Kekerasan Negara dalam Konflik Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia : Perspektif Pemberitaan Media

M. Anggoro, S. Awang, Purwo Santoso, Lies Rahayu Wijayanti Faida
{"title":"Kekerasan Negara dalam Konflik Pengelolaan Kawasan Konservasi di Indonesia : Perspektif Pemberitaan Media","authors":"M. Anggoro, S. Awang, Purwo Santoso, Lies Rahayu Wijayanti Faida","doi":"10.22146/JIK.61378","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemaksaan konservasi oleh negara kepada masyarakat melalui kekerasan disadari menimbulkan konflik yang berkepanjangan dalam pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menyingkap dimensidimensi kekerasan negara tersebut dalam rangka untuk memahami dan mengelola konflik tersebut secara utuh. Penelitian ini akan melengkapi telaah-telaah sebelumnya yang lebih terfokus pada gejala-gejala permukaan, dan tidak menjangkau secara utuh tataran yang tidak kasat mata sebagai dimensi-dimensi kekerasan yang justru lebih menentukan.Penelitian ini menggunakan obyek analisis pemberitaan media dalam jaringan yaitu Kompas Online yang mewakili media umum dan Mongabay yang mewakili media lingkungan, yang memuat pemberitaan terkait konflik di kawasan konservasi periode 2011 - 2017.Pemberitaan media tersebut dipelajari menggunakan analisis isi untuk mengungkap dimensidimensi kekerasan negara. Analisis isi yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti kerangka kerja pada analisis isi yang disederhanakan dari Krippendorf (2004) dan Istania (2010) dengan tujuan melakukan analisis isi deskriptif yang dimaksudkan untuk menggambarkan suatu pesan atau teks tertentu (Rossy & Wahid2015), yang dalam hal ini difokuskan pada dimensi-dimensi kekerasan negara dalam pengelolaan kawasan konservasi.Dimensidimensi kekerasan negara dapat cukup utuh diuraikan melalui perspektif pemberitaan di media massa. Hal tersebut sangat membantu untuk lebih memahami konflik yang melibatkan hubungan antara negara dan masyarakat yang disebabkan penguasaan pengelolaan kawasan konservasi sebagai sumber daya alam.Untuk menangani konflik tersebut diperlukan dukungan untuk menemukan jati diri pengelolaan kawasan konservasi melalui pendekatan kultural sehingga membangun optimisme bahwa konflik dalam pengelolaan kawasan konservasi dapat ditangani dengan baik. State Violence in Indonesian Conservation Area Conflict Management: Perspectives from The MediaAbstractThe imposition of conservation areas by the state through violence caused prolonged conflict in the management of conservation areas in Indonesia. Therefore, the need to understand and manage conflict as a holistic process guides this research, in which the goal is to better understand the dimensions of state violence. This research complements previous studies that are more focused on superficial symptoms, which have not fully been able to uncover the invisible levelsthat make up the dimensions of violence.This study uses online media, namely Kompas Online, which represents the general media, as well as Mongabay, which represents environmental media, including news related to conflicts in conservation areas for the period of 2011 - 2017. State violence in the news is described in the dimensions of violence using content analysis. The content analysis is carried out in this study and follows a framework for simplified content analysis from Krippendorf (2004) and Istania (2010) with the aim of conducting descriptive content analysis intended to describe a particular message or text (Rossy and Wahid, 2015), which is focused on the dimensions of state violence in the management of conservation areas.The dimensions of state violence can be fairly intact through the perspective of news in the mass media. This is helpful for better understanding conflicts that involve relations between the state and local communities due to the control of the management of conservation areas as a natural resource. To address the conflict, support is needed to find the identity of conservation area management through a cultural approach so as to build optimism that conflicts in the management of conservation areascan be handled properly.","PeriodicalId":31295,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kehutanan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Kehutanan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/JIK.61378","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Pemaksaan konservasi oleh negara kepada masyarakat melalui kekerasan disadari menimbulkan konflik yang berkepanjangan dalam pengelolaan kawasan konservasi di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini memiliki tujuan untuk menyingkap dimensidimensi kekerasan negara tersebut dalam rangka untuk memahami dan mengelola konflik tersebut secara utuh. Penelitian ini akan melengkapi telaah-telaah sebelumnya yang lebih terfokus pada gejala-gejala permukaan, dan tidak menjangkau secara utuh tataran yang tidak kasat mata sebagai dimensi-dimensi kekerasan yang justru lebih menentukan.Penelitian ini menggunakan obyek analisis pemberitaan media dalam jaringan yaitu Kompas Online yang mewakili media umum dan Mongabay yang mewakili media lingkungan, yang memuat pemberitaan terkait konflik di kawasan konservasi periode 2011 - 2017.Pemberitaan media tersebut dipelajari menggunakan analisis isi untuk mengungkap dimensidimensi kekerasan negara. Analisis isi yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti kerangka kerja pada analisis isi yang disederhanakan dari Krippendorf (2004) dan Istania (2010) dengan tujuan melakukan analisis isi deskriptif yang dimaksudkan untuk menggambarkan suatu pesan atau teks tertentu (Rossy & Wahid2015), yang dalam hal ini difokuskan pada dimensi-dimensi kekerasan negara dalam pengelolaan kawasan konservasi.Dimensidimensi kekerasan negara dapat cukup utuh diuraikan melalui perspektif pemberitaan di media massa. Hal tersebut sangat membantu untuk lebih memahami konflik yang melibatkan hubungan antara negara dan masyarakat yang disebabkan penguasaan pengelolaan kawasan konservasi sebagai sumber daya alam.Untuk menangani konflik tersebut diperlukan dukungan untuk menemukan jati diri pengelolaan kawasan konservasi melalui pendekatan kultural sehingga membangun optimisme bahwa konflik dalam pengelolaan kawasan konservasi dapat ditangani dengan baik. State Violence in Indonesian Conservation Area Conflict Management: Perspectives from The MediaAbstractThe imposition of conservation areas by the state through violence caused prolonged conflict in the management of conservation areas in Indonesia. Therefore, the need to understand and manage conflict as a holistic process guides this research, in which the goal is to better understand the dimensions of state violence. This research complements previous studies that are more focused on superficial symptoms, which have not fully been able to uncover the invisible levelsthat make up the dimensions of violence.This study uses online media, namely Kompas Online, which represents the general media, as well as Mongabay, which represents environmental media, including news related to conflicts in conservation areas for the period of 2011 - 2017. State violence in the news is described in the dimensions of violence using content analysis. The content analysis is carried out in this study and follows a framework for simplified content analysis from Krippendorf (2004) and Istania (2010) with the aim of conducting descriptive content analysis intended to describe a particular message or text (Rossy and Wahid, 2015), which is focused on the dimensions of state violence in the management of conservation areas.The dimensions of state violence can be fairly intact through the perspective of news in the mass media. This is helpful for better understanding conflicts that involve relations between the state and local communities due to the control of the management of conservation areas as a natural resource. To address the conflict, support is needed to find the identity of conservation area management through a cultural approach so as to build optimism that conflicts in the management of conservation areascan be handled properly.
印尼保守地区冲突管理中的民族暴力:媒体报道视角·全球之声
该国通过暴力强迫公众进行保护,这被认为在印度尼西亚保护区的管理中造成了旷日持久的冲突。因此,本研究旨在捕捉该国暴力的维度,以便全面了解和管理冲突。这项研究将完成之前更关注表面症状的发作,并且由于暴力的确切程度更为确定,因此不会完全达到未触及的眼睛水平。本研究使用网络中的媒体报道分析对象,即代表公共媒体的Compas Online和代表环境媒体的Mongabay,加载2011-2017年保护区的冲突报道。媒体报道使用内容分析来揭示国家暴力的维度。本研究中对内容进行的分析遵循了Krippendorf(2004)和Istanbul(2010)对内容进行简化分析的工作框架,目的是对旨在描述特定信息或文本的内容进行描述性分析(Rossy&Wahid2015),在这方面,重点关注保护管理中的国家暴力问题。可以通过媒体充分解读国家暴力的各个层面。这在很大程度上有助于更好地理解作为自然资源的保护管理规则所引起的涉及国家和社会关系的冲突。为了处理这些冲突,需要支持通过文化方法确定保护区的自我管理,以便建立乐观情绪,相信保护管理中的冲突可以得到很好的处理。印尼保护区冲突管理中的国家暴力:媒体摘要的视角国家通过暴力强加保护区导致了印尼保护区管理中的长期冲突。因此,需要将冲突理解和管理作为一个整体过程来指导这项研究,目的是更好地理解国家暴力的各个方面。这项研究补充了以前的研究,这些研究更多地关注表面的症状,而这些症状并没有完全揭示构成暴力维度的无形的水平。本研究使用了在线媒体,即代表普通媒体的Kompas online,以及代表环境媒体的Mongabay,包括2011-2017年期间与保护区冲突有关的新闻。新闻中的国家暴力是在使用内容分析的暴力维度中描述的。内容分析[UNK]在本研究中提出,并遵循Krippendorf(2004)和Istania(2010)的简化[UNK]内容分析框架,目的是进行描述性内容分析,旨在描述特定的信息或文本(Rossy和Wahid,2015),重点放在[UNK]自然保护区管理中国家暴力的维度上。从大众媒体的新闻视角来看,国家暴力的维度可以相当完整。这有助于更好地理解由于控制自然资源保护区的管理而导致的州和地方社区之间的冲突。为了解决冲突,需要支持通过文化方法找到保护区管理的身份,从而建立保护区管理中的冲突可以得到妥善处理的乐观情绪。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
21
审稿时长
20 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信