{"title":"Digital Body: Horcrux of Extended Self in Post-Human Era","authors":"S. Agustin","doi":"10.7454/JKI.V7I3.10111","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tubuh yang semula diganggu gugat telah berubah karena dengan inovasi teknologi yang ada, tubuh dapat diubah dan direkonstruksi seperti mengganti bagian-bagian mesin. Di era digital ini, tubuh dapat ditransformasikan menjadi bentuk non-material dan direkonstruksi. Data digital dapat disematkan dan avatar dapat dibentuk atau dibuat. Kesimpulan dari tulisan ini, tubuh digital adalah tubuh non-material yang mengandung horcrux, objek digital dari kata-kata dan pemikiran yang tinggal, dalam bentuk data digital dan avatar, yang mengacu pada perluasan diri di era pasca-manusia dengan karakteristik diri yang dikendalikan-dematerialisasi, diri hiperrealitas, diri dengan dukungan sosial, diri yang dikembangkan, dan diri yang berafi liasi sosial. Body that was originally inviolable has changed as it turns out that with the existing technological innovations, body can be changed and reconstructed like replacing engine parts. In this digital era, body can be transformed into a non-material form and reconstructed. Digital data can be embedded and avatars can be formed or created. The conclusion of this writing is that digital body is a non-material body containing horcruxes, digital objects of dwelling words and thoughts, in the form of digital data and avatars, which refer to extended-self in a post-human era with characteristics of controlled-dematerialized self, hyperreality-re embodiment self, social-supportive self, developed-extended self, and social-affi liated self.","PeriodicalId":33253,"journal":{"name":"Jurnal Komunikasi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-01-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Komunikasi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.7454/JKI.V7I3.10111","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Tubuh yang semula diganggu gugat telah berubah karena dengan inovasi teknologi yang ada, tubuh dapat diubah dan direkonstruksi seperti mengganti bagian-bagian mesin. Di era digital ini, tubuh dapat ditransformasikan menjadi bentuk non-material dan direkonstruksi. Data digital dapat disematkan dan avatar dapat dibentuk atau dibuat. Kesimpulan dari tulisan ini, tubuh digital adalah tubuh non-material yang mengandung horcrux, objek digital dari kata-kata dan pemikiran yang tinggal, dalam bentuk data digital dan avatar, yang mengacu pada perluasan diri di era pasca-manusia dengan karakteristik diri yang dikendalikan-dematerialisasi, diri hiperrealitas, diri dengan dukungan sosial, diri yang dikembangkan, dan diri yang berafi liasi sosial. Body that was originally inviolable has changed as it turns out that with the existing technological innovations, body can be changed and reconstructed like replacing engine parts. In this digital era, body can be transformed into a non-material form and reconstructed. Digital data can be embedded and avatars can be formed or created. The conclusion of this writing is that digital body is a non-material body containing horcruxes, digital objects of dwelling words and thoughts, in the form of digital data and avatars, which refer to extended-self in a post-human era with characteristics of controlled-dematerialized self, hyperreality-re embodiment self, social-supportive self, developed-extended self, and social-affi liated self.