Ida Rahma, Budi . Handoyo, Dian Ayuningtyas, Triansyah Fisa
{"title":"OPTIMALISASI ILMU MAWARIS DENGAN METODE ‘POHON WARISAN’ BAGI KELOMPOK IBU PENGAJIAN DI ACEH SELATAN","authors":"Ida Rahma, Budi . Handoyo, Dian Ayuningtyas, Triansyah Fisa","doi":"10.47498/bidayah.v15i1.2853","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Transformasi ilmu pengetahuan dan skill dalam bentuk pelatihan yang secara teknis lebih praktis belum dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, termasuk para kaum perempuan. Hal ini disebabkan, kegiatan pelatihan sering dilibatkan mereka yang usia produktif dan mereka yang punya akses dengan lembaga pendidikan atau lembaga yang memberikan pelatihan. Aceh selatan sebagai daerah santri dengan jumlah dayah relatif banyak, dalam kegiatan pengajian keagamaan, daerah ini tidak kekurangan tenaga pengajar. Hanya saja, sejauh pantauan dan observasi penulis, materi kajian keagamaan yang diisi baik di mesjid ataupun kelompok pengajian, selalu berkutat masalah thaharah dan ibadah secara umum. Materi kajian tentang mawaris masih belum dikaji secara serius. Karena itu, perlu dibuat sebuah kegiatan pelatihan yang memberi pemahaman dengan metode yang tepat. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui pemahaman para ibu kelompok pengajian di Aceh selatan terhadap pembagian harta waris menurut hukum Islam dan untuk mengetahui pengaruh pelatihan ilmu mawaris melalui metode ‘pohon warisan’ terhadap penguasaan cara pembagian harta waris. Metode yang digunakan adalah metode community based research (CBR), dengan pendekatan kualitatif. Hasil pengabdian ditemukan bahwa masih kurangnya pemahaman terhadap ilmu kewarisan hukum Islam oleh para ibu pengajian hal ini disebabkan salah satu faktornya adalah kurangnya edukasi dan kajian khusus tentang ilmu mawaris. Adapun pengaruh pengabdian ini adalah bahwa hampir semua pesera belum pernah menemukan metode ‘pohon warisan’ dan umumnya peserta dengan mudah memahami dan memetakan ahli waris serta bagiannya dengan metode tersebut. Selain itu, adanya harapan agar pelatihan tersebut dibuat secara massal dan berkelanjutan.","PeriodicalId":319447,"journal":{"name":"BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN","volume":"36 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47498/bidayah.v15i1.2853","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Transformasi ilmu pengetahuan dan skill dalam bentuk pelatihan yang secara teknis lebih praktis belum dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, termasuk para kaum perempuan. Hal ini disebabkan, kegiatan pelatihan sering dilibatkan mereka yang usia produktif dan mereka yang punya akses dengan lembaga pendidikan atau lembaga yang memberikan pelatihan. Aceh selatan sebagai daerah santri dengan jumlah dayah relatif banyak, dalam kegiatan pengajian keagamaan, daerah ini tidak kekurangan tenaga pengajar. Hanya saja, sejauh pantauan dan observasi penulis, materi kajian keagamaan yang diisi baik di mesjid ataupun kelompok pengajian, selalu berkutat masalah thaharah dan ibadah secara umum. Materi kajian tentang mawaris masih belum dikaji secara serius. Karena itu, perlu dibuat sebuah kegiatan pelatihan yang memberi pemahaman dengan metode yang tepat. Tujuan pengabdian ini untuk mengetahui pemahaman para ibu kelompok pengajian di Aceh selatan terhadap pembagian harta waris menurut hukum Islam dan untuk mengetahui pengaruh pelatihan ilmu mawaris melalui metode ‘pohon warisan’ terhadap penguasaan cara pembagian harta waris. Metode yang digunakan adalah metode community based research (CBR), dengan pendekatan kualitatif. Hasil pengabdian ditemukan bahwa masih kurangnya pemahaman terhadap ilmu kewarisan hukum Islam oleh para ibu pengajian hal ini disebabkan salah satu faktornya adalah kurangnya edukasi dan kajian khusus tentang ilmu mawaris. Adapun pengaruh pengabdian ini adalah bahwa hampir semua pesera belum pernah menemukan metode ‘pohon warisan’ dan umumnya peserta dengan mudah memahami dan memetakan ahli waris serta bagiannya dengan metode tersebut. Selain itu, adanya harapan agar pelatihan tersebut dibuat secara massal dan berkelanjutan.