Status Ekonomi Keluarga dan Kecukupan Gizi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Surabaya

Hasanah Ayuningtyas, S. Nadhiroh, Zida Sinata Milati, Alfin Lailatul Fadilah
{"title":"Status Ekonomi Keluarga dan Kecukupan Gizi dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Surabaya","authors":"Hasanah Ayuningtyas, S. Nadhiroh, Zida Sinata Milati, Alfin Lailatul Fadilah","doi":"10.20473/mgi.v17i1sp.145-152","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nStunting merupakan masalah gizi kronis yang sering dialami oleh anak di dunia. Kejadian stunting menandai bahwa anak tersebut tidak cukup gizi. Ketidakcukupan gizi merupakan salah satu faktor penyebab stunting yang juga dapat dipengaruhi oleh status sosial ekonomi keluarga. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan status ekonomi keluarga dan kecukupan gizi dengan stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional kepada 160 ibu dan anak usia 6-24 bulan yang dipilih menggunakan consecutive sampling di wilayah kerja Puskesmas Tanah Kalikedinding, Putat Jaya, Bangkingan, dan Sememi. Variabel penelitian adalah asupan gizi anak menggunakan recall, pendapatan keluarga dengan kuesioner, serta status gizi yang dikumpulkan dengan pengukuran tinggi badan menggunakan length board atau microtoise. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga memiliki pendapatan dibawah UMK kota Surabaya (78,8%). Kecukupan energi pada anak usia 6-24 bulan (50,6%) dan karbohidrat (57,5%) berada pada kategori defisit, kecukupan protein (75,6%) dan lemak (40%) terbanyak berada pada kategori lebih, dan kecukupan zat gizi mikro Fe kurang (51,3%) serta zink (78,1%) dan kalsium (65,6%) dalam kategori cukup. Hasil uji chi square menunjukkan  hubungan signifikan antara kecukupan zat besi (p value = 0,021) dan kalsium (p value = 0,000) terhadap kejadian stunting anak usia 6-24 bulan. Kesimpulannya adalah status ekonomi keluarga anak tergolong rendah serta terdapat hubungan antara tingkat kecukupan zat besi dan kalsium pada anak 6-24 bulan di Surabaya dengan kejadian stunting. \nKata kunci— stunting, kecukupan gizi, pendapatan keluarga","PeriodicalId":32965,"journal":{"name":"Media Gizi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Media Gizi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/mgi.v17i1sp.145-152","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

ABSTRAK Stunting merupakan masalah gizi kronis yang sering dialami oleh anak di dunia. Kejadian stunting menandai bahwa anak tersebut tidak cukup gizi. Ketidakcukupan gizi merupakan salah satu faktor penyebab stunting yang juga dapat dipengaruhi oleh status sosial ekonomi keluarga. Tujuan penelitian adalah menganalisis hubungan status ekonomi keluarga dan kecukupan gizi dengan stunting pada anak usia 6-24 bulan di Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional kepada 160 ibu dan anak usia 6-24 bulan yang dipilih menggunakan consecutive sampling di wilayah kerja Puskesmas Tanah Kalikedinding, Putat Jaya, Bangkingan, dan Sememi. Variabel penelitian adalah asupan gizi anak menggunakan recall, pendapatan keluarga dengan kuesioner, serta status gizi yang dikumpulkan dengan pengukuran tinggi badan menggunakan length board atau microtoise. Analisis statistik yang digunakan adalah uji chi square. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar keluarga memiliki pendapatan dibawah UMK kota Surabaya (78,8%). Kecukupan energi pada anak usia 6-24 bulan (50,6%) dan karbohidrat (57,5%) berada pada kategori defisit, kecukupan protein (75,6%) dan lemak (40%) terbanyak berada pada kategori lebih, dan kecukupan zat gizi mikro Fe kurang (51,3%) serta zink (78,1%) dan kalsium (65,6%) dalam kategori cukup. Hasil uji chi square menunjukkan  hubungan signifikan antara kecukupan zat besi (p value = 0,021) dan kalsium (p value = 0,000) terhadap kejadian stunting anak usia 6-24 bulan. Kesimpulannya adalah status ekonomi keluarga anak tergolong rendah serta terdapat hubungan antara tingkat kecukupan zat besi dan kalsium pada anak 6-24 bulan di Surabaya dengan kejadian stunting. Kata kunci— stunting, kecukupan gizi, pendapatan keluarga
家庭经济状况和足够的营养,可以让6-24个月大的孩子在泗水市表演特技
无发育不良是世界儿童常见的慢性营养问题。发育不良表明儿童营养不良。营养不足是导致发育不良的因素之一,也可能受到家庭社会经济地位的影响。这项研究的目的是分析家庭经济地位和营养充足与6-24个月大儿童在泗水市的发育迟缓之间的关系。这项研究将交叉设计应用于160名6-24个月大的母亲和儿童,他们被选中使用kalikewall、Putat Jaya、Bangkingan和Sememi地区的结块采样。研究的变量是儿童营养摄入量,使用召回器、家庭收入进行问卷调查,以及用足部或微帽进行高测量收集的营养状况。使用的统计分析是chi square测试。这项研究表明,大多数家庭的收入低于泗水市UMK(78.8%)。6-24个月大的儿童(50.6%)和碳水化合物(57.5。chi square测试显示,铁质补充剂(p值= 021)和钙(p值= 0000)对6-24个月儿童发育不良的影响之间存在显著联系。结论是,儿童家庭的经济地位较低,在泗水的6-24个月儿童铁和钙的舒适性与发育不良事件之间存在联系。关键词——替身、营养充足、家庭收入
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
38
审稿时长
20 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信