Woro Sri Suharti, Juvri Bahtiar, Kharisun Kharisun
{"title":"Pengaruh Ragam Sumber Silika Terhadap Pertumbuhan dan Ketahanan Tanaman Padi Terinfeksi Rhizoctonia solani","authors":"Woro Sri Suharti, Juvri Bahtiar, Kharisun Kharisun","doi":"10.36084/jpt..v9i1.297","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Silika diketahui dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap adanya infeksi patogen. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai sumber silika dalam meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman padi terhadap R. Solani. Sumber silika terdiri atas kontrol (tanpa sumber silika), abu sekam padi, abu jerami padi, pasir silika, dan silika hidrofilik (SiO2). Variabel yang diamati terdiri atas komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar, bobot segar akar), komponen patosistem (masa inkubasi, intensitas penyakit, laju infeksi, AUDPC), serta komponen biokimiawi dan struktural (kandungan saponin, kandungan tannin, kandungan fenol total, tebal epidermis, kerapatan stomata). Hasil penelitian menunjukkan pemberian silika dari beberapa bahan dengan dosis 961,8 Kg/ha belum mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, namun mampu mendukung perkembangan akar dan daun. Sementara itu, pemberian silika dari beberapa bahan mampu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap patogen R. solani, meskipun demikian silika tidak mampu menekan masa inkubasi. Abu jerami padi mampu meningkatkan berbagai macam variabel pertumbuhan seperti jumlah daun, panjang akar, bobot segar akar serta mampu meningkatkan kandungan senyawa fenolik dan ketebalan epidermis daun padi, namun belum mampu menekan patogen R. solani. SiO2 mampu menekan perkembangan penyakit hawar pelepah, yaitu mampu menekan masa inkubasi hingga 5,5 hari, laju infeksi yang rendah sebesar 0,0418/hari, dan intensitas penyakit yang tergolong rendah yaitu 9,26%.","PeriodicalId":17776,"journal":{"name":"Jurnal Pertanian Terpadu","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pertanian Terpadu","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36084/jpt..v9i1.297","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Silika diketahui dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap adanya infeksi patogen. Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai sumber silika dalam meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman padi terhadap R. Solani. Sumber silika terdiri atas kontrol (tanpa sumber silika), abu sekam padi, abu jerami padi, pasir silika, dan silika hidrofilik (SiO2). Variabel yang diamati terdiri atas komponen pertumbuhan (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, panjang akar, bobot segar akar), komponen patosistem (masa inkubasi, intensitas penyakit, laju infeksi, AUDPC), serta komponen biokimiawi dan struktural (kandungan saponin, kandungan tannin, kandungan fenol total, tebal epidermis, kerapatan stomata). Hasil penelitian menunjukkan pemberian silika dari beberapa bahan dengan dosis 961,8 Kg/ha belum mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman, namun mampu mendukung perkembangan akar dan daun. Sementara itu, pemberian silika dari beberapa bahan mampu meningkatkan ketahanan tanaman padi terhadap patogen R. solani, meskipun demikian silika tidak mampu menekan masa inkubasi. Abu jerami padi mampu meningkatkan berbagai macam variabel pertumbuhan seperti jumlah daun, panjang akar, bobot segar akar serta mampu meningkatkan kandungan senyawa fenolik dan ketebalan epidermis daun padi, namun belum mampu menekan patogen R. solani. SiO2 mampu menekan perkembangan penyakit hawar pelepah, yaitu mampu menekan masa inkubasi hingga 5,5 hari, laju infeksi yang rendah sebesar 0,0418/hari, dan intensitas penyakit yang tergolong rendah yaitu 9,26%.