{"title":"Tingkat Advokasi Aktivis Perempuan Singkong Jaya terhadap Penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga","authors":"Diana Pratiwi, Ucca Arawindha","doi":"10.17977/um021v6i2p216-232","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat advokasi aktivis perempuan di Lembga Berbasis Komunitas (LBK) Perempuan Singkong Jaya terhadap penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Malang Raya memiliki jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga tertinggi di Jawa Timur. Meskipun terdapat banyak pihak yang berupaya untuk melakukan pencegahan, namun kasus KDRT masih mengalami peningkatan yang signifikan tiap tahunnya. Aktivis perempuan di LBK Perempuan Singkong Jaya merupakan salah satu pihak yang berperan penting dalam melakukan berbagai upaya untuk menghapuskan kasus kekerasan terhadap perempuan yaitu dengan cara melakukan advokasi atau pendampingan. Penelitian ini menggunakan konsep advokasi milik Robert L. Schneider (2008), untuk mengukur tingkat advokasi yang dilakukan oleh LBK Perempuan Singkong Jaya. Penelitian kuantitatif-deskriptif ini menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat advokasi aktivis perempuan di LBK Perempuan Singkong Jaya terhadap penyintas KDRT masuk ke dalam kategori tinggi dengan persentase 43,3 persen yang berarti aktivis perempuan tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan pendampingan terhadap penyintas KDRT melalui proses advokasi. Selain melakukan pendampingan penyintas kekerasan, aktivis perempuan di LBK Perempuan Singkong Jaya juga melakukan pemberdayaan perempuan sebagai tahap akhir dalam proses advokasi yang telah dilaksanakan. This study aims to analyze the advocacy level of women’s activists at LBK Perempuan Singkong Jaya against survivors of Domestic Violence. Malang Raya has the highest number of cases of domestic violence in East Java. Even though there are many parties who are trying to take precautions, but cases of domestic violence still experience a significant increase each year. Women activists at LBK Perempuan Singkong Jaya are one of the parties who play an important role in making various efforts to eliminate cases of violence against women, namely by doing advocacy or assistance. This study uses the advocacy concept of Robert L. Schneider (2008), to measure the level of advocacy carried out by LBK Perempuan Singkong Jaya. This quantitative-descriptive research uses data collection methods with observation, questionnaires, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the level of advocacy for women activists at LBK Perempuan Singkong Jaya for KDRT survivors falls into the high category with a percentage of 43.3 percent, which means that these women activists have the ability to provide assistance to survivors of domestic violence through the advocacy process. In addition to providing assistance for survivors of violence, women activists at LBK Perempuan Singkong Jaya also empower women as the final stage in the advocacy process that has been implemented.","PeriodicalId":33153,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um021v6i2p216-232","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat advokasi aktivis perempuan di Lembga Berbasis Komunitas (LBK) Perempuan Singkong Jaya terhadap penyintas Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Malang Raya memiliki jumlah kasus kekerasan dalam rumah tangga tertinggi di Jawa Timur. Meskipun terdapat banyak pihak yang berupaya untuk melakukan pencegahan, namun kasus KDRT masih mengalami peningkatan yang signifikan tiap tahunnya. Aktivis perempuan di LBK Perempuan Singkong Jaya merupakan salah satu pihak yang berperan penting dalam melakukan berbagai upaya untuk menghapuskan kasus kekerasan terhadap perempuan yaitu dengan cara melakukan advokasi atau pendampingan. Penelitian ini menggunakan konsep advokasi milik Robert L. Schneider (2008), untuk mengukur tingkat advokasi yang dilakukan oleh LBK Perempuan Singkong Jaya. Penelitian kuantitatif-deskriptif ini menggunakan metode pengumpulan data dengan observasi, kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat advokasi aktivis perempuan di LBK Perempuan Singkong Jaya terhadap penyintas KDRT masuk ke dalam kategori tinggi dengan persentase 43,3 persen yang berarti aktivis perempuan tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan pendampingan terhadap penyintas KDRT melalui proses advokasi. Selain melakukan pendampingan penyintas kekerasan, aktivis perempuan di LBK Perempuan Singkong Jaya juga melakukan pemberdayaan perempuan sebagai tahap akhir dalam proses advokasi yang telah dilaksanakan. This study aims to analyze the advocacy level of women’s activists at LBK Perempuan Singkong Jaya against survivors of Domestic Violence. Malang Raya has the highest number of cases of domestic violence in East Java. Even though there are many parties who are trying to take precautions, but cases of domestic violence still experience a significant increase each year. Women activists at LBK Perempuan Singkong Jaya are one of the parties who play an important role in making various efforts to eliminate cases of violence against women, namely by doing advocacy or assistance. This study uses the advocacy concept of Robert L. Schneider (2008), to measure the level of advocacy carried out by LBK Perempuan Singkong Jaya. This quantitative-descriptive research uses data collection methods with observation, questionnaires, interviews, and documentation. The results of this study indicate that the level of advocacy for women activists at LBK Perempuan Singkong Jaya for KDRT survivors falls into the high category with a percentage of 43.3 percent, which means that these women activists have the ability to provide assistance to survivors of domestic violence through the advocacy process. In addition to providing assistance for survivors of violence, women activists at LBK Perempuan Singkong Jaya also empower women as the final stage in the advocacy process that has been implemented.
本研究旨在分析以伊斯兰教为基础的Lembga (LBK)妇女活动人士对家庭暴力幸存者的反对程度。马朗·拉贾有爪哇东部最高的家庭暴力案件。尽管许多人寻求预防措施,但家庭暴力案件每年仍有显著增加。LBK妇女活动人士Singkong Jaya的妇女在镇压针对妇女的暴力案件方面发挥了关键作用。这项研究采用了罗伯特·L·施耐德(2008)的宣传理念,来衡量本拉登妇女LBK的宣传水平。这一定量描述性研究采用了一种观察、问卷调查、采访和文档的数据收集方法。这项研究的结果表明,LBK妇女和木薯淀粉的女活动人士比例为43.3%,这意味着该妇女活动人士有能力在倡导过程中压制受害者。除了压制暴力人士外,LBK木薯Jaya的女性活动人士还将赋予妇女权力作为她一直在进行的倡导过程的最后阶段。这是一项调查,分析LBK妇女活动水平的妇女行为,以驳斥家庭暴力的幸存者。不幸的是,爪哇东部最严重的家庭暴力病例。尽管有许多党派试图预防,但国内暴力的漏洞仍然存在,每年都有更严重的增加。妇女在LBK活动中扮演重要角色的是那些以暴力手段来消除对妇女的偏见的参与者之一。这项研究是罗伯特·L·施奈德(2008)提出的辩护原则,该研究由LBK妇女Jaya提出。这是量化研究数据收集方法与观察,问题,采访和文档。水平》The results of this study indicate that木薯倡议等for women女性活动人士at LBK Jaya为家庭暴力幸存者瀑布》高中类别with a percentage of百分之43。3,这意味着那这些妇女活动人士有不在乎。协助向幸存者》通过《家庭暴力倡议的过程。为了维持暴力、对木薯雅雅的妇女采取行动提供协助,妇女作为辩护过程的最后阶段。