Eufimisme Dalam Dua Novel Duka Cinta Sebagai Wujud Kesantunan Berbahasa

Yuentie Sova Puspidalia
{"title":"Eufimisme Dalam Dua Novel Duka Cinta Sebagai Wujud Kesantunan Berbahasa","authors":"Yuentie Sova Puspidalia","doi":"10.21154/KODIFIKASIA.V12I1.1429","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Untuk menghormati pihak lain dan menghindari ketabuan dalam berkomunikasi, tidak sedikit pemakai bahasa menggunakan eufemisme yang umumnya memiliki beberapa makna asosiatif. Dalam kegiatan berbahasa pun, seseorang perlu memperhatikan aspek kesantunan untuk meminimalisasi kesalahapahaman dan membuat lawan tutur merasa nyaman dan sejuk hatinya ketika berkomunikasi. Kesantunan berbahasa dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik di lingkungan sosial nyata maupun dalam cerita atau fiksi. Karena itu, peneliti melakukan kajian terhadap aspek-aspek penggunaan bahasa terkait dengan eufemisme dan kesantunan berbahasa dalam novel Roro Mendut (RM) karya Y.B. Mangunwijaya dan San Pek Eng Tay (SE) karya Oka Tiang.Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan fungsi eufemisme, frekuensi pemakaiannya dan wujud kesantunan berbahasa untuk mengetahui persamaan dan perbedaan keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eufimisme berupa kata dan frasa memiliki bentuk dan fungsi ekspresi figuratif, satu kata untuk menggantikan kata yang lain, penggunaan kata serapan, flipansi, metafora, idiom, hiperbola, metafora dan hiperbola, metafora dan personifikasi. Penggunaan bentuk eufimisme ekspresif figuratif paling banyak digunakan. Perbedaannya, jika dalam RM digunakan bentuk eufimisme serapan, dalam SE tidak ditemukan, dalam RM ditemukan penggunaan bentuk eufimisme yang tidak ada dalam teori Allan Buridge, sedangkan dalam Novel SE tidak ditemukan. Dalam hal kesantunan berbahasa, jika dalam RM ditemukan maksim kedermawanan, dalam SE tidak ada. Wujud kesantunan berbahasa juga lebih banyak ditemukan pada RM daripada SE.","PeriodicalId":55755,"journal":{"name":"Kodifikasia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"5","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Kodifikasia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21154/KODIFIKASIA.V12I1.1429","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 5

Abstract

Untuk menghormati pihak lain dan menghindari ketabuan dalam berkomunikasi, tidak sedikit pemakai bahasa menggunakan eufemisme yang umumnya memiliki beberapa makna asosiatif. Dalam kegiatan berbahasa pun, seseorang perlu memperhatikan aspek kesantunan untuk meminimalisasi kesalahapahaman dan membuat lawan tutur merasa nyaman dan sejuk hatinya ketika berkomunikasi. Kesantunan berbahasa dapat ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik di lingkungan sosial nyata maupun dalam cerita atau fiksi. Karena itu, peneliti melakukan kajian terhadap aspek-aspek penggunaan bahasa terkait dengan eufemisme dan kesantunan berbahasa dalam novel Roro Mendut (RM) karya Y.B. Mangunwijaya dan San Pek Eng Tay (SE) karya Oka Tiang.Penelitian ini mendeskripsikan bentuk dan fungsi eufemisme, frekuensi pemakaiannya dan wujud kesantunan berbahasa untuk mengetahui persamaan dan perbedaan keduanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eufimisme berupa kata dan frasa memiliki bentuk dan fungsi ekspresi figuratif, satu kata untuk menggantikan kata yang lain, penggunaan kata serapan, flipansi, metafora, idiom, hiperbola, metafora dan hiperbola, metafora dan personifikasi. Penggunaan bentuk eufimisme ekspresif figuratif paling banyak digunakan. Perbedaannya, jika dalam RM digunakan bentuk eufimisme serapan, dalam SE tidak ditemukan, dalam RM ditemukan penggunaan bentuk eufimisme yang tidak ada dalam teori Allan Buridge, sedangkan dalam Novel SE tidak ditemukan. Dalam hal kesantunan berbahasa, jika dalam RM ditemukan maksim kedermawanan, dalam SE tidak ada. Wujud kesantunan berbahasa juga lebih banyak ditemukan pada RM daripada SE.
为了尊重对方,避免在交流中上瘾,不少数使用委婉语的语言使用者通常会有一些联想意义。在任何语言活动中,都需要注意意识方面,以尽量减少误解,并使言语对手在交流时感到舒适和冷静。语言依赖可以在社会生活的各个方面找到,无论是在真实的社会环境中,还是在故事或小说中。因此,研究人员对曼贡维贾亚的小说《罗罗·门杜特》(RM)和奥卡·蒂昂的小说《圣佩克·英泰》(SE)中与委婉语和语言意义有关的语言使用方面进行了研究。研究表明,委婉语具有比喻表达的形式和功能,一个词替代另一个词,使用词统一、倒装、隐喻、习语、夸张、隐喻与夸张、隐喻和拟人化。委婉语使用最广泛使用的比喻表达形式。不同的是,如果在RM中使用统一的委婉语,在SE中没有发现,在RM中发现委婉语的使用不在Allan Burridge的理论中,而在Novel SE中没有找到。就语言一致性而言,如果RM找到了最大的自主权,那么在SE中就不存在。语言一致性的五聚德现象在RM中也多于SE。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
10
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信