{"title":"Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi","authors":"Sofia Mawaddah","doi":"10.31965/infokes.vol16.iss2.185","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar belakang: Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat. Menurut Bappenas (2015), faktor penyebab utama kematian bayi di Indonesia adalah kematian neonatal sebesar 46,2 %, diare sebesar 15,0 %, pneumonia sebesar 12,7 % dan status kesehatan bayi 17,8%. Untuk menekan angka kematian bayi, salah satunya adalah dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan dilanjutkan dengan pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. Profil kesehatan Kalimantan Tengah tahun 2015 masih sekitar 27,58% bayi yang mendapatkan Asi Ekslusif. Profil Kabupaten Katingan tahun 2016 tercatat 15,84% bayi (profil kesehatan kab.Katingan 2016). Tujuan: mengetahui hubungan inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan pemberian Asi Ekslusif. Metode Penelitian: Cross sectional. Teknik pengambilan sampel : nonprobability sampling jenisnya puposive sampling yaitu 50 sampel serta menggunakan uji Chi-Squere. Hasil: Uji statistik didapatkan nilai p = 0,001. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara variabel IMD (Inisisasi Menyusu Dini) dengan Pemberian Asi Eksklusif (p<0,05).Nilai OR 9,17 (95%CT) menunjukkan bahwa responden yang tidak diberikan inisiasi menyusu dini 9,17 kali lebih beresiko tidak mendapatkan asi eksklusif dibandingkaan dengan responden yang dilakukan inisiasi menyusu dini. Kesimpulan: Terdapat Hubungan antara Inisiasi Menyusu Dini dengan Keberhasilan Pemberian Asi Ekslusif pada bayi 0-6 bulan.","PeriodicalId":34064,"journal":{"name":"Jurnal Info Kesehatan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"13","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Info Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31965/infokes.vol16.iss2.185","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 13
Abstract
Latar belakang: Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan masyarakat. Menurut Bappenas (2015), faktor penyebab utama kematian bayi di Indonesia adalah kematian neonatal sebesar 46,2 %, diare sebesar 15,0 %, pneumonia sebesar 12,7 % dan status kesehatan bayi 17,8%. Untuk menekan angka kematian bayi, salah satunya adalah dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan dilanjutkan dengan pemberian ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan. Profil kesehatan Kalimantan Tengah tahun 2015 masih sekitar 27,58% bayi yang mendapatkan Asi Ekslusif. Profil Kabupaten Katingan tahun 2016 tercatat 15,84% bayi (profil kesehatan kab.Katingan 2016). Tujuan: mengetahui hubungan inisiasi menyusu dini dengan keberhasilan pemberian Asi Ekslusif. Metode Penelitian: Cross sectional. Teknik pengambilan sampel : nonprobability sampling jenisnya puposive sampling yaitu 50 sampel serta menggunakan uji Chi-Squere. Hasil: Uji statistik didapatkan nilai p = 0,001. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara variabel IMD (Inisisasi Menyusu Dini) dengan Pemberian Asi Eksklusif (p<0,05).Nilai OR 9,17 (95%CT) menunjukkan bahwa responden yang tidak diberikan inisiasi menyusu dini 9,17 kali lebih beresiko tidak mendapatkan asi eksklusif dibandingkaan dengan responden yang dilakukan inisiasi menyusu dini. Kesimpulan: Terdapat Hubungan antara Inisiasi Menyusu Dini dengan Keberhasilan Pemberian Asi Ekslusif pada bayi 0-6 bulan.