Emergency Government of Lampung Residency during Kraai Operation, 1949-1950

Rinaldo Adi Pratama, Maskun Maskun, Suparman Arif
{"title":"Emergency Government of Lampung Residency during Kraai Operation, 1949-1950","authors":"Rinaldo Adi Pratama, Maskun Maskun, Suparman Arif","doi":"10.15294/paramita.v33i1.31858","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"During the independence war of Indonesia, particularly, Kraai Operation or in the military base, also known as the Dutch Military Aggression II in the Lampung Residency, made many contributions to maintaining state sovereignty. The revolution in the Lampung region was part of the Sumatra Province, namely the Lampung Residency. This study aimed to find out the impact of the Kraai Operation. The research used historical research methods. We conducted the research in three regions once the Lampung Residency’s emergency capital focused on politics, the military, and economics. During the Kraai Operation period or Dutch Military Aggression II 1949-1950, Lampung Residency led by Gele Harun Nasution issued political, military, and economic policies to counteract the Kraai Operation. He moved the Government and Defense, formed the North Front, Central Front, and Southern Front, and coordinated the camps in the Lampung Residency. Moreover, he printed emergency money for the Residency of Lampung to prevent the spread of the Dutch currency, which affected inflation.Keywords: Lampung Residency; Emergency Government; Kraai Operation; Gele Harun Nasution; Revolution Selama perang kemerdekaan Indonesia, khususnya Operasi Kraai atau Agresi Militer Belanda II, Karesidenan Lampung banyak memberikan kontribusi untuk menjaga kedaulatan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Operasi Kraai di wilayah Keresidenan Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini dilakukan di tiga wilayah yang pernah menjadi ibu kota darurat Karesidenan Lampung yang fokus pada bidang politik, militer, dan ekonomi. Pada masa Operasi Kraai atau Agresi Militer Belanda II 1949-1950, Karesidenan Lampung yang dipimpin oleh Gele Harun Nasution mengeluarkan tiga kebijakan yakni politik, militer, dan ekonomi untuk menangkal Operasi Kraai. Ia menggerakkan Pemerintahan dan Pertahanan, membentuk Front Utara, Front Tengah dan Front Selatan serta mengkoordinasikan kamp-kamp di Karesidenan Lampung, dan mencetak uang darurat untuk Karesidenan Lampung untuk mencegah penyebaran mata uang Belanda yang berdampak pada inflasi besar di wilayah republic.Kata Kunci: Karesidenan Lampung; Pemerintah Darurat; Operasi Kraai; Gele Harun Nasution; Revolusi","PeriodicalId":30724,"journal":{"name":"Paramita Historical Studies Journal","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Paramita Historical Studies Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/paramita.v33i1.31858","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

During the independence war of Indonesia, particularly, Kraai Operation or in the military base, also known as the Dutch Military Aggression II in the Lampung Residency, made many contributions to maintaining state sovereignty. The revolution in the Lampung region was part of the Sumatra Province, namely the Lampung Residency. This study aimed to find out the impact of the Kraai Operation. The research used historical research methods. We conducted the research in three regions once the Lampung Residency’s emergency capital focused on politics, the military, and economics. During the Kraai Operation period or Dutch Military Aggression II 1949-1950, Lampung Residency led by Gele Harun Nasution issued political, military, and economic policies to counteract the Kraai Operation. He moved the Government and Defense, formed the North Front, Central Front, and Southern Front, and coordinated the camps in the Lampung Residency. Moreover, he printed emergency money for the Residency of Lampung to prevent the spread of the Dutch currency, which affected inflation.Keywords: Lampung Residency; Emergency Government; Kraai Operation; Gele Harun Nasution; Revolution Selama perang kemerdekaan Indonesia, khususnya Operasi Kraai atau Agresi Militer Belanda II, Karesidenan Lampung banyak memberikan kontribusi untuk menjaga kedaulatan negara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari Operasi Kraai di wilayah Keresidenan Lampung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah. Penelitian ini dilakukan di tiga wilayah yang pernah menjadi ibu kota darurat Karesidenan Lampung yang fokus pada bidang politik, militer, dan ekonomi. Pada masa Operasi Kraai atau Agresi Militer Belanda II 1949-1950, Karesidenan Lampung yang dipimpin oleh Gele Harun Nasution mengeluarkan tiga kebijakan yakni politik, militer, dan ekonomi untuk menangkal Operasi Kraai. Ia menggerakkan Pemerintahan dan Pertahanan, membentuk Front Utara, Front Tengah dan Front Selatan serta mengkoordinasikan kamp-kamp di Karesidenan Lampung, dan mencetak uang darurat untuk Karesidenan Lampung untuk mencegah penyebaran mata uang Belanda yang berdampak pada inflasi besar di wilayah republic.Kata Kunci: Karesidenan Lampung; Pemerintah Darurat; Operasi Kraai; Gele Harun Nasution; Revolusi
1949年至1950年克拉伊行动期间的楠榜紧急政府
在印度尼西亚独立战争期间,特别是在克拉伊行动或军事基地,又称荷兰第二次军事侵略在楠榜驻地,为维护国家主权做出了许多贡献。楠榜地区的革命是苏门答腊省的一部分,即楠榜住宅。本研究旨在了解克拉伊行动的影响。研究采用了历史研究方法。我们在Lampung Residency的紧急资本集中于政治、军事和经济的三个地区进行了研究。在1949年至1950年的“克拉伊行动”或“荷兰第二次军事侵略”期间,Gele Harun Nasution领导的Lampung Residency发布了政治、军事和经济政策来对抗克拉伊行动。他调动了政府和国防部,组建了北方阵线、中央阵线和南方阵线,并协调了楠榜住宅的营地。此外,他还为楠榜官邸印制了应急资金,以防止荷兰货币的扩散,从而影响通货膨胀。关键词:Lampung住宅;紧急政府;克拉伊行动;Gele Harun Nasution;革命[UNK]在印度尼西亚自由战争期间,特别是“克拉伊行动”或“荷兰第二次军事侵略”期间,兰姆主席为维护国家主权做出了很大贡献。本研究旨在了解克拉伊行动对Lamp总统任期的影响。本研究采用了历史研究的方法。这项研究在三个地区进行,这三个地区曾经是Lamp主席的紧急城市之母,他专注于政治、军事和经济领域。在1949年至1950年的“克拉伊行动”或“荷兰第二次军事侵略”期间,由Gele Harun Nasution领导的Lamp主席发布了三项政策,即政治、军事和经济,以维持克拉伊行动。它调动了政府和国防部,组建了北阵线、中阵线和南阵线,协调了坎普卡雷西德南的营地,并为坎普卡雷西德南印制了紧急资金,以防止荷兰货币的扩散对共和国的大通货膨胀产生影响。关键词:灯椅;紧急政府;克雷格行动;Gele Harun Nasution;革命
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
15
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信