Ketahanan Pangan Rumah Tangga Peternak Sapi Potong Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia

Ferdian Achmad, J. H. Mulyo, Masyhuri Masyhuri, S. Subejo
{"title":"Ketahanan Pangan Rumah Tangga Peternak Sapi Potong Rakyat di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia","authors":"Ferdian Achmad, J. H. Mulyo, Masyhuri Masyhuri, S. Subejo","doi":"10.22146/JKN.45620","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT One of the determinants of the national resilience of a nation was food security. The food consumption sector had a very vital and strategic role in every country. This study aimed to knew and to compared the degree of food  security  between the households of beef cattle farmersunder the self-ownership  and the partnership systems in the Special Region of Yogyakarta province. The number of samples studied were as many as 240 beef cattle farmers, consisting of 120 self-ownership system farmers, and 120 partnership system farmers. The primary method of research using a quantitative approach that was descriptive analysis. An instrument of measuring used was cross-classification between the share of food expenditure (PPP) and energy sufficiency (AKE) which was measured using an indicator of Jonsson and Toole’s table (1991).The results showed that the household food security of beef cattle farmersself-ownership system was better than partnership system farmers. The level of food security of livestock households in DI Yogyakarta in aggregates were 17.92% food secure, 17.08% food vulnerable, 39.17% food less secure, and 25.83% food insecure. Based on the system of livestock ownership, households of self-ownership system farmers were 22.5% food secure, 15.83%   were food vulnerable, 40.00% food less secure, and 21.67% were food insecure. In partnership farmers, 13.33% food secure, 18.ABSTRAKSalah satu faktor penentu ketahanan nasional suatu bangsa adalah ketahanan pangan.Sektor konsumsi pangan memiliki peran yang sangat vital dan strategis pada setiap negara.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan derajat ketahanan pangan rumah tangga peternak sapi potong antara sistem mandiri dan sistem gaduhan di DI Yogyakarta.Sampel yang diteliti  sebanyak 240 orang peternak sapi potong, terdiri dari 120 orang peternak sistem mandiri, dan 120 orang peternak sistem gaduhan. Metode dasar penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif analisis. Instrumen alat ukur yang digunakan yaitu klasifikasi silang antara pangsa pengeluaran pangan (PPP) dan angka kecukupan energi (AKE) yang diukur menggunakan indikator Tabel Jonsson dan Toole (1991).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan pangan rumah tangga peternak sapi potong sistem mandiri lebih baik dibandingkan peternak sistem gaduhan. Derajat ketahanan pangan rumah tangga ternak di DI Yogyakarta secara agregat berturut-turut yaitu sebanyak 17,92% tahan pangan, 17,08% rentan pangan, 39,17% kurang pangan, dan 25,83% rawan pangan. Berdasarkan sistem kepemilikan ternak, rumah tangga peternak sistem mandiri sebanyak 22,5% tahan pangan, 15,83% rentan pangan, 40,00% kurang pangan, dan 21,67% termasuk rawan pangan. Pada peternak sistem gaduhan, sebanyak 13,33% termasuk rumah tangga tahan pangan, 18,33% rentan pangan, 38,34% kurang pangan, dan 30,00% rawan pangan..","PeriodicalId":31252,"journal":{"name":"Jurnal Ketahanan Nasional","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ketahanan Nasional","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/JKN.45620","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

Abstract

ABSTRACT One of the determinants of the national resilience of a nation was food security. The food consumption sector had a very vital and strategic role in every country. This study aimed to knew and to compared the degree of food  security  between the households of beef cattle farmersunder the self-ownership  and the partnership systems in the Special Region of Yogyakarta province. The number of samples studied were as many as 240 beef cattle farmers, consisting of 120 self-ownership system farmers, and 120 partnership system farmers. The primary method of research using a quantitative approach that was descriptive analysis. An instrument of measuring used was cross-classification between the share of food expenditure (PPP) and energy sufficiency (AKE) which was measured using an indicator of Jonsson and Toole’s table (1991).The results showed that the household food security of beef cattle farmersself-ownership system was better than partnership system farmers. The level of food security of livestock households in DI Yogyakarta in aggregates were 17.92% food secure, 17.08% food vulnerable, 39.17% food less secure, and 25.83% food insecure. Based on the system of livestock ownership, households of self-ownership system farmers were 22.5% food secure, 15.83%   were food vulnerable, 40.00% food less secure, and 21.67% were food insecure. In partnership farmers, 13.33% food secure, 18.ABSTRAKSalah satu faktor penentu ketahanan nasional suatu bangsa adalah ketahanan pangan.Sektor konsumsi pangan memiliki peran yang sangat vital dan strategis pada setiap negara.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan derajat ketahanan pangan rumah tangga peternak sapi potong antara sistem mandiri dan sistem gaduhan di DI Yogyakarta.Sampel yang diteliti  sebanyak 240 orang peternak sapi potong, terdiri dari 120 orang peternak sistem mandiri, dan 120 orang peternak sistem gaduhan. Metode dasar penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif analisis. Instrumen alat ukur yang digunakan yaitu klasifikasi silang antara pangsa pengeluaran pangan (PPP) dan angka kecukupan energi (AKE) yang diukur menggunakan indikator Tabel Jonsson dan Toole (1991).Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan pangan rumah tangga peternak sapi potong sistem mandiri lebih baik dibandingkan peternak sistem gaduhan. Derajat ketahanan pangan rumah tangga ternak di DI Yogyakarta secara agregat berturut-turut yaitu sebanyak 17,92% tahan pangan, 17,08% rentan pangan, 39,17% kurang pangan, dan 25,83% rawan pangan. Berdasarkan sistem kepemilikan ternak, rumah tangga peternak sistem mandiri sebanyak 22,5% tahan pangan, 15,83% rentan pangan, 40,00% kurang pangan, dan 21,67% termasuk rawan pangan. Pada peternak sistem gaduhan, sebanyak 13,33% termasuk rumah tangga tahan pangan, 18,33% rentan pangan, 38,34% kurang pangan, dan 30,00% rawan pangan..
在印度尼西亚日惹的日惹,农民家庭的食品安全
食品安全是一个国家恢复力的决定因素之一。食品消费部门在每个国家都具有非常重要的战略作用。本研究的目的是了解和比较日惹省特别行政区的自营和合伙制肉牛养殖户的粮食安全程度。研究样本多达240户肉牛养殖户,其中自营制养殖户120户,合伙制养殖户120户。研究的主要方法是采用定量方法,即描述性分析。使用的测量工具是食品支出份额(PPP)和能源充足率(AKE)之间的交叉分类,使用Jonsson和Toole表(1991)的指标进行测量。结果表明:肉牛自营农户家庭粮食安全状况优于合伙制农户;日惹市牲畜户的粮食安全总体水平为17.92%粮食安全,17.08%粮食脆弱,39.17%粮食不安全,25.83%粮食不安全。在畜产所有制基础上,自耕农家庭粮食安全比例为22.5%,粮食脆弱比例为15.83%,粮食不安全比例为40.00%,粮食不安全比例为21.67%。在合作农户中,粮食安全13.33%;【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】这是一个重要的战略,也是一个重要的战略。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan derajat ketahanan pangan rumah tanga peternak sapi potong antara系统mandiri dan系统gaduhan di di日惹。Sampel yang diteliti sebanyak 240 orang peternak sapi potong, terdiri dari 120 orang peternak system mandiri, dan 120 orang peternak system gaduhan。方法为:对阳氏体质进行定量分析。仪器alat ukur yang digunakan yitu klasifikasi silang antara pangsa pengeluaran pangan (PPP)和angka kecukupan energy (AKE) yang diukur menggunakan指标Tabel Jonsson dan Toole(1991)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan pangan rumah tangga peternak sapi potong系统mandiri lebih baik dibandingkan peternak系统gaduhan。Derajat ketahanan pangan rumah tanga ternak di di日惹secara agregat berturut-turut yitu sebanyak 17,92% tahan pangan, 17,08% rentan pangan, 39,17% kurang pangan, dan 25,83% rawan pangan。Berdasarkan系统kepemilikan ternak, rumah tanga peternak系统mandiri sebanyak 22,5% tahan pangan, 15,83% rentan pangan, 40,00% kurang pangan, dan 21,67% termasuk rawan pangan。Pada peternak system gaduhan, sebanyak 13,33% termasuk rumah tanga tahan pangan, 18,33% rentan pangan, 38,34% kurang pangan, dan 30,00% rawan pangan..
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
14
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信