Konflik Mangkubumi Wargadireja dengan Daendels Dalam Pembangunan Pangkalan Armada Perang di Teluk Meeuwen Banten Tahun 1808

M. Sunandar, Didin Saepudin, Yasmin Ikhdan Safitri
{"title":"Konflik Mangkubumi Wargadireja dengan Daendels Dalam Pembangunan Pangkalan Armada Perang di Teluk Meeuwen Banten Tahun 1808","authors":"M. Sunandar, Didin Saepudin, Yasmin Ikhdan Safitri","doi":"10.22515/isnad.v5i01.8602","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian ini membahas tentang konflik Mangkubumi Wargadireja yang berkonflik dengan Daendels dalam pembangunan pangkalan perang di Teluk Meeuwen tahun 1808-1809. Konflik ini sebagai salah satu penyebab yang timbul karena adanya tuntutan kepada Sultan Banten untuk menyediakan pekerja sebanyak 1500 orang tiap harinya untuk dipekerjakan di pembangunan benteng, Mangkubumi Wargadireja menyatakan tidak mungkin mengabulkan hal itu, namun Mangkubumi dianggap telah membangkang. Berdasarkan kajian lebih lanjut dari beberapa sumber yang relevan. Berdasarkan gerak sejarah menurut Braudelian politik Braudel menyebutnya sejarah peristiwa yang cenderung mengalami perubahan atau berfluktuasi secara cepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan meliputi heuristik, verifikasi sumber sejarah, interpretasi, dan historiografi. Dengan demikian, Wargadireja merupakan patih dari Kesultanan Banten pada masa pemerintahan Sultan Abul Mafakhir, Wargadireja merupakan paman dari Sultan Muhammad Ishak. Alasan dibangun pangkalan armada perang adalah karena upaya Daendels dalam menjaga Pulau Jawa dari serangan Inggris. Konflik Wargadireja terhadap Daendels disebabkan oleh pertentangan antara Banten dan Batavia untuk membangun kompleks pertahanan yang strategis di Teluk Meeuween, sultan ingin mengakhiri pengiriman pekerja, sehingga Daendels marah dan menyerang Keraton Surosowan. Banten harus menerima tuntutan dari penguasa kolonial yaitu ekonomi dan politik. Hal ini menjadi tugas Wargadireja untuk menyelesaikannya dengan tujuan akhir menjaga kehormatan dan kebebasan rakyat Banten.\nKata Kunci: Armada Perang; Konflik; Mangkubumi; Politik","PeriodicalId":351942,"journal":{"name":"Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities","volume":"52 16","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22515/isnad.v5i01.8602","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Kajian ini membahas tentang konflik Mangkubumi Wargadireja yang berkonflik dengan Daendels dalam pembangunan pangkalan perang di Teluk Meeuwen tahun 1808-1809. Konflik ini sebagai salah satu penyebab yang timbul karena adanya tuntutan kepada Sultan Banten untuk menyediakan pekerja sebanyak 1500 orang tiap harinya untuk dipekerjakan di pembangunan benteng, Mangkubumi Wargadireja menyatakan tidak mungkin mengabulkan hal itu, namun Mangkubumi dianggap telah membangkang. Berdasarkan kajian lebih lanjut dari beberapa sumber yang relevan. Berdasarkan gerak sejarah menurut Braudelian politik Braudel menyebutnya sejarah peristiwa yang cenderung mengalami perubahan atau berfluktuasi secara cepat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan meliputi heuristik, verifikasi sumber sejarah, interpretasi, dan historiografi. Dengan demikian, Wargadireja merupakan patih dari Kesultanan Banten pada masa pemerintahan Sultan Abul Mafakhir, Wargadireja merupakan paman dari Sultan Muhammad Ishak. Alasan dibangun pangkalan armada perang adalah karena upaya Daendels dalam menjaga Pulau Jawa dari serangan Inggris. Konflik Wargadireja terhadap Daendels disebabkan oleh pertentangan antara Banten dan Batavia untuk membangun kompleks pertahanan yang strategis di Teluk Meeuween, sultan ingin mengakhiri pengiriman pekerja, sehingga Daendels marah dan menyerang Keraton Surosowan. Banten harus menerima tuntutan dari penguasa kolonial yaitu ekonomi dan politik. Hal ini menjadi tugas Wargadireja untuk menyelesaikannya dengan tujuan akhir menjaga kehormatan dan kebebasan rakyat Banten. Kata Kunci: Armada Perang; Konflik; Mangkubumi; Politik
1808 年莽古布米-瓦加迪雷亚在万丹直落密云建造战舰基地时与戴德尔人的冲突
本研究讨论了 1808-1809 年莽古布米-瓦加迪雷亚(Mangkubumi Wargadireja)和丹德尔斯(Daendels)在直鲁克米乌文(Teluk Meeuwen)战争基地建设过程中的冲突。这场冲突的起因之一是班丹苏丹要求每天提供 1500 名工人来建造要塞,Mangkubumi Wargadireja 表示不可能答应,但 Mangkubumi 被认为是违抗命令。根据对一些相关资料的进一步研究。根据布劳戴尔政治学的历史运动,布劳戴尔称其为趋于快速变化或波动的事件的历史。本研究采用历史研究方法,包括启发式、史料核实、解释和史料学四个阶段。因此,Wargadireja 是苏丹阿布-马法希尔(Abul Mafakhir)统治时期万丹苏丹国的首领,Wargadireja 是苏丹穆罕默德-伊沙克(Muhammad Ishak)的叔叔。建造舰队基地的原因是 Daendels 为保护爪哇岛免受英国人的攻击而做出的努力。Wargadireja与Daendels的冲突是由万丹和巴达维亚在Meeuween湾建造战略防御综合体的冲突引起的,苏丹希望停止派遣工人,因此Daendels很生气,袭击了Surosowan宫。万丹不得不接受殖民统治者的经济和政治要求。这就成了瓦加迪雷亚要解决的问题,其最终目标是维护万丹人民的荣誉和自由:战争舰队;冲突;芒库布米;政治
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信