{"title":"PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN IBU DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN","authors":"Indah Pawitaningtyas, Herti Windya Puspasari","doi":"10.22435/HSR.V21I1.94","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Over the past few years, Timor Tengah Selatan donated the highest number of maternal mortality and infant mortality rates for NTT Province compared to other districts/ cities. In 2012, in Timor Tengah Selatan 25 mother died and as many as 93 children, including infants died. This study is a qualitative study aimed to determine community’s role in attemp to improve maternal health status at Timor Tengah Selatan. Data collection was conducted during March-November 2012 through in-depth interviews and focus group discussions. The result showed that there is community participation of cadres and community leaders as a motivator in improving maternal health status in South Central Timor district. They have also been doing their role in formulating policy in their village such as the agreement that no more birth process is done at home especially by the only help of traditional birth attendant. Their efforts did not mean without the support of health care facilities and good infrastructure. We need a facilitation from health personnel as facilitator for cadres and community leaders and development for better infrastructure. \n \nABSTRAK \nSelama beberapa tahun terakhir, Kabupaten Timor Tengah Selatan menyumbang angka tertinggi kematian ibu dan kematian bayi bagi Provinsi NTT dibandingkan dengan kabupaten/ kota yang lain. Pada tahun 2012, di Kabupaten Timor Tengah Selatan 25 ibu meninggal dunia dan sebanyak 93 anak termasuk bayi meninggal dunia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan maternal di kabupaten Timor Tengah Selatan. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Maret–November 2012 dengan cara melakukan wawancara mendalam dan focus group discussion. Penelitian menunjukkan bahwa ada peran serta masyarakat yaitu kader dan tokoh masyarakat sebagai motivator dalam meningkatkan status kesehatan maternal di kabupaten Timor Tengah Selatan. Selain itu kader dan tokoh masyarakat mempunyai peran dalam menyusun kebijakan tingkat desa dalam hal ini yaitu adanya kesepakatan bahwa tidak ada lagi proses kelahiran yang dilakukan di rumah apalagi hanya dengan bantuan dukun bersalin. Upaya mereka tidaklah berarti tanpa dukungan fasilitas pelayanan kesehatan dan infrastruktur wilayah yang baik. Perlu pendampingan yang berkesinambungan dari tenaga kesehatan sebagai fasilitator bagi kader dan tokoh masyarakat serta pembangunan infrastruktur yang lebih baik.","PeriodicalId":42108,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2018-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Sistem Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/HSR.V21I1.94","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Over the past few years, Timor Tengah Selatan donated the highest number of maternal mortality and infant mortality rates for NTT Province compared to other districts/ cities. In 2012, in Timor Tengah Selatan 25 mother died and as many as 93 children, including infants died. This study is a qualitative study aimed to determine community’s role in attemp to improve maternal health status at Timor Tengah Selatan. Data collection was conducted during March-November 2012 through in-depth interviews and focus group discussions. The result showed that there is community participation of cadres and community leaders as a motivator in improving maternal health status in South Central Timor district. They have also been doing their role in formulating policy in their village such as the agreement that no more birth process is done at home especially by the only help of traditional birth attendant. Their efforts did not mean without the support of health care facilities and good infrastructure. We need a facilitation from health personnel as facilitator for cadres and community leaders and development for better infrastructure.
ABSTRAK
Selama beberapa tahun terakhir, Kabupaten Timor Tengah Selatan menyumbang angka tertinggi kematian ibu dan kematian bayi bagi Provinsi NTT dibandingkan dengan kabupaten/ kota yang lain. Pada tahun 2012, di Kabupaten Timor Tengah Selatan 25 ibu meninggal dunia dan sebanyak 93 anak termasuk bayi meninggal dunia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui peran serta masyarakat dalam meningkatkan status kesehatan maternal di kabupaten Timor Tengah Selatan. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Maret–November 2012 dengan cara melakukan wawancara mendalam dan focus group discussion. Penelitian menunjukkan bahwa ada peran serta masyarakat yaitu kader dan tokoh masyarakat sebagai motivator dalam meningkatkan status kesehatan maternal di kabupaten Timor Tengah Selatan. Selain itu kader dan tokoh masyarakat mempunyai peran dalam menyusun kebijakan tingkat desa dalam hal ini yaitu adanya kesepakatan bahwa tidak ada lagi proses kelahiran yang dilakukan di rumah apalagi hanya dengan bantuan dukun bersalin. Upaya mereka tidaklah berarti tanpa dukungan fasilitas pelayanan kesehatan dan infrastruktur wilayah yang baik. Perlu pendampingan yang berkesinambungan dari tenaga kesehatan sebagai fasilitator bagi kader dan tokoh masyarakat serta pembangunan infrastruktur yang lebih baik.