SERASO ADO DI KAMPUANG: Studi Etnografi Persaudaraan Perantau Minang di Rumah Makan Padang di Yogyakarta

A. Darmawan, Azinuddin Ikram Hakim
{"title":"SERASO ADO DI KAMPUANG: Studi Etnografi Persaudaraan Perantau Minang di Rumah Makan Padang di Yogyakarta","authors":"A. Darmawan, Azinuddin Ikram Hakim","doi":"10.14421/jsr.v14i2.1756","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The Minang tribe is one of the tribes in Indonesia who have ‘migrated customs’ (merantau). The word 'merantau' itself is a manifestation of leaving the original territory and occupying new territory. For Minangnese migrants in Yogyakarta, Rumah Makan Padang (Padang Restaurant) not only a place to eat but also it has function a warm place among Minangnese. In using ethnographic approach, this research  try to explain how the interaction among Minangnese in Rumah Makan Padang. The finding shows, first: This fraternal interaction only emerge in Rumah Makan Padang owned by Minangnese. This fraternal interaction sucas having conversation with Minang Language and telling stories about their hometown. Second, Rumah Makan Padang is a place to remedy the taste of Minang Food. Suku Minang merupakan salah satu suku di Indonesia yang  memiliki adat merantau. Kata ‘merantau’ sendiri merupakan bentuk manifestasi dari meninggalkan teritorial asal dan menempati teritorial baru. Secara khusus dengan menggunakan pendekatan etnografi penelitian ini berupaya untuk menjelaskan bagaimana persaudaraan antar perantau Minang terjadi di rumah makan padang. Temuan menunjukkan, Pertama,  interaksi persaudaraan terjadi berupa saling mengobrol dengan menggunakan Bahasa Minang dan bercerita perihal kampung halaman. Kelekatan persaudaraan ini membuat perantau Minang merasa sedang makan di kampung halaman sendiri. Kedua, bagi perantau Minang, Rumah Makan Padang merupakan pengobat rindu tentang makanan di kampung halaman.","PeriodicalId":55676,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Reflektif","volume":"14 1","pages":"325-340"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Reflektif","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14421/jsr.v14i2.1756","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

The Minang tribe is one of the tribes in Indonesia who have ‘migrated customs’ (merantau). The word 'merantau' itself is a manifestation of leaving the original territory and occupying new territory. For Minangnese migrants in Yogyakarta, Rumah Makan Padang (Padang Restaurant) not only a place to eat but also it has function a warm place among Minangnese. In using ethnographic approach, this research  try to explain how the interaction among Minangnese in Rumah Makan Padang. The finding shows, first: This fraternal interaction only emerge in Rumah Makan Padang owned by Minangnese. This fraternal interaction sucas having conversation with Minang Language and telling stories about their hometown. Second, Rumah Makan Padang is a place to remedy the taste of Minang Food. Suku Minang merupakan salah satu suku di Indonesia yang  memiliki adat merantau. Kata ‘merantau’ sendiri merupakan bentuk manifestasi dari meninggalkan teritorial asal dan menempati teritorial baru. Secara khusus dengan menggunakan pendekatan etnografi penelitian ini berupaya untuk menjelaskan bagaimana persaudaraan antar perantau Minang terjadi di rumah makan padang. Temuan menunjukkan, Pertama,  interaksi persaudaraan terjadi berupa saling mengobrol dengan menggunakan Bahasa Minang dan bercerita perihal kampung halaman. Kelekatan persaudaraan ini membuat perantau Minang merasa sedang makan di kampung halaman sendiri. Kedua, bagi perantau Minang, Rumah Makan Padang merupakan pengobat rindu tentang makanan di kampung halaman.
米南兄弟会在日惹美食巴东屋的民族志研究·环球之声
米南部落是印度尼西亚有“移民习俗”(merantau)的部落之一。“merantau”一词本身就是一种离开原有领土、占领新领土的表现。对于日惹的南部移民来说,Rumah Makan Padang(巴东餐厅)不仅是一个吃饭的地方,而且在南部人中也是一个温暖的地方。本研究试图运用民族志的方法来解释鲁马坎巴东的米南人之间的互动。这一发现表明,首先:这种兄弟般的互动只出现在米南人拥有的鲁马坎巴东。这种兄弟般的互动包括与米南语交谈,讲述他们家乡的故事。第二,餐厅是一个弥补米南美食味道的地方。米南部落是印度尼西亚有跟踪习惯的部落之一。“游荡”这个词本身就是一种从离开原来的领域进入新领域的表现形式。特别是,使用人种学方法,这项研究能够解释米南的控制者之间的兄弟情谊是如何在草地上发生的。研究结果表明,首先,兄弟般的互动发生在我们用周日的语言相互交谈并告诉我们村庄的情况时。这种兄弟情谊让米南感觉就像在自己的家乡吃饭。其次,对于米南的上司来说,巴东美食屋是一剂关于家乡美食的良药。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
18 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信