KEBERLANJUTAN TRADISI BERKONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL DI KAMPUNG ADAT NAMATA KABUPATEN SABU RAIJUA

Yohanes W. D. Kapilawi, R. U. Nday, T. K. Dima
{"title":"KEBERLANJUTAN TRADISI BERKONSTRUKSI RUMAH TRADISIONAL DI KAMPUNG ADAT NAMATA KABUPATEN SABU RAIJUA","authors":"Yohanes W. D. Kapilawi, R. U. Nday, T. K. Dima","doi":"10.26418/lantang.v8i2.46420","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemahaman berkonstruksi dalam konteks masyarakat adat merupakan suatu proses aktivitas terkait hubungan sosial kelompok masyarakat adat, lingkungannya serta tradisi yang memiliki keseimbangan dikeseluruhan tahap kegiatan berkonstruksi guna membangun atau memperbaiki huniannya. Salah satu kampung adat di Pulau Sabu yaitu Kampung Adat Namata merupakan kampung tradisional dengan masyarakat adat yang masih mempertahankan tradisi membangun dengan memperhatikan aturan-aturan adat dalam pemanfaatan material konstruksi dan menghargai lingkungannya, walaupun dikelilingi desa modern disekitarnya. Meski tradisi pengambilan dan pengangkutan material mulai hilang namun pemahaman tradisi berkonstruksi tiap struktur masih tetap dipertahankan sehingga menjadi menarik untuk dikaji untuk mengetahui setiap prosesi adat, pemahaman, makna serta tujuan tiap proses berkonstruksi sehingga menjadi rumah adat yang menghargai dan adaptif terhadap lingkungan serta menjadi keberlanjutan berkonstruksi dari budaya arsitektur. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif, wawancara dan pengamatan terhadap setiap aktivitas tradisi berkonstruksi hingga menjadi rumah adat. Hasil temuan menunjukkan adanya tindakan menghormati mulai dari tata cara ritual penebangan pohon, keberlanjutan tradisi cara pengambilan bahan bangunan hingga penciptaan bentuk bangunan, adanya kearifan lokalitas dalam penggunaan material, penamaan bagian rumah adat menggunakan unsur bahasa lokal serta pemahaman filosofi dan tata cara ritual tiap bagian konstruksi sebagai upaya masyarakat adat untuk menjaga keberlanjutan tata cara berkonstruksi dan keseimbangan lingkungan. SUSTAINABILITY OF TRADITIONAL HOUSE CONSTRUCTION IN NAMATA TRADITIONAL VILLAGE, SABU RAIJUA REGENCY Construction understanding in indigenous peoples is a social relations activity among indigenous groups, the environment, and traditions that balance all construction activities to build or repair their dwellings. Namata Traditional Village on Sabu Island is a village with indigenous peoples who still maintain the development process tradition and also customary rules in constructing the materials and respecting the environment, even though modern villages surround it. Although taking and transporting materials tradition begins to disappear, constructing tradition understanding of each structure is still maintained. Thus, it is interesting to study the processing, understanding, meaning, and purposing of each construction process to become a traditional house that respects and is adaptive to the environment and become sustainable construction of architectural culture. This study used qualitative descriptive methods, interviews, and observations of every construction tradition until it became a traditional house. The findings show respect actions are starting from tree felling rituals, construction sustainability of taking building materials until creating building forms, local wisdom in using local materials, the local language in naming parts of the traditional house, and philosophical understanding and ritual procedures from each part of the construction as an effort to maintain the construction sustainability procedures and environmental balance.","PeriodicalId":31830,"journal":{"name":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Langkau Betang Jurnal Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26418/lantang.v8i2.46420","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pemahaman berkonstruksi dalam konteks masyarakat adat merupakan suatu proses aktivitas terkait hubungan sosial kelompok masyarakat adat, lingkungannya serta tradisi yang memiliki keseimbangan dikeseluruhan tahap kegiatan berkonstruksi guna membangun atau memperbaiki huniannya. Salah satu kampung adat di Pulau Sabu yaitu Kampung Adat Namata merupakan kampung tradisional dengan masyarakat adat yang masih mempertahankan tradisi membangun dengan memperhatikan aturan-aturan adat dalam pemanfaatan material konstruksi dan menghargai lingkungannya, walaupun dikelilingi desa modern disekitarnya. Meski tradisi pengambilan dan pengangkutan material mulai hilang namun pemahaman tradisi berkonstruksi tiap struktur masih tetap dipertahankan sehingga menjadi menarik untuk dikaji untuk mengetahui setiap prosesi adat, pemahaman, makna serta tujuan tiap proses berkonstruksi sehingga menjadi rumah adat yang menghargai dan adaptif terhadap lingkungan serta menjadi keberlanjutan berkonstruksi dari budaya arsitektur. Penelitian ini menggunakan metode deskripstif kualitatif, wawancara dan pengamatan terhadap setiap aktivitas tradisi berkonstruksi hingga menjadi rumah adat. Hasil temuan menunjukkan adanya tindakan menghormati mulai dari tata cara ritual penebangan pohon, keberlanjutan tradisi cara pengambilan bahan bangunan hingga penciptaan bentuk bangunan, adanya kearifan lokalitas dalam penggunaan material, penamaan bagian rumah adat menggunakan unsur bahasa lokal serta pemahaman filosofi dan tata cara ritual tiap bagian konstruksi sebagai upaya masyarakat adat untuk menjaga keberlanjutan tata cara berkonstruksi dan keseimbangan lingkungan. SUSTAINABILITY OF TRADITIONAL HOUSE CONSTRUCTION IN NAMATA TRADITIONAL VILLAGE, SABU RAIJUA REGENCY Construction understanding in indigenous peoples is a social relations activity among indigenous groups, the environment, and traditions that balance all construction activities to build or repair their dwellings. Namata Traditional Village on Sabu Island is a village with indigenous peoples who still maintain the development process tradition and also customary rules in constructing the materials and respecting the environment, even though modern villages surround it. Although taking and transporting materials tradition begins to disappear, constructing tradition understanding of each structure is still maintained. Thus, it is interesting to study the processing, understanding, meaning, and purposing of each construction process to become a traditional house that respects and is adaptive to the environment and become sustainable construction of architectural culture. This study used qualitative descriptive methods, interviews, and observations of every construction tradition until it became a traditional house. The findings show respect actions are starting from tree felling rituals, construction sustainability of taking building materials until creating building forms, local wisdom in using local materials, the local language in naming parts of the traditional house, and philosophical understanding and ritual procedures from each part of the construction as an effort to maintain the construction sustainability procedures and environmental balance.
在习惯社会背景下构建的理解是一个与习惯社会群体的社会关系、他们的环境和传统有关的活动过程,这些社会关系、环境和传统在通过建造或修复他们的住所而构建的整个活动水平上具有平衡。萨布岛上的一个传统村庄是Adat Namata村,这是一个传统的村庄,其传统社会仍然保持着通过遵守使用建筑材料的习惯规则和欣赏其环境而建立的传统,甚至被周围的现代村庄包围。尽管获取和运输材料的传统开始消失,但理解建造每一个结构的传统仍然保留着,因此了解每一个习惯过程、理解、,每一个过程的意义和目的都是为了成为一个有价值的、适应环境的知识之家,成为建筑文化建设的延续。这项研究使用了定性描述方法、访谈和观察,针对每一个被构建成习惯家庭的传统活动。研究结果表明,从树木发育的仪式结构、建筑材料传统对建筑形式的延续、材料的使用具有地方意义,习惯住宅的名称使用了当地语言元素以及哲学理解和建筑各部分的仪式安排,作为习惯社会保持建筑系统和环境平衡的一种努力。[联合国教科文组织]SABU RAIJUA REGENCY NAMATA传统村传统房屋建设的可持续性[联合国教育科文组织]土著人民的建筑理解是土著群体、环境和传统之间的一种社会关系活动,它平衡了建造或修复其住宅的所有建筑活动。萨布岛上的Namata传统村是一个土著民族的村庄,他们仍然保持着发展过程的传统,以及在建造材料和尊重环境方面的习惯规则,尽管现代村庄围绕着它。尽管运输材料的传统开始消失,对每一个结构的传统理解仍然保持着。因此,研究每一个建筑过程的处理、理解、意义和目的,成为一个尊重和适应环境的传统住宅,成为可持续的建筑文化建设,是一件有趣的事情。这项研究使用了定性描述方法、访谈和对每一个建筑传统的观察,直到它成为一个传统的房子。研究结果表明,尊重行为始于砍伐树木的仪式、使用建筑材料直到创造建筑形式的建筑可持续性、使用当地材料的当地智慧、命名传统房屋部分的当地语言,-以及从施工的每个部分进行哲学理解和仪式程序,以努力保持施工的可持续性程序和环境平衡。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
16
审稿时长
10 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信