Pembinaan Kompetensi Ustadz Madrasah Diniyah melalui Program Tarbiyatul Mu'allimin di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah Ar-Rosyidiyah Mambaul Ulum Pangarengan Sampang
{"title":"Pembinaan Kompetensi Ustadz Madrasah Diniyah melalui Program Tarbiyatul Mu'allimin di Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah Ar-Rosyidiyah Mambaul Ulum Pangarengan Sampang","authors":"M. Ulum","doi":"10.36835/modeling.v6i2.448","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Program Tarbiyatul Mu’allimin merupakan sebuah wadah pembinaan yang diadakan untuk memberikan pembekalan sekaligus meningkatkan penguasaan materi seorang ustadz khususnya dalam bidang ilmu agama. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan metode dokumentasi. Analisis data yang dilakukan yaitu selama penelitian dan setelah penelitian dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program tarbiyatul mu’allimin dilaksanakan setiap hari pada jam 16.00-17.00 (istiwa’). Bentuk pelaksanaannya sama dengan pelaksanaan KBM yang dilaksanakan dikelas biasanya. Metode yang biasa digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. Dan materi kajiannya meliputi 8 bidang ilmu yaitu: ‘ilmu ushūl (kitab Jawẖaroh at-Tauẖīd), ‘ilmu furu’ (kitab Fatẖul al-Qarīb), tafsīr (kitab Tafsīr Jalalain), ‘ilmu ẖadits (kitab Riyad as-Sholiẖīn), ‘ilmu alat (kitab Ibnu Aqīl), ilmu qushos (kitab Daqoiqul Akhbar), ‘ilmu sufi (kitab Bidāyatul Hidāyah), ‘ilmu akhlak (kitab Ta’līmul Muta’allīm dan ‘Uqudul Lijain). Kendala yang dihadapi dalam penerapan program Tarbiyatul Mu’allimin pada pembinaan kompetensi ustadz diantaranya: minimnya minat atau kemauan para asatidz untuk konsisten mengikuti program dengan alasan malas atau sibuk bekerja, waktu yang kurang memadai, kegiatan sosial masyarakat seperti tahlilan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yaitu dengan memberikan pemantapan dan meyakinkan para asatidz akan pentingnya mengikuti program Tarbiyatul Mu’allimin untuk menambah dan memperluas penguasaan materi yang akan disampaikan pada murid-muridnya. Selain itu, kepala madrasah juga memberikan tunjangan.","PeriodicalId":31032,"journal":{"name":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Modeling Jurnal Program Studi PGMI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36835/modeling.v6i2.448","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Abstract
Program Tarbiyatul Mu’allimin merupakan sebuah wadah pembinaan yang diadakan untuk memberikan pembekalan sekaligus meningkatkan penguasaan materi seorang ustadz khususnya dalam bidang ilmu agama. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan metode dokumentasi. Analisis data yang dilakukan yaitu selama penelitian dan setelah penelitian dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program tarbiyatul mu’allimin dilaksanakan setiap hari pada jam 16.00-17.00 (istiwa’). Bentuk pelaksanaannya sama dengan pelaksanaan KBM yang dilaksanakan dikelas biasanya. Metode yang biasa digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. Dan materi kajiannya meliputi 8 bidang ilmu yaitu: ‘ilmu ushūl (kitab Jawẖaroh at-Tauẖīd), ‘ilmu furu’ (kitab Fatẖul al-Qarīb), tafsīr (kitab Tafsīr Jalalain), ‘ilmu ẖadits (kitab Riyad as-Sholiẖīn), ‘ilmu alat (kitab Ibnu Aqīl), ilmu qushos (kitab Daqoiqul Akhbar), ‘ilmu sufi (kitab Bidāyatul Hidāyah), ‘ilmu akhlak (kitab Ta’līmul Muta’allīm dan ‘Uqudul Lijain). Kendala yang dihadapi dalam penerapan program Tarbiyatul Mu’allimin pada pembinaan kompetensi ustadz diantaranya: minimnya minat atau kemauan para asatidz untuk konsisten mengikuti program dengan alasan malas atau sibuk bekerja, waktu yang kurang memadai, kegiatan sosial masyarakat seperti tahlilan. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi kendala yaitu dengan memberikan pemantapan dan meyakinkan para asatidz akan pentingnya mengikuti program Tarbiyatul Mu’allimin untuk menambah dan memperluas penguasaan materi yang akan disampaikan pada murid-muridnya. Selain itu, kepala madrasah juga memberikan tunjangan.
Tarbiyatul Mu allimin计划是一个培训平台,旨在提高学生对宗教科学领域的知识知识。数据收集技术是通过参与者观察、无结构采访和文件方法进行的。所做的数据分析是在研究过程中以及在研究过程中进行的。研究结果显示,目前的tarbiyatul mu allimin计划每天在1600至1700小时举行。其执行方式与KBM通常在课堂上的执行相同。通常使用的方法是演讲和问答。8和kajiannya覆盖材料科学领域:‘引座员科学ūl(《下巴ẖa at-Tauẖīd)、“furu科学”(《胖ẖ申al-Qarīb), tafsīr(《tafsīr Jalalain),“科学ẖadits(《利雅得as-Sholiẖīn),“科学工具(《伊本·阿qīl qushos科学),(《苏菲Daqoiqul发行量),“科学》(《异端邪说āā爸爸什么yatul),“性科学(《Ta 'līmul穆塔'allīm和“Uqudul Lijain)。塔比亚图尔·穆阿里安明(Tarbiyatul Mu allimin)项目在乌斯塔明(ustadz)的应用中面临的障碍包括:asatidz学生缺乏兴趣或意愿,以懒惰或忙于工作、时间不足、诸如塔利兰(tahlilan)等社会活动保持一致。为了解决这些困难,astidz提出了稳定和说服asatidz的学生,他们有必要加入我们的Tarbiyatul Mu allimin计划此外,伊斯兰学校的校长也给我津贴。