{"title":"NADA POLIFONIK TEKS MARXIST ALA KUNTOWIJOYO: PENCARIAN JATI DIRI DARI MARXISME KE ISLAM","authors":"Al Makin","doi":"10.14421/JSR.V13I12.1613","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper presents the way in which Kuntowijoyo searches for an epestimological formulation and critical thinking from Marxits to Islamic tendencies. This effort fills the gap left by some Indonesian readers of Kuntowijoyo’s works who only highlight his Islamic ideas in literature, culture, history, and sociology from which Kuntowijoyo unleashes the idea of prophetic paradigmn to differentiate his thought from secular Western mode of thinking. This paper also compares Kuntowijoyo’s text to the performance dangdut music of Rhoma Irama to discover the tone and rhytm of polyphone, by which I mean complexity of the text in combining Western and Eastern thoughts. This writing sheds light on the polyphonic tone of Kuntowijoyo’s text and the shifting paradigm of his thought from Marxist to Islamic tendencies.Tulisan ini membahas pergulatan pemikiran Kuntowijoyo dari aliran Marxist menuju arah Islamis. Dalam tulisan ini menyoroti para pembahas di Indonesia yang sering menekankan gagasan islami Kuntowijoyo dalam sastra, budaya, pemikiran sejarah dan sosiologi, terutama gagasan tentang profetiknya dalam bidang-bidang tersebut. Tulisan ini sekaligus membandingkan teks polifonik Kuntowijoyo yang meramu tradisi Marxisme Barat dengan musik dangdut Rhoma Irama sebagai tolak ukur nada dan irama polifonik. Baik musik dangdut ataupun teks Kuntowijoyo menghadirkan berbagai unsur perpaduan Barat dan Timur dan sekaligus mengarah pada pencarian identitas keislaman Kuntowijoyo dan Rhoma Irama. Tulisan ini sekaligus memberi sumbangan baru pada pembacaan teks polifonik dan pergeseran gagasan Kuntowijoyo dari Marxist ke Islami yang tidak mendapatkan porsi cukup dari para pembahas di Indonesia.","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/JSR.V13I12.1613","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
This paper presents the way in which Kuntowijoyo searches for an epestimological formulation and critical thinking from Marxits to Islamic tendencies. This effort fills the gap left by some Indonesian readers of Kuntowijoyo’s works who only highlight his Islamic ideas in literature, culture, history, and sociology from which Kuntowijoyo unleashes the idea of prophetic paradigmn to differentiate his thought from secular Western mode of thinking. This paper also compares Kuntowijoyo’s text to the performance dangdut music of Rhoma Irama to discover the tone and rhytm of polyphone, by which I mean complexity of the text in combining Western and Eastern thoughts. This writing sheds light on the polyphonic tone of Kuntowijoyo’s text and the shifting paradigm of his thought from Marxist to Islamic tendencies.Tulisan ini membahas pergulatan pemikiran Kuntowijoyo dari aliran Marxist menuju arah Islamis. Dalam tulisan ini menyoroti para pembahas di Indonesia yang sering menekankan gagasan islami Kuntowijoyo dalam sastra, budaya, pemikiran sejarah dan sosiologi, terutama gagasan tentang profetiknya dalam bidang-bidang tersebut. Tulisan ini sekaligus membandingkan teks polifonik Kuntowijoyo yang meramu tradisi Marxisme Barat dengan musik dangdut Rhoma Irama sebagai tolak ukur nada dan irama polifonik. Baik musik dangdut ataupun teks Kuntowijoyo menghadirkan berbagai unsur perpaduan Barat dan Timur dan sekaligus mengarah pada pencarian identitas keislaman Kuntowijoyo dan Rhoma Irama. Tulisan ini sekaligus memberi sumbangan baru pada pembacaan teks polifonik dan pergeseran gagasan Kuntowijoyo dari Marxist ke Islami yang tidak mendapatkan porsi cukup dari para pembahas di Indonesia.
本文介绍了昆托维乔约从马克思主义到伊斯兰主义倾向中寻找认识论公式和批判性思维的方式。这一努力填补了一些印尼读者对Kuntowijoyo作品的空白,这些读者只强调他在文学、文化、历史和社会学方面的伊斯兰思想,Kuntowijoyo从中释放出先知范式的想法,以区分他的思想与世俗的西方思维模式。本文还将Kuntowijoyo的文本与Rhoma Irama的表演dangdut音乐进行比较,发现复调的音调和节奏,我指的是文本在东西方思想结合中的复杂性。这篇文章揭示了Kuntowijoyo文本的复调,以及他从马克思主义到伊斯兰主义倾向的思想范式的转变。伊斯兰教的伊斯兰教徒是伊斯兰教的马克思主义者。Dalam tulisan ini menyoroti para pembahas di Indonesia yang sering menekankan gagasan islami Kuntowijoyo Dalam sastra, budaya, pemikiran sejarah dan soologi, terutama gagasan tentang proftitiya Dalam bidang-bidang tersebut。伊斯兰教的成员都是伊斯兰教的政治领袖,伊斯兰教的成员都是伊斯兰教的政治领袖,伊斯兰教的成员都是伊斯兰教的政治领袖,他们都是伊斯兰教的政治领袖。Baik musik dangdut ataupun teks Kuntowijoyo menghadirkan berbagai unsur perpaduan Barat dan Timur dan sekaligus mengarah padanarian identitas keysan Kuntowijoyo dan Rhoma Irama。印尼共产党党员,印尼共产党党员,印尼共产党党员,印尼共产党党员,印尼共产党党员,印尼共产党党员,印尼共产党党员,印尼共产党党员,印尼共产党党员,印尼共产党党员。