NGAJI ASIK SAMBIL NGOPI: STRATEGI BRANDING KOMUNITAS “TERAS DAKWAH” DI YOGYAKARTA, INDONESIA (LEARNING ISLAM WHILE ENJOYING COFFEE: A BRANDING STRATEGY OF “TERAS DAKWAH" COMMUNITY IN YOGYAKARTA, INDONESIA)

Eko Saputra
{"title":"NGAJI ASIK SAMBIL NGOPI: STRATEGI BRANDING KOMUNITAS “TERAS DAKWAH” DI YOGYAKARTA, INDONESIA (LEARNING ISLAM WHILE ENJOYING COFFEE: A BRANDING STRATEGY OF “TERAS DAKWAH\" COMMUNITY IN YOGYAKARTA, INDONESIA)","authors":"Eko Saputra","doi":"10.14421/jsr.v16i2.2313","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The hybridity of Muslim youth with popular culture has had an influence on the da'wah packaging strategy carried out by many da'wah communities in Indonesia, including the Teras Da'wah Community in Yogyakarta, Indonesia. The packaging of da'wah with a more popular, fun, and modern cover has made Teras Da'wah as one of da'wah communities with the most wanted by many younger Muslims in Indonesia. This article aims to describe how the branding strategy is run by the Teras Da'wah Community using a qualitative research approach, namely through ethnographic and netnographic studies for six (6) months in the Teras Da'wah Community. The results of the study reveal that the appreciation of popular culture among young people today has a significant role in 'attracting' these millennials to recite the Koran in a relaxed but serious manner at Teras Da'wah. The form of this appreciation is packaged from the selection of an attractive logo, the interior of the room that resembles a cafe, the study content packaged in slang and the clustering of the study program according to the level of understanding of the members. The consequence of this strategy is the increasingly hybrid identity of Muslim youth in Indonesia due to the intersection between Islamic values and popular culture that has long been attached to them.Hibriditas anak-anak muda muslim dengan budaya populer telah membawa pengaruh pada strategi pengemasan dakwah yang dilakukan oleh banyak komunitas dakwah di Indonesia. Salah satu diantaranya yang telah menerapkan strategi tersebut adalah Komunitas Teras Dakwah di Yogyakarta, Indonesia. Pengemasan dakwah dengan cover yang lebih ngepop, fun, dan modern telah menjadikan Teras Dakwah sebagai komunitas dakwah yang diminati oleh banyak anak-anak muda muslim di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi branding yang dilakukan oleh Komunitas Teras Dakwah dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yakni melalui studi etnografi dan netnografi selama enam (6) bulan di Komunitas Teras Dakwah. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa apresiasi Teras Dakwah terhadap budaya populer di kalangan anak muda saat ini memiliki peran signifikan dalam ‘menarik’ milenial ini untuk mengaji dengan santai tapi serius di Teras Dakwah. Wujud apresiasi ini dikemas dari pemilihan logo yang menarik, interior ruangan yang menyerupai kafe, konten kajian yang dikemas dengan bahasa gaul dan klusterisasi program kajian sesuai dengan tingkat pemahaman anggota. Konsekuensi dari strategi ini adalah semakin hibridnya identitas anak-anak muslim di Indonesia akibat persinggungan antara nilai-nilai Islam dengan budaya populer yang sudah lama melekat pada diri mereka.","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jsr.v16i2.2313","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The hybridity of Muslim youth with popular culture has had an influence on the da'wah packaging strategy carried out by many da'wah communities in Indonesia, including the Teras Da'wah Community in Yogyakarta, Indonesia. The packaging of da'wah with a more popular, fun, and modern cover has made Teras Da'wah as one of da'wah communities with the most wanted by many younger Muslims in Indonesia. This article aims to describe how the branding strategy is run by the Teras Da'wah Community using a qualitative research approach, namely through ethnographic and netnographic studies for six (6) months in the Teras Da'wah Community. The results of the study reveal that the appreciation of popular culture among young people today has a significant role in 'attracting' these millennials to recite the Koran in a relaxed but serious manner at Teras Da'wah. The form of this appreciation is packaged from the selection of an attractive logo, the interior of the room that resembles a cafe, the study content packaged in slang and the clustering of the study program according to the level of understanding of the members. The consequence of this strategy is the increasingly hybrid identity of Muslim youth in Indonesia due to the intersection between Islamic values and popular culture that has long been attached to them.Hibriditas anak-anak muda muslim dengan budaya populer telah membawa pengaruh pada strategi pengemasan dakwah yang dilakukan oleh banyak komunitas dakwah di Indonesia. Salah satu diantaranya yang telah menerapkan strategi tersebut adalah Komunitas Teras Dakwah di Yogyakarta, Indonesia. Pengemasan dakwah dengan cover yang lebih ngepop, fun, dan modern telah menjadikan Teras Dakwah sebagai komunitas dakwah yang diminati oleh banyak anak-anak muda muslim di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana strategi branding yang dilakukan oleh Komunitas Teras Dakwah dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yakni melalui studi etnografi dan netnografi selama enam (6) bulan di Komunitas Teras Dakwah. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa apresiasi Teras Dakwah terhadap budaya populer di kalangan anak muda saat ini memiliki peran signifikan dalam ‘menarik’ milenial ini untuk mengaji dengan santai tapi serius di Teras Dakwah. Wujud apresiasi ini dikemas dari pemilihan logo yang menarik, interior ruangan yang menyerupai kafe, konten kajian yang dikemas dengan bahasa gaul dan klusterisasi program kajian sesuai dengan tingkat pemahaman anggota. Konsekuensi dari strategi ini adalah semakin hibridnya identitas anak-anak muslim di Indonesia akibat persinggungan antara nilai-nilai Islam dengan budaya populer yang sudah lama melekat pada diri mereka.
NGAJI ASIK SAMBIL NGOPI:STRATEGI BRANDING kommunitas“TERAS DAKWAH”DI YOGYAKARTA,INDONESIA
穆斯林青年与流行文化的混合影响了印尼许多达瓦社区实施的达瓦包装战略,包括印尼日惹的Teras da'wah社区。大华的包装更受欢迎、更有趣、更现代,使Teras da'wah成为印尼许多年轻穆斯林最想要的大华社区之一。本文旨在描述Teras Da'wah社区如何使用定性研究方法,即通过在Teras Da’wah社区进行六(6)个月的民族志和网络志研究,来实施品牌战略。研究结果表明,当今年轻人对流行文化的欣赏在“吸引”这些千禧一代在Teras Da'wah以轻松但严肃的方式背诵《古兰经》方面发挥了重要作用。这种欣赏的形式是从选择一个有吸引力的标志、类似咖啡馆的房间内部、用俚语包装的学习内容以及根据成员的理解水平对学习项目进行聚类来包装的。这一策略的后果是,由于伊斯兰价值观和长期以来与穆斯林青年相关的流行文化之间的交叉,印尼穆斯林青年的身份越来越混合。年轻的穆斯林儿童与流行文化的混杂影响了印度尼西亚许多被起诉社区实施的起诉策略。印尼日惹的水生Teras社区就是实施这一战略的地方之一。拥有更多流行、有趣和现代封面的迷人金色使Teras Dakwah成为印度尼西亚许多年轻穆斯林儿童所要求的一个充满活力的社区。本文的目的是描述Dakwah Teras社区如何使用定性研究方法实施品牌战略,即通过在Dakwah Teras社区进行六(6)个月的民族志和网络志研究。研究表明,Dakwah Teras对当今年轻人流行文化的欣赏在这个“有吸引力”的千年中发挥了重要作用,可以在Dakwah Teras平静而认真地进行测试。这种欣赏来自于一个有趣的标志选择,一个咖啡馆般的内部房间,一个充满gaul的研究内容,以及根据成员的理解水平对研究项目进行聚类。这一战略的后果是,由于伊斯兰教价值观与长期以来的流行文化之间的冲突,印度尼西亚穆斯林儿童的身份变得更加混杂。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
18 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信