Bacteria Isolation from Public Cemeteries Soil and Test for Resistance to Antibiotics

Bioeduscience Pub Date : 2023-08-24 DOI:10.22236/jbes/11740
Anggita Juniar Laspartriana, Tri Rahayu, Erma Musbita Tyastuti, Y. Sidiq
{"title":"Bacteria Isolation from Public Cemeteries Soil and Test for Resistance to Antibiotics","authors":"Anggita Juniar Laspartriana, Tri Rahayu, Erma Musbita Tyastuti, Y. Sidiq","doi":"10.22236/jbes/11740","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tempat pemakaman umum (TPU) adalah tempat yang digunakan untuk penguburan jenazah dan terjadi penguraian jenazah secara aktif di dalamnya. Proses penguraian ini menghasilkan nutrisi dan mineral tanah yang dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah termasuk bakteri yang bersifat patogen. Bakteri patogen memiliki dampak yang lebih parah apabila bakteri tersebut resisten terhadap antibiotik. Di Indonesia belum terdapat data mengenai penelitian ini sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi bakteri tanah di area TPU dan resistensinya terhadap antibiotik.. Metode: Sampel tanah diambil di area TPU Bonoloyo, Surakarta, Jawa Tengah pada 3 titik masing-masing dari 2 kedalaman 20 dan 50 cm. Sampel tanah diinokulasikan pada media NA (Nutrient agar) menggunakan metode spread plate. Setelah 48 jam, dilakukan penghitungan koloni dan pengamatan morfologi koloni yang dilanjutkan dengan pewarnaan gram. Isolat bakteri yang berhasil diisolasi diuji resistensinya terhadap 3 jenis antibiotik. Hasil: Rerata populasi bakteri tanah pada blok 12, 17, dan 21 pada kedalaman 20 cm adalah 4 x x 10⁶; 8 x 10⁶; dan 1 x 10⁶ CFU/g, sedangkan pada kedalaman 50 cm adalah 2,3 x 10⁶; 6 x 10⁶; dan 4 x 10⁶ CFU/g. Morfologi koloni bakteri berbentuk irregular (26 isolat), elevasi flat (19 isolat), dan warna isolat didominasi warna putih. Hasil pewarnaan Gram diperoleh 23 isolat merupakan Gram negatif dan 22 isolat merupakan Gram positif dengan bentuk sel dominan berbentuk kokus. Uji resistensi terhadap antibiotik menunjukkan bahwa isolat-isolat bakteri tersebut sudah resisten terhadap ampisillin (28,9%), Bacitracin (64,4%), dan Cefepime (57,8%). Kesimpulan: Populasi bakteri tanah pemakaman di TPU Bonoloyo pada kedalaman berbeda tidak berbeda nyata dengan jumlah berkisar antara 1 – 8 x 10⁶ CFU/g. ","PeriodicalId":33216,"journal":{"name":"Bioeduscience","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Bioeduscience","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22236/jbes/11740","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Latar Belakang: Tempat pemakaman umum (TPU) adalah tempat yang digunakan untuk penguburan jenazah dan terjadi penguraian jenazah secara aktif di dalamnya. Proses penguraian ini menghasilkan nutrisi dan mineral tanah yang dapat mendukung pertumbuhan mikroorganisme di dalam tanah termasuk bakteri yang bersifat patogen. Bakteri patogen memiliki dampak yang lebih parah apabila bakteri tersebut resisten terhadap antibiotik. Di Indonesia belum terdapat data mengenai penelitian ini sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui populasi bakteri tanah di area TPU dan resistensinya terhadap antibiotik.. Metode: Sampel tanah diambil di area TPU Bonoloyo, Surakarta, Jawa Tengah pada 3 titik masing-masing dari 2 kedalaman 20 dan 50 cm. Sampel tanah diinokulasikan pada media NA (Nutrient agar) menggunakan metode spread plate. Setelah 48 jam, dilakukan penghitungan koloni dan pengamatan morfologi koloni yang dilanjutkan dengan pewarnaan gram. Isolat bakteri yang berhasil diisolasi diuji resistensinya terhadap 3 jenis antibiotik. Hasil: Rerata populasi bakteri tanah pada blok 12, 17, dan 21 pada kedalaman 20 cm adalah 4 x x 10⁶; 8 x 10⁶; dan 1 x 10⁶ CFU/g, sedangkan pada kedalaman 50 cm adalah 2,3 x 10⁶; 6 x 10⁶; dan 4 x 10⁶ CFU/g. Morfologi koloni bakteri berbentuk irregular (26 isolat), elevasi flat (19 isolat), dan warna isolat didominasi warna putih. Hasil pewarnaan Gram diperoleh 23 isolat merupakan Gram negatif dan 22 isolat merupakan Gram positif dengan bentuk sel dominan berbentuk kokus. Uji resistensi terhadap antibiotik menunjukkan bahwa isolat-isolat bakteri tersebut sudah resisten terhadap ampisillin (28,9%), Bacitracin (64,4%), dan Cefepime (57,8%). Kesimpulan: Populasi bakteri tanah pemakaman di TPU Bonoloyo pada kedalaman berbeda tidak berbeda nyata dengan jumlah berkisar antara 1 – 8 x 10⁶ CFU/g. 
公共墓地土壤中细菌的分离及耐药性检测
背景:公共墓地(TPU)是埋葬尸体的地方,是活动尸体分解的地方。这种分解过程产生土壤中的营养和矿物质,促进土壤中微生物的生长,包括病原细菌。如果病原体对抗生素有抗药性,其影响会更大。在印度尼西亚,目前还没有关于这一研究的数据,因此这项研究旨在确定TPU地区的土壤细菌数量及其对抗生素的耐药性。方法:在爪哇岛中部的苏拉卡塔港博奥罗约地区采集的土壤样本,每段20到50厘米。用膨胀板的方法在NA介质上克隆土壤样本。48小时后,对菌落进行了分级计算和对菌落形态的观察,然后是克染色。成功分离的细菌分离体对三种抗生素的耐药性进行了测试。结果:平均土壤细菌种群在街区、12、17和21个深度20厘米x是x 4 10⁶;8乘以10⁶;和1×10⁶CFU / g,而深达50厘米是2.3×10⁶;6 x 10⁶;和4 x 10⁶CFU / g。irregular菌落菌落形状为irused (26 isolat)、圆海拔(19 isolat)和异色以白色为主。克染色研究发现23个异构体是阴性的克,22个异构体是阳性的克,形状像凝聚物。抗生素耐药性测试表明,细菌的异化已经对氨苄(289%)、杆菌素(64.4%)和扑热息痛(57.8%)有抗药性。结论:在远离投票箱Bonoloyo葬礼不同深度土壤细菌种群数量不等的情况下真的没有什么不同1—8乘以10⁶CFU / g。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
14
审稿时长
8 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信