing norms. As a result, fishermen will continue to be bound to the middle man but, because the relationship is for capital needs, it requires fishermen to pay it to the middle man to be free from the employment contract. The purpose of this study is to describe and analyze the role of political capital in the relations of fishermen and the middle man. This research method is qualitative, supported by participant observation, and in-depth interviews to collect data. The results showed the existence of power in the work relations of fishermen and the middle man especially in the attitude of compliance, even showing the existence of work competition in the relationship. And each party is cheating work for more profit, whether it's from the fishermen themselves or the middle man. Artikel ini membahas tentang tindakan kuasa atau penggunaan kekuasaan dalam relasi kerja nelayan dan pangamba’ di Pondok Mimbo. Keterikatan terjadi ketika nelayan membangun kerja sama dan menyepakati kontrak kerja dengan pangamba’, tselama kontrak belum selesai maka nelayan harus memberikan hasil tangkapan ikan kepada pangamba’ sebelum di jual ke pedagang yang kemudian dilakukan pembagian hasil sesuai kesepakatan kerja yaitu 10% hingga 20% untuk pangamba’ dari hasil pendapatan nelayan. Tidak adanya batasan kontrak kerja menjadikan relasi tersebut begitu mengikat, karena nelayan harus mematuhi sistim amba’ atau norma yang berlaku. Alhasil, nelayan akan terus terikat dengan pangamba’ namun, karena relasi tersebut untuk kebutuhan modal, mengharuskan nelayan untuk melunasinya kepada pangamba’ agar dapat lepas dari kontrak kerja tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran kapital politik dalam relasi nelayan dan pangamba’. Metode penelitian ini adalah kualitatif, didukung dengan melakukan observasi partisipan dan wawancara mendalam untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian menunjukan adanya kekuasaan dalam relasi kerja nelayan dan pangamba’, terutama pada sikap kepatuhan, bahkan menunjukan adanya persaingan kerja dalam relasi tersebut. Selanjurnya, penelitian juga menunjukkan bahwa masing-masing pihak melakukan kecurangan kerja demi keuntungan yang lebih, entah itu dari diri nelayan maupun pangamba’. 
政治资本:渔业中的权力约束与潘甘巴在Mimbo Pondok的关系
本文讨论了权力在Pondok Mimbo渔民和中间人工作关系中的作用。当渔民建立伙伴关系并接受工作合同时,只要合同尚未完成,就会发生订婚。渔民必须在将渔获物出售给贸易商之前将其提供给中间人,然后根据工作协议分享结果,中间人从渔民的收入中获得10%至20%。由于没有工作合同限制,这种关系具有约束力,因为渔民必须遵守amba制度或现行规范。因此,渔民将继续与中间人捆绑在一起,但由于这种关系是为了资本需求,因此需要渔民向中间人支付报酬,以摆脱雇佣合同。本研究的目的是描述和分析政治资本在渔民和中间人关系中的作用。这种研究方法是定性的,辅以参与者观察和深入访谈来收集数据。结果表明,渔民与中间人在工作关系中存在权力,尤其是在服从态度上,甚至表现出工作竞争关系的存在。每一方都在为了更多的利润而欺骗工作,无论是来自渔民自己还是中间人。渔民必须把渔获物交给渔民,然后再卖给贸易商,然后根据雇佣协议,渔民收入中渔获物的10%至20%进行分配。雇佣合同没有限制,使这种关系具有约束力,因为渔民必须遵守适用的amba或规范。因此,渔民将继续与景观挂钩,“然而,由于与资本需求的关系,渔民需要向景观支付费用”,这样他们才能解除雇佣合同。本研究的目的是描述和分析政治资本在渔业和渔业关系中的作用。这种研究方法是定性的,辅以参与性观察和深入访谈来收集数据。研究表明,渔民工作和农村工作之间存在着权力关系,特别是在合规性方面,甚至表明这种关系存在竞争。其次,研究还表明,无论是从渔民自己还是从诱饵那里,双方都在为了更大的利益而欺骗工作。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信