Uji Beberapa Ekstrak Tumbuhan Terhadap Hama Kutu Daun pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)

Asri Jaya, Fenny Hasanuddin, Nining Triani Thamrin
{"title":"Uji Beberapa Ekstrak Tumbuhan Terhadap Hama Kutu Daun pada Tanaman Cabai (Capsicum annum L.)","authors":"Asri Jaya, Fenny Hasanuddin, Nining Triani Thamrin","doi":"10.30605/perbal.v12i2.3866","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Cabai rawit merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan petani di indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan dijadikan sebagai bumbu dengan rasa pedas pada aneka masakan. Salah satu kendala yang kerap ditemukan dilapangan adalah adanya serangan kutu daun pada tanaman cabai sehingga berkurangnya produk tanaman cabai. Kutu daun (Aphis gossypii) dapat menyebabkan kerugian secara langsung yaitu mengisap cairan tanaman. Tanaman yang terserang daunnya menjadi keriput dan terpelintir, dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat (kerdil). Kerusakan pada daun muda yang menyebabkan bentuk daun keriput menghadap ke bawah adalah ciri spesifik gangguan kutu daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan terhadap hama kutu daun pada tanaman cabai dan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan mana yang memberikan pengaruh terhadap hama kutu daun pada tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2024 di lahan percobaan Desa Abbokongang, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). dengan 5 perlakuan, diulang sebanyak 3 kali terdapat 15 unit percobaan, P0 : Tanpa perlakuan (kontrol), P1 :Pemberian ekstrak tembakau sebanyak 40 ml + 100 ml air, P2 :Pemberian ekstrak sereh sebanyak 40 ml + 100 ml air, P3 :Pemberian ekstrak daun jeruk sebanyak 40 ml + 100 ml air, P4 :Pemberian ekstrak daun pepaya sebanyak 40 ml + 100 ml air. Setiap unit percobaan terdiri atas 3 sampel tanaman, sehingga terdapat 45 unit tanaman percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan memberikan pengaruh nyata terhadap pengendalian hama kutu daun. Diantara beberapa perlakuan yang digunakan, ekstrak tembakau memiliki persentase mortalitas tertinggi yakni 55,56% dengan intensitas serangan terendah 14,3% kategori ringan. \nCayenne pepper is a vegetable commodity that is widely cultivated by farmers in Indonesia because it has a high selling price and is used as a spice with a spicy taste in various dishes. One of the obstacles that is often found in the field is the attack of aphids on chili plants resulting in a reduction in chili plant products. Aphids (Aphis gossypii.) Can cause direct harm by sucking plant fluids. Plants that are attacked have their leaves wrinkled and twisted, and plant growth becomes stunted (stunted). Damage to young leaves that causes wrinkled leaves to face downwards is a specific characteristic of aphids. This research aims to determine plant extracts against aphid pests on chili plants and to find out which plant extracts have an effect on aphid pests on chili plants. This research was carried out in January 2024 – March 2024 at the experimental land in Abbokongang Village, Kulo District, Sidrap Regency. This research used a randomized block design (RAK). with 5 treatments, repeated 3 times, there were 15 experimental units, P0: No treatment (control), P1: Giving 40 ml of tobacco extract + 100 ml of water, P2: Giving 40 ml of lemongrass extract + 100 ml of water, P3: Giving 40 ml of orange leaf extract + 100 ml of water, P4: Administer 40 ml of papaya leaf extract + 100 ml of water. Each experimental unit consists of 3 plant samples, so there are 45 experimental plant units. The research results showed that plant extracts had a real effect on controlling aphids. Among the several treatments used, tobacco extract had the highest mortality percentage, namely 55.56% with the lowest attack intensity of 14.3% in the mild category.","PeriodicalId":403539,"journal":{"name":"Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan","volume":" 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30605/perbal.v12i2.3866","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Cabai rawit merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan petani di indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan dijadikan sebagai bumbu dengan rasa pedas pada aneka masakan. Salah satu kendala yang kerap ditemukan dilapangan adalah adanya serangan kutu daun pada tanaman cabai sehingga berkurangnya produk tanaman cabai. Kutu daun (Aphis gossypii) dapat menyebabkan kerugian secara langsung yaitu mengisap cairan tanaman. Tanaman yang terserang daunnya menjadi keriput dan terpelintir, dan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat (kerdil). Kerusakan pada daun muda yang menyebabkan bentuk daun keriput menghadap ke bawah adalah ciri spesifik gangguan kutu daun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan terhadap hama kutu daun pada tanaman cabai dan untuk mengetahui ekstrak tumbuhan mana yang memberikan pengaruh terhadap hama kutu daun pada tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2024 di lahan percobaan Desa Abbokongang, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). dengan 5 perlakuan, diulang sebanyak 3 kali terdapat 15 unit percobaan, P0 : Tanpa perlakuan (kontrol), P1 :Pemberian ekstrak tembakau sebanyak 40 ml + 100 ml air, P2 :Pemberian ekstrak sereh sebanyak 40 ml + 100 ml air, P3 :Pemberian ekstrak daun jeruk sebanyak 40 ml + 100 ml air, P4 :Pemberian ekstrak daun pepaya sebanyak 40 ml + 100 ml air. Setiap unit percobaan terdiri atas 3 sampel tanaman, sehingga terdapat 45 unit tanaman percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak tumbuhan memberikan pengaruh nyata terhadap pengendalian hama kutu daun. Diantara beberapa perlakuan yang digunakan, ekstrak tembakau memiliki persentase mortalitas tertinggi yakni 55,56% dengan intensitas serangan terendah 14,3% kategori ringan. Cayenne pepper is a vegetable commodity that is widely cultivated by farmers in Indonesia because it has a high selling price and is used as a spice with a spicy taste in various dishes. One of the obstacles that is often found in the field is the attack of aphids on chili plants resulting in a reduction in chili plant products. Aphids (Aphis gossypii.) Can cause direct harm by sucking plant fluids. Plants that are attacked have their leaves wrinkled and twisted, and plant growth becomes stunted (stunted). Damage to young leaves that causes wrinkled leaves to face downwards is a specific characteristic of aphids. This research aims to determine plant extracts against aphid pests on chili plants and to find out which plant extracts have an effect on aphid pests on chili plants. This research was carried out in January 2024 – March 2024 at the experimental land in Abbokongang Village, Kulo District, Sidrap Regency. This research used a randomized block design (RAK). with 5 treatments, repeated 3 times, there were 15 experimental units, P0: No treatment (control), P1: Giving 40 ml of tobacco extract + 100 ml of water, P2: Giving 40 ml of lemongrass extract + 100 ml of water, P3: Giving 40 ml of orange leaf extract + 100 ml of water, P4: Administer 40 ml of papaya leaf extract + 100 ml of water. Each experimental unit consists of 3 plant samples, so there are 45 experimental plant units. The research results showed that plant extracts had a real effect on controlling aphids. Among the several treatments used, tobacco extract had the highest mortality percentage, namely 55.56% with the lowest attack intensity of 14.3% in the mild category.
测试某些植物提取物对辣椒(Capsicum annum L.)上蚜虫的防治效果
辣椒是印度尼西亚许多农民种植的蔬菜商品之一,因为它的售价很高,而且在各种菜肴中被用作具有辛辣味道的香料。田间经常出现的障碍之一是辣椒植株受到蚜虫的侵害,导致辣椒产品减少。蚜虫(Aphis gossypii)会吸食植物的汁液,造成直接损失。受影响的植物叶片起皱扭曲,植物生长受到抑制(发育不良)。幼叶受损导致皱叶朝下的形状是蚜虫侵扰的一个具体特征。本研究旨在确定植物提取物对辣椒植株上的蚜虫有无作用,并找出哪些植物提取物对辣椒植株上的蚜虫有作用。本研究于 2024 年 1 月至 3 月在 Sidrap 县 Kulo 区 Abbokongang 村的实验田进行。本研究采用了随机分组设计(RAK)。5 个处理,重复 3 次,共有 15 个实验单位,P0 :P0:无处理(对照组);P1:40 毫升烟草提取物 + 100 毫升水;P2:40 毫升柠檬草提取物 + 100 毫升水;P3:40 毫升橙叶提取物 + 100 毫升水;P4:40 毫升木瓜叶提取物 + 100 毫升水。每个实验单元由 3 个植物样本组成,因此共有 45 个实验植物单元。结果表明,植物提取物对控制蚜虫有显著效果。在使用的几种处理中,烟草提取物的死亡率最高,为 55.56%,攻击强度最低,为 14.3%。辣椒是印度尼西亚农民广泛种植的一种蔬菜商品,因为它的售价很高,而且在各种菜肴中被用作具有辛辣味道的香料。田间经常出现的障碍之一是辣椒植株受到蚜虫的侵害,导致辣椒产品减少。蚜虫(Aphis gossypii.)受害植物的叶子会起皱和扭曲,植物生长也会受阻。蚜虫对嫩叶的危害是使皱缩的叶子朝下,这是蚜虫的一个特殊特征。本研究旨在确定植物提取物对辣椒植株上的蚜虫害虫的防治效果,并找出哪些植物提取物对辣椒植株上的蚜虫害虫有防治效果。本研究于 2024 年 1 月至 2024 年 3 月在 Sidrap 县 Kulo 区 Abbokongang 村的实验地进行。本研究采用随机区组设计(RAK)。5 个处理,重复 3 次,共 15 个实验单位:给予 40 毫升柠檬草提取物 + 100 毫升水,P3:给予 40 毫升橙叶提取物 + 100 毫升水,P4:给予 40 毫升木瓜叶提取物 + 100 毫升水。每个实验单元由 3 个植物样本组成,因此共有 45 个实验植物单元。研究结果表明,植物提取物对控制蚜虫有实际效果。在使用的几种处理中,烟草提取物的死亡率最高,为 55.56%,轻度攻击强度最低,为 14.3%。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信