Institutional Innovation Strategies in Raising the Income of A Rice Farming Community: A Study of Duriaasi Village, Wonggeduku District, Konawe Regency, Southeast Sulawesi
{"title":"Institutional Innovation Strategies in Raising the Income of A Rice Farming Community: A Study of Duriaasi Village, Wonggeduku District, Konawe Regency, Southeast Sulawesi","authors":"La Ode Arpai","doi":"10.7454/MJS.V24I2.11085","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini berfokus pada inovasi kelembagaan masyarakat petani dengan mengaitkan pendekatan kelembagaan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat petani. Artikel ini menemukan bahwa inovasi kelembagaan menjadi hal penting dilakukan demi menjaga keberlangsungan usaha pertanian padi sawah di Desa Duriaasi. Studi terdahulu, seperti Vierimaa (2017) hanya menganalisis melalui pendekatan politik organisasi dan Michael Straub (2017) hanya mengesplorasi tentang peran media massa dalam kontestasi ekonomi politik. Berbeda dengan keduanya, artikel ini menggunakan pendekatan Fligstein dan McAdam tentang Strategic Action Fields (SAF) yang memiliki pengaruh signifikan untuk menganalisis pendapatan masyarakat petani. Pendapatan masyarakat petani dipengaruhi oleh kontestasi persaingan pembelian gabah petani oleh pedagang (penggilingan padi), baik pedagang dalam Desa maupun pedagang diluar Desa Duriaasi. Dalam konsep SAF pedagang dalam Desa berposisi sebagai petahana ( incumbents ) dan pedagang di luar Desa sebagai penantang ( challengers ). Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data berupa desk research, wawancara mendalam, hingga observasi pada bulan Juli 2017 sampai Januari 2018 di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. This article focuses on institutional innovations in a farming community by linking the institutional approach in increasing farmers’ income. This article finds that institutional innovation is an important aspect in maintaining the sustainability of wet rice farming in Duriaasi Village. Previous studies, such as Vierimaa (2017), only made an analysis using the organizational political approach, while Michael Straub (2017) only explored the role of the mass media in political economy contestations. In contrast to both, this article uses the Fligstein and McAdam’s approach on Strategic Action Fields (SAF), which has a significant effect on analyzing the income of farming communities. Their income of farmers is influenced by the contestations in the purchasing of farmers’ crops by the bargainer (rice millers) inside and outside of the Village. In the SAF concept, the “native” bargainers hailing from Duriaasi village take place as incumbents, while the bargainers from outside the village are taking the position as challengers. This article is written based on a qualitative research, with data collected through desk research, in-depth interviews and observations from July 2017 to January 2018 in Konawe Regency, Southeast Sulawesi.","PeriodicalId":31129,"journal":{"name":"Masyarakat Jurnal Sosiologi","volume":"1 1","pages":"239-257"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Masyarakat Jurnal Sosiologi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/MJS.V24I2.11085","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Artikel ini berfokus pada inovasi kelembagaan masyarakat petani dengan mengaitkan pendekatan kelembagaan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat petani. Artikel ini menemukan bahwa inovasi kelembagaan menjadi hal penting dilakukan demi menjaga keberlangsungan usaha pertanian padi sawah di Desa Duriaasi. Studi terdahulu, seperti Vierimaa (2017) hanya menganalisis melalui pendekatan politik organisasi dan Michael Straub (2017) hanya mengesplorasi tentang peran media massa dalam kontestasi ekonomi politik. Berbeda dengan keduanya, artikel ini menggunakan pendekatan Fligstein dan McAdam tentang Strategic Action Fields (SAF) yang memiliki pengaruh signifikan untuk menganalisis pendapatan masyarakat petani. Pendapatan masyarakat petani dipengaruhi oleh kontestasi persaingan pembelian gabah petani oleh pedagang (penggilingan padi), baik pedagang dalam Desa maupun pedagang diluar Desa Duriaasi. Dalam konsep SAF pedagang dalam Desa berposisi sebagai petahana ( incumbents ) dan pedagang di luar Desa sebagai penantang ( challengers ). Artikel ini ditulis berdasarkan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data berupa desk research, wawancara mendalam, hingga observasi pada bulan Juli 2017 sampai Januari 2018 di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara. This article focuses on institutional innovations in a farming community by linking the institutional approach in increasing farmers’ income. This article finds that institutional innovation is an important aspect in maintaining the sustainability of wet rice farming in Duriaasi Village. Previous studies, such as Vierimaa (2017), only made an analysis using the organizational political approach, while Michael Straub (2017) only explored the role of the mass media in political economy contestations. In contrast to both, this article uses the Fligstein and McAdam’s approach on Strategic Action Fields (SAF), which has a significant effect on analyzing the income of farming communities. Their income of farmers is influenced by the contestations in the purchasing of farmers’ crops by the bargainer (rice millers) inside and outside of the Village. In the SAF concept, the “native” bargainers hailing from Duriaasi village take place as incumbents, while the bargainers from outside the village are taking the position as challengers. This article is written based on a qualitative research, with data collected through desk research, in-depth interviews and observations from July 2017 to January 2018 in Konawe Regency, Southeast Sulawesi.