Representasi Pejabat Pemerintah terhadap Kebijakan Lockdown Pada Tayangan ILC TV One

Yustitiayu Novelly, Siska Andes Madya, N. Manaf
{"title":"Representasi Pejabat Pemerintah terhadap Kebijakan Lockdown Pada Tayangan ILC TV One","authors":"Yustitiayu Novelly, Siska Andes Madya, N. Manaf","doi":"10.26499/rnh.v10i1.3488","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The purpose of this study is to see how the representation of government officials about the pros and cons of lockdown by those who are pro with the policy of government officials; and how the representation of government officials about the lockdown counter by those who are counter to the policy of government officials in conveying their ideology in a speech on the ILC TV ONE talk show with the theme Corona: Pro and Counter Lockdown. This type of research is qualitative research with descriptive methods. The data in this study were in the form of speeches from each of the speakers, namely government officials and experts. The subjects in this study were government officials and experts who were the speakers at the ILC TV ONE program. The approach of this research is AWK Norman Fairclough's qualitative approach. The results of this study indicate that, that there is no one vote whether the pros or cons lockdown. Because there are a lot of considerations and shadows if the lockdown is done what the impact is and if nothing is done. There are 3 findings of representation from government officials' statements on the lockdown policy, namely (1) Government officials in their speeches do not have strong control to make decisions, local government officials still play it safe and maintain respect for the government above it. (2) Central government officials, which are represented by the President's spokesman, can only provide an educational explanation on what is social distancing and what is lockdown and the policies that are carried out; and (3) Representative government officials and experts criticizing the policies taken by the government have not been maximized and are not firm. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana representasi pejabat pemerintah  tentang pro dan kontra lockdown oleh pihak yang pro dengan kebijakan pejabat pemerintah; dan bagaimana representasi pejabat pemerintah tentang prokontra lockdown oleh pihak yang kontra dengan kebijakan pejabat pemerintah dalam menyampaikan ideologinya dalam tuturan di talk show ILC TV ONE dengan tema Corona : Pro dan Kontra Lockdown . Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Norman Fairclough yang meliputi teks , discourse practice , dan sociocultural practice . Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan kualitatif prespektif AWK Norman Fairclough. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, bahwa tidak satu suara apakah pro atau kontra lockdown . Karena banyak pertimbangan dan bayangan-bayangan jika lockdown dilakukan apa dampaknya dan jika tidak dilakukan apapula dampaknya. Ada 3 temuan representasi dari tuturan pejabat pemerintah atas kebijakan lockdown , yaitu (1) Pejabat pemerintah dalam tuturannya tidak mempunyai kendali yang kuat untuk membuat keputusan, pejabat pemerintah daerah masih bermain aman dan menjaga kehormatan kepada pemerintah diatasnya. (2) Pejabat pemerintah pusat yaitu diwakili oleh jubir Presiden hanya bisa memberikan penjelasan pendidikan mengenai apa itu sosial distancing dan apa itu lockdown serta kebijakan yang dilakukan; dan (3) Pejabat pemerintah wakil rakyat dan pakar mengkritisi kebijakan yang diambil pemerintah belum maksimal dan tidak tegas.","PeriodicalId":32409,"journal":{"name":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Ranah Jurnal Kajian Bahasa","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26499/rnh.v10i1.3488","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

Abstract

The purpose of this study is to see how the representation of government officials about the pros and cons of lockdown by those who are pro with the policy of government officials; and how the representation of government officials about the lockdown counter by those who are counter to the policy of government officials in conveying their ideology in a speech on the ILC TV ONE talk show with the theme Corona: Pro and Counter Lockdown. This type of research is qualitative research with descriptive methods. The data in this study were in the form of speeches from each of the speakers, namely government officials and experts. The subjects in this study were government officials and experts who were the speakers at the ILC TV ONE program. The approach of this research is AWK Norman Fairclough's qualitative approach. The results of this study indicate that, that there is no one vote whether the pros or cons lockdown. Because there are a lot of considerations and shadows if the lockdown is done what the impact is and if nothing is done. There are 3 findings of representation from government officials' statements on the lockdown policy, namely (1) Government officials in their speeches do not have strong control to make decisions, local government officials still play it safe and maintain respect for the government above it. (2) Central government officials, which are represented by the President's spokesman, can only provide an educational explanation on what is social distancing and what is lockdown and the policies that are carried out; and (3) Representative government officials and experts criticizing the policies taken by the government have not been maximized and are not firm. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana representasi pejabat pemerintah  tentang pro dan kontra lockdown oleh pihak yang pro dengan kebijakan pejabat pemerintah; dan bagaimana representasi pejabat pemerintah tentang prokontra lockdown oleh pihak yang kontra dengan kebijakan pejabat pemerintah dalam menyampaikan ideologinya dalam tuturan di talk show ILC TV ONE dengan tema Corona : Pro dan Kontra Lockdown . Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis wacana kritis model Norman Fairclough yang meliputi teks , discourse practice , dan sociocultural practice . Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan kualitatif prespektif AWK Norman Fairclough. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, bahwa tidak satu suara apakah pro atau kontra lockdown . Karena banyak pertimbangan dan bayangan-bayangan jika lockdown dilakukan apa dampaknya dan jika tidak dilakukan apapula dampaknya. Ada 3 temuan representasi dari tuturan pejabat pemerintah atas kebijakan lockdown , yaitu (1) Pejabat pemerintah dalam tuturannya tidak mempunyai kendali yang kuat untuk membuat keputusan, pejabat pemerintah daerah masih bermain aman dan menjaga kehormatan kepada pemerintah diatasnya. (2) Pejabat pemerintah pusat yaitu diwakili oleh jubir Presiden hanya bisa memberikan penjelasan pendidikan mengenai apa itu sosial distancing dan apa itu lockdown serta kebijakan yang dilakukan; dan (3) Pejabat pemerintah wakil rakyat dan pakar mengkritisi kebijakan yang diambil pemerintah belum maksimal dan tidak tegas.
政府办公室在ILC电视台一档节目中反对封锁政策的声明
本研究的目的是观察支持政府官员政策的人如何代表政府官员对封锁的利弊;以及政府官员关于封锁的代表如何与那些反对政府官员政策的人在ILC TV ONE以“Corona:赞成和反对封锁”为主题的谈话节目中表达自己的意识形态相抵触。这类研究是采用描述性方法的定性研究。本研究的数据采用的是每个演讲者的演讲形式,即政府官员和专家。本研究的研究对象为政府官员和专家,他们是ILC TV ONE节目的主讲人。本研究的方法是AWK Norman Fairclough的定性方法。这项研究的结果表明,没有人投票赞成或反对封锁。因为有很多考虑和阴影如果封锁完成了影响是什么,如果什么都不做。从政府官员关于封城政策的表态来看,有三点具有代表性,即:(1)政府官员在讲话中没有很强的决策权,地方政府官员仍然谨慎行事,保持对上级政府的尊重。(2)以总统发言人为代表的中央政府官员只能就什么是保持社交距离、什么是封锁以及实施的政策提供教育性的解释;(3)批评政府政策的代表性官员和专家没有最大限度地发挥作用,态度不坚定。[摘要]图juan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan bagaimana代表pejabat pemerintah, tentenang pro dan kontra锁定,pihak yang pro dengan kebijakan pejabat pemerintah;丹·巴格曼代表,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉,丹·康特拉Jenis penelitian ini adalah penelitian质变方法描述。技术分析数据杨迪古纳坎·达拉姆·佩内利特尼分析瓦坎纳·克里蒂斯模型诺曼·费尔克拉夫杨meliputi理论,话语实践,和社会文化实践。这句话的意思是:我的意思是我的意思是我的意思是我的意思。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, bahwa tidak satu suara apakah pro atau kontra封锁。Karena, banyak, pertimbangan, dan, bay扬,dan, bay扬,jika, lock, dilakukan, apa, dampaknya, dan, jika, tidak, dilakukan, apapula, dampaknya。(1)巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会,巴基斯坦人民代表大会。(2)北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府、北京市人民政府;丹(3)Pejabat pemerintah wakil rakyat dan pakar mengkritisi kebijakan yang diambil pemerintah belum maksimal dan tidak tegas。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
21
审稿时长
6 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信