Keberhasilan hidup parasitoid Diadegma semiclausum Hellen dan serangga inangnya Plutella xylostella (L.) terhadap aplikasi ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.)
{"title":"Keberhasilan hidup parasitoid Diadegma semiclausum Hellen dan serangga inangnya Plutella xylostella (L.) terhadap aplikasi ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.)","authors":"Bonjok Istiaji, Djoko Prijono, D. Buchori","doi":"10.5994/JEI.15.1.10","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pengendalian Plutella xylostella L. dapat dilakukan baik secara hayati maupun kimiawi. Pengendalian secara hayati umumnya banyak dilakukan dengan cara memanfaatkan ekstrak tanaman untuk membunuh serangga hama. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap kematian dan perkembangan parasitoid Diadegma semiclausum Hellen serta inangnya, P. xylostella. Pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap larva P. xylostella instar III awal diuji dengan metode residu pada daun dan metode residu pada permukaan gelas untuk menguji pengaruh kontak ekstrak biji srikaya terhadap kematian imago D. semiclausum. Pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap parasitisasi dan perkembangan D. semiclausum pradewasa dilakukan dengan memaparkan larva P. xylostella yang telah terkontaminasi ekstrak biji srikaya pada konsentrasi subletal (LC5 dan LC10) pada imago D. semiclausum. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak biji srikaya pada konsentrasi 0,0632–0,1% pada kontaminasi 24 jam berpengaruh terhadap kematian larva P. xylostella dan imago parasitoid D. semiclausum. Imago parasitoid lebih peka terhadap peningkatan konsentrasi ekstrak biji srikaya dibandingkan dengan larva P. xylostella. Hambatan perkembangan P. xylostella oleh ekstrak biji srikaya pada konsentrasi yang digunakan umumnya tidak nyata. Demikian pula, hambatannya terhadap perkembangan parasitoid D. semiclausum dalam inang yang terkontaminasi konsentrasi subletal (LC5 dan LC10) ekstrak biji srikaya umumnya tidak berbeda nyata. Keberadaan ekstrak biji srikaya dalam inang juga tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat parasitisasi, panjang kokon, lebar kokon, dan bobot kokon. Oleh karena itu, terdapat peluang memadukan pengendalian P. xylostella secara kimiawi dan hayati.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Entomologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5994/JEI.15.1.10","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Pengendalian Plutella xylostella L. dapat dilakukan baik secara hayati maupun kimiawi. Pengendalian secara hayati umumnya banyak dilakukan dengan cara memanfaatkan ekstrak tanaman untuk membunuh serangga hama. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap kematian dan perkembangan parasitoid Diadegma semiclausum Hellen serta inangnya, P. xylostella. Pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap larva P. xylostella instar III awal diuji dengan metode residu pada daun dan metode residu pada permukaan gelas untuk menguji pengaruh kontak ekstrak biji srikaya terhadap kematian imago D. semiclausum. Pengaruh ekstrak biji srikaya terhadap parasitisasi dan perkembangan D. semiclausum pradewasa dilakukan dengan memaparkan larva P. xylostella yang telah terkontaminasi ekstrak biji srikaya pada konsentrasi subletal (LC5 dan LC10) pada imago D. semiclausum. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak biji srikaya pada konsentrasi 0,0632–0,1% pada kontaminasi 24 jam berpengaruh terhadap kematian larva P. xylostella dan imago parasitoid D. semiclausum. Imago parasitoid lebih peka terhadap peningkatan konsentrasi ekstrak biji srikaya dibandingkan dengan larva P. xylostella. Hambatan perkembangan P. xylostella oleh ekstrak biji srikaya pada konsentrasi yang digunakan umumnya tidak nyata. Demikian pula, hambatannya terhadap perkembangan parasitoid D. semiclausum dalam inang yang terkontaminasi konsentrasi subletal (LC5 dan LC10) ekstrak biji srikaya umumnya tidak berbeda nyata. Keberadaan ekstrak biji srikaya dalam inang juga tidak berpengaruh nyata terhadap tingkat parasitisasi, panjang kokon, lebar kokon, dan bobot kokon. Oleh karena itu, terdapat peluang memadukan pengendalian P. xylostella secara kimiawi dan hayati.