Rekonstruksi Wacana Modernis-Tradisionalis: Kajian Atas Pemikiran Keislaman Muhammadiyah Dan Nahdlatul Ulama Pasca Reformasi

L. Aminuddin
{"title":"Rekonstruksi Wacana Modernis-Tradisionalis: Kajian Atas Pemikiran Keislaman Muhammadiyah Dan Nahdlatul Ulama Pasca Reformasi","authors":"L. Aminuddin","doi":"10.21154/kodifikasia.v12i1.1426","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Membincang mengenai Islam di Indonesia melalui telaah organisasi Islam Muhammadiyah dan NU merupakan cara yang sangat positif dan efektif, karena bangsa Indonesia mayoritas muslim. Dua organisasi Islam tersebut, melalui sejarah panjang bangsa Indonesia mampu bertahan di tengah-tengah gempuran eksternal maupun eksternal. Secara eksternal berhadapan dengan organisasi Islam yang punya jaringan Internasional semisal HTI, IM, Salafi, dan lain sebagainya. Secara internal NU dan Muhammadiyah, saling berhadapan secara ideologis, material, kultural maupun politik untuk punya pengaruh besar di kalangan masyarakat Muslim Indonesia. Embrional dari pertarungan tersebut menghasilkan perbedaan secara dikotomis dengan mengatakan Muhammadiyah lebih bercorak modernis sedangkan NU sebaliknya cenderung berperilaku tradisionalis. Dalam perjalanan sejarahnya, baik Muhammadiyah maupun NU mengalami pergeseran pemikiran dan identitas baru, seperti Liberalisme-Transformatif dan Islam Berkemajuan di Muhammadiyah, dan Post-Tradisonalis dan Islam Nusantara di NU. Identitas-identitas tersebut menjadi penanda pergeseran baik pada level pemikiran maupun sosiologis yang ada pada Muhammadiyah maupun NU. Berangkat dari ide di atas dan diiringi perubahan-perubahan sosiologis yang terjadi dalam pemikiran dan gerakan Islam Indonesia beserta pergeseran identitasnya, tulisan ini mencoba merambah pada ruang waktu pasca reformasi yang mengacu tumbangnya otoritarianisme Orde Baru sebagai arena eksplorasi rekonstruksi wacana dikotomi modernis-tradisionalis pada Muhammadiyah dan NU beserta pergeseran identitasnya.","PeriodicalId":55755,"journal":{"name":"Kodifikasia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"6","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kodifikasia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/kodifikasia.v12i1.1426","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 6

Abstract

Membincang mengenai Islam di Indonesia melalui telaah organisasi Islam Muhammadiyah dan NU merupakan cara yang sangat positif dan efektif, karena bangsa Indonesia mayoritas muslim. Dua organisasi Islam tersebut, melalui sejarah panjang bangsa Indonesia mampu bertahan di tengah-tengah gempuran eksternal maupun eksternal. Secara eksternal berhadapan dengan organisasi Islam yang punya jaringan Internasional semisal HTI, IM, Salafi, dan lain sebagainya. Secara internal NU dan Muhammadiyah, saling berhadapan secara ideologis, material, kultural maupun politik untuk punya pengaruh besar di kalangan masyarakat Muslim Indonesia. Embrional dari pertarungan tersebut menghasilkan perbedaan secara dikotomis dengan mengatakan Muhammadiyah lebih bercorak modernis sedangkan NU sebaliknya cenderung berperilaku tradisionalis. Dalam perjalanan sejarahnya, baik Muhammadiyah maupun NU mengalami pergeseran pemikiran dan identitas baru, seperti Liberalisme-Transformatif dan Islam Berkemajuan di Muhammadiyah, dan Post-Tradisonalis dan Islam Nusantara di NU. Identitas-identitas tersebut menjadi penanda pergeseran baik pada level pemikiran maupun sosiologis yang ada pada Muhammadiyah maupun NU. Berangkat dari ide di atas dan diiringi perubahan-perubahan sosiologis yang terjadi dalam pemikiran dan gerakan Islam Indonesia beserta pergeseran identitasnya, tulisan ini mencoba merambah pada ruang waktu pasca reformasi yang mengacu tumbangnya otoritarianisme Orde Baru sebagai arena eksplorasi rekonstruksi wacana dikotomi modernis-tradisionalis pada Muhammadiyah dan NU beserta pergeseran identitasnya.
现代性传统话语的重建:宗教改革后学者穆罕默德和纳德拉图尔思想的研究
通过研究伊斯兰组织Muhammadiyah和NU来谈论印尼的伊斯兰教是一种非常积极和有效的方式,因为印尼民族是穆斯林占多数。这两个伊斯兰组织,通过印尼民族的长期历史,能够在外部和外部的震惊中生存下来。外部与伊斯兰组织打交道,伊斯兰组织拥有例如HTI、IM、Salafi等国际网络。在内部,NU和Muhammadiyah将在意识形态、材料、文化和政治方面相互打交道,对印尼穆斯林社会产生重大影响。这场斗争的胚胎产生了一种二分法上的区别,即穆罕默德雅更具有现代性,而努倾向于传统的行为。在其历史进程中,穆罕默德和努经历了思想和新身份的转变,如解放思想和伊斯兰教在伊斯兰教取得的进步,以及后宗教和努桑塔拉伊斯兰教。这些身份已经成为存在于穆罕默德和努的思想和社会层面的转变的标志。以上想法出发,伴随着社会学思想和印尼伊斯兰运动中发生的变化和转变身份后,本文试图渗透在子空间指的是推翻了专制的改革话语重建新秩序作为探索竞技场二分法modernis-tradisionalis穆罕默德在努和身份的转变。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
10
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信