{"title":"Optimisme Dan Kesejahteraan Subjektif Pada Pengangguran Dewasa Muda","authors":"Riki Zalki, Amalia Juniarly","doi":"10.26740/jptt.v14n1.p79-89","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Besarnya angka pengangguran di Indonesia saat ini masih menjadi sebuah problem ketenagakerjaan yang dihadapi. Ketidak seimbangan angka angkatan kerja dan jumlah lowongan kerja juga ikut menjadi faktor masih tingginya angka pengangguran di Indonesia. Akibat dari kondisi menganggur ini juga akan berdampak buruk pada kesejahteraan subjektif yang juga berdampak pada menurunnya optimisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan kesejahteraan subjektif pada pengangguran dewasa muda. Ada 3 hipotesis dalam penelitian ini, yaitu ada hubungan antara optimisme dengan: (1) pleasant affect; (2) unpleasant affect, dan (3) life satisfaction. Partisipan dalam penelitian ini adalah 200 pengangguran dewasa muda di Indonesia. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposive. Variabel kesejahteraan subjektif diukur dengan menggunakan skala kesejahteraan subjektif yang disusun oleh peneliti mengacu pada komponen yang dikemukakan oleh Diener, Suh, Lucas, dan Smith (1999). Untuk mengukur variabel optimisme digunakan skala optimisme yang disusun oleh peneliti mengacu pada dimensi yang dikemukakan oleh Seligman (2008). Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi pearson product moment. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa optimisme dan pleasant affect dan life satisfaction menunjukkan hubungan positif yang signifikan. Sementara antara optimisme dan unpleasant affect menunjukkan hubungan negatif yang signifikan. Dengan demikian seluruh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.","PeriodicalId":32575,"journal":{"name":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Psikologi Teori dan Terapan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/jptt.v14n1.p79-89","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Abstract
Besarnya angka pengangguran di Indonesia saat ini masih menjadi sebuah problem ketenagakerjaan yang dihadapi. Ketidak seimbangan angka angkatan kerja dan jumlah lowongan kerja juga ikut menjadi faktor masih tingginya angka pengangguran di Indonesia. Akibat dari kondisi menganggur ini juga akan berdampak buruk pada kesejahteraan subjektif yang juga berdampak pada menurunnya optimisme. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara optimisme dan kesejahteraan subjektif pada pengangguran dewasa muda. Ada 3 hipotesis dalam penelitian ini, yaitu ada hubungan antara optimisme dengan: (1) pleasant affect; (2) unpleasant affect, dan (3) life satisfaction. Partisipan dalam penelitian ini adalah 200 pengangguran dewasa muda di Indonesia. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling purposive. Variabel kesejahteraan subjektif diukur dengan menggunakan skala kesejahteraan subjektif yang disusun oleh peneliti mengacu pada komponen yang dikemukakan oleh Diener, Suh, Lucas, dan Smith (1999). Untuk mengukur variabel optimisme digunakan skala optimisme yang disusun oleh peneliti mengacu pada dimensi yang dikemukakan oleh Seligman (2008). Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi pearson product moment. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa optimisme dan pleasant affect dan life satisfaction menunjukkan hubungan positif yang signifikan. Sementara antara optimisme dan unpleasant affect menunjukkan hubungan negatif yang signifikan. Dengan demikian seluruh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima.