Sebuah Proposal bagi Konsep Tindakan Ilahi di dalam Mukjizat dan Hukum Alam

Hendra Winarjo
{"title":"Sebuah Proposal bagi Konsep Tindakan Ilahi di dalam Mukjizat dan Hukum Alam","authors":"Hendra Winarjo","doi":"10.30648/dun.v8i1.941","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract. For a long time, Hume's thesis that miracles are a violation of natural laws has had a great influence on the discussions of miracles and natural laws among philosophers and theologians. This article proposes the concept of miracles as divine acts that do not contradict the laws of nature, but rather go beyond the laws of nature and can even be compatible with the laws of nature. By drawing on the concept of miracles and natural laws in relation to the notion of Neo-Classical Special Divine Action (NCSDA) of Jeffrey Koperski, I argue that although miracles and natural law are two distinct forms of divine action, yet miracles can be reckoned as divine acts compatible with natural causes and share the same purpose as divine providence to humans. As a result, rather than contradicting miracles and natural laws, these two forms of divine action actually complement each other to witness the act of God’s power controlling His creation.Abstrak. Tesis Hume bahwa mukjizat adalah pelanggaran terhadap hukum alam sudah sekian lama memiliki pengaruh besar terhadap diskusi tentang mukjizat dan hukum alam di antara para filsuf dan teolog. Artikel ini menawarkan sebuah konsep mukjizat sebagai tindakan ilahi yang tidak bertentangan dengan hukum alam, tetapi melampaui hukum alam dan bahkan juga kompatibel dengan hukum alam. Dengan mendulang konsep mukjizat dan hukum alam dalam kaitannya dengan gagasan Neo-Classical Special Divine Action (NCSDA) dari Jeffrey Koperski, penulis berargumen bahwa sekalipun mukjizat dan hukum alam merupakan dua bentuk tindakan ilahi yang dapat dibedakan, tetapi mukjizat dapat diperhitungkan sebagai tindakan ilahi yang kompatibel dengan penyebab natural, serta berbagi tujuan yang sama dengan pemeliharaan ilahi kepada manusia. Sebagai hasilnya, daripada mempertentangkan mukjizat dan hukum alam, kedua bentuk tindakan ilahi ini justru saling melengkapi untuk menyaksikan tindakan kuasa Allah yang mengendalikan ciptaan-Nya sejarah.","PeriodicalId":32879,"journal":{"name":"Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30648/dun.v8i1.941","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Abstract. For a long time, Hume's thesis that miracles are a violation of natural laws has had a great influence on the discussions of miracles and natural laws among philosophers and theologians. This article proposes the concept of miracles as divine acts that do not contradict the laws of nature, but rather go beyond the laws of nature and can even be compatible with the laws of nature. By drawing on the concept of miracles and natural laws in relation to the notion of Neo-Classical Special Divine Action (NCSDA) of Jeffrey Koperski, I argue that although miracles and natural law are two distinct forms of divine action, yet miracles can be reckoned as divine acts compatible with natural causes and share the same purpose as divine providence to humans. As a result, rather than contradicting miracles and natural laws, these two forms of divine action actually complement each other to witness the act of God’s power controlling His creation.Abstrak. Tesis Hume bahwa mukjizat adalah pelanggaran terhadap hukum alam sudah sekian lama memiliki pengaruh besar terhadap diskusi tentang mukjizat dan hukum alam di antara para filsuf dan teolog. Artikel ini menawarkan sebuah konsep mukjizat sebagai tindakan ilahi yang tidak bertentangan dengan hukum alam, tetapi melampaui hukum alam dan bahkan juga kompatibel dengan hukum alam. Dengan mendulang konsep mukjizat dan hukum alam dalam kaitannya dengan gagasan Neo-Classical Special Divine Action (NCSDA) dari Jeffrey Koperski, penulis berargumen bahwa sekalipun mukjizat dan hukum alam merupakan dua bentuk tindakan ilahi yang dapat dibedakan, tetapi mukjizat dapat diperhitungkan sebagai tindakan ilahi yang kompatibel dengan penyebab natural, serta berbagi tujuan yang sama dengan pemeliharaan ilahi kepada manusia. Sebagai hasilnya, daripada mempertentangkan mukjizat dan hukum alam, kedua bentuk tindakan ilahi ini justru saling melengkapi untuk menyaksikan tindakan kuasa Allah yang mengendalikan ciptaan-Nya sejarah.
奇迹和自然法则中神圣行为的概念的提议
摘要长期以来,休谟关于奇迹是对自然规律的违反的论点对哲学家和神学家对奇迹和自然规律的讨论产生了重大影响。这篇文章提出了奇迹的概念,即不违背自然规律,而是超越自然规律,甚至可以与自然规律相兼容的神圣行为。通过将奇迹和自然法则的概念与Jeffrey Koperski的新古典特殊神圣行动(NCSDA)的概念联系起来,我认为,尽管奇迹和自然规律是神圣行动的两种不同形式,但奇迹可以被视为与自然原因兼容的神圣行动,并与人类的天意具有相同的目的。因此,这两种形式的神的行为实际上是相辅相成的,见证了上帝的力量控制着他的创造。摘要苔丝·休谟认为奇迹是对自然规律的违反,长期以来对哲学家和神学家对奇迹和自然规律的讨论产生了重大影响。这篇文章提出了奇迹作为一种神圣行为的概念,这种行为并不违背自然规律,但违背了自然规律,甚至与自然规律相兼容。作者通过对Jeffrey Koperski的新古典特殊神圣行动(NCSDA)概念的质疑,认为尽管奇迹和自然法则是两种可以区分的神圣行动形式,但奇迹可以被视为与自然原因兼容的神圣行动,与保护人类的神有着相同的目的。因此,神的两种行为是完美的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
55
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信