{"title":"Pengaruh transaksional elit politik terhadap model komunikasi politik pilwalkot Serang 2018","authors":"R. Gumelar, Ikhsan Ahmad, Iman Mukhroman","doi":"10.24198/jkk.v9i1.24439","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Transformasi sistem sentralistik menjadi disentralistik adalah hasil perjuangan reformasi yang berdampak sangat besar bagi perubahan sistem pemerintahan yang ada di Indonesia. Ruang demokrasi lokal kemudian menjadi menarik untuk diikuti karena dinamika kontestasi politiknya semakin hidup melalui jalur partai politik tetapi juga menciptakan model kepemimpinan transaksional. Kekuatan modal telah berperan di setiap tahapan proses kontestasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh transaksional elit politik terhadap model komunikasi politik dalam Pilwalkot Serang tahun 2018, dimana fokus perhatian pada penelitian ini tentunya melihat bagaimana proses demokrasi ini terbebas dari praktek-praktek transaksional yang dapat berpengaruh pada arah penurunan substansial demokrasi itu sendiri. Pendekatan penelitian ini menggunakan perspektif post-positivistik menggabungkan pada pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang mengolah data berdarsarkan pada jumlah sampel yang telah ditentukan pada populasi yang ada. Analisis data dari hasil angket yang disebarluaskan pada sampel kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan path analisis menjelaskan Komunikasi Politik merupakan faktor yang cukup penting dan memiliki peran yang signifikan Sedangkan ideologi partai politik memberikan gambaran yang sangat signifikan. Artinya ketika ideologi partai bersumber pada finansial, maka semuanya akan tergantung pada janji dan nilai transaksi politik yang diandalkan. Hasil Penelitian menunjukkan korelasi antara Komunikasi politik uang terhadap transaksional politik terbilang cukup kuat, artinya komunikasi Politik memiliki korelasi yang cukup tinggi terhadap transaksional politik. Demikian pula Korelasi Ideologi terhadap transaksional politik adalah kuat artinya parpol tidak memiliki kekuatan dan idealisme ketika berbenturan dengan dana atau kekuatan finansial. Sedangkan korelasi antara Komunikasi Politik, Ideologi, terhadap Transaksional Politik adalah kuat, artinya kekuatan transaksional yang dilakukan oleh para elit sudah sangat masif dan memiliki peran yang sangat kuat.","PeriodicalId":31891,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Komunikasi","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Komunikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24198/jkk.v9i1.24439","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Transformasi sistem sentralistik menjadi disentralistik adalah hasil perjuangan reformasi yang berdampak sangat besar bagi perubahan sistem pemerintahan yang ada di Indonesia. Ruang demokrasi lokal kemudian menjadi menarik untuk diikuti karena dinamika kontestasi politiknya semakin hidup melalui jalur partai politik tetapi juga menciptakan model kepemimpinan transaksional. Kekuatan modal telah berperan di setiap tahapan proses kontestasi. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh transaksional elit politik terhadap model komunikasi politik dalam Pilwalkot Serang tahun 2018, dimana fokus perhatian pada penelitian ini tentunya melihat bagaimana proses demokrasi ini terbebas dari praktek-praktek transaksional yang dapat berpengaruh pada arah penurunan substansial demokrasi itu sendiri. Pendekatan penelitian ini menggunakan perspektif post-positivistik menggabungkan pada pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang mengolah data berdarsarkan pada jumlah sampel yang telah ditentukan pada populasi yang ada. Analisis data dari hasil angket yang disebarluaskan pada sampel kemudian dilakukan analisis dengan menggunakan path analisis menjelaskan Komunikasi Politik merupakan faktor yang cukup penting dan memiliki peran yang signifikan Sedangkan ideologi partai politik memberikan gambaran yang sangat signifikan. Artinya ketika ideologi partai bersumber pada finansial, maka semuanya akan tergantung pada janji dan nilai transaksi politik yang diandalkan. Hasil Penelitian menunjukkan korelasi antara Komunikasi politik uang terhadap transaksional politik terbilang cukup kuat, artinya komunikasi Politik memiliki korelasi yang cukup tinggi terhadap transaksional politik. Demikian pula Korelasi Ideologi terhadap transaksional politik adalah kuat artinya parpol tidak memiliki kekuatan dan idealisme ketika berbenturan dengan dana atau kekuatan finansial. Sedangkan korelasi antara Komunikasi Politik, Ideologi, terhadap Transaksional Politik adalah kuat, artinya kekuatan transaksional yang dilakukan oleh para elit sudah sangat masif dan memiliki peran yang sangat kuat.