{"title":"Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Sindrom Perubahan Zona Waktu (Jet Lag)","authors":"Imelda Avia, Khaerul Amri, Azis Fahruji","doi":"10.33867/125qnz32","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Seseorang yang melakukan perjalanan udara dalam durasi perjalanan yang lama danmengalami perbedaan waktu dari wilayah asal menyebabkan keteidaksesuaian jambiologis (sindrom jet lag) sehingga mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis.Gangguan yang terjadi meliputi gangguan tidur, gangguan pencernaan, hingga gangguanperasaan. Beberapa faktor yang mempengaruhinya meliputi riwayat penyakit, durasiperjalanan, lama dan upaya mencegah jet lag, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untukmengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom jet lag. Penelitiandilakukan di lingkungan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, pada 117 orangyang pernah melakukan perjalanan udara dengan tehnik pengumpulan data snowballsampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Circardian Type Inventory. Analisisdata menggunakan uji chi-square dan mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkanmayoritas laki-laki (64,1%), pendidikan SMA (32,5%), tidak memiliki riwayat penyakitmasa lalu (73,5%), tidak memiliki riwayat penyakit saat ini (72,6%), melakukanperjalanan karena pekerjaan (47%), gejala jet lag < 2 gejala (68,%), upaya mencegah jetlag (67,5%), upaya mengurangi jet lag (67,5%), tingkat sindrom jet lag berat (54,7%),umur 36,91±9,678 tahun, durasi perjalanan 4,4±4,115 jam, frekuensi perjalanan dalam 1tahun 3,46±6,66 kali, lama mengalami jet lag 7,298±12,269. Faktor yang berhubungandengan sindrom jet lag yaitu: pendidikan (p 0,004), riwayat penyakit masa lalu (p 0,02),upaya mengurangi jet lag (p 0,001), dan lamanya mengalami jet lag (p 0,003). Datapenelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perawat dan tenaga kesehatan lainnyauntuk memberikan asuhan kepada individu yang mengalami jet lag lebih optimal danmasyarakat dapat melakukan upaya pencegahan sindrom jet lag dengan melakukanpemeriksaan kesehatan sebelum melakukan perjalanan udara.","PeriodicalId":485730,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah","volume":" 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33867/125qnz32","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Seseorang yang melakukan perjalanan udara dalam durasi perjalanan yang lama danmengalami perbedaan waktu dari wilayah asal menyebabkan keteidaksesuaian jambiologis (sindrom jet lag) sehingga mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis.Gangguan yang terjadi meliputi gangguan tidur, gangguan pencernaan, hingga gangguanperasaan. Beberapa faktor yang mempengaruhinya meliputi riwayat penyakit, durasiperjalanan, lama dan upaya mencegah jet lag, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini untukmengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan sindrom jet lag. Penelitiandilakukan di lingkungan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, pada 117 orangyang pernah melakukan perjalanan udara dengan tehnik pengumpulan data snowballsampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner Circardian Type Inventory. Analisisdata menggunakan uji chi-square dan mann-whitney. Hasil penelitian menunjukkanmayoritas laki-laki (64,1%), pendidikan SMA (32,5%), tidak memiliki riwayat penyakitmasa lalu (73,5%), tidak memiliki riwayat penyakit saat ini (72,6%), melakukanperjalanan karena pekerjaan (47%), gejala jet lag < 2 gejala (68,%), upaya mencegah jetlag (67,5%), upaya mengurangi jet lag (67,5%), tingkat sindrom jet lag berat (54,7%),umur 36,91±9,678 tahun, durasi perjalanan 4,4±4,115 jam, frekuensi perjalanan dalam 1tahun 3,46±6,66 kali, lama mengalami jet lag 7,298±12,269. Faktor yang berhubungandengan sindrom jet lag yaitu: pendidikan (p 0,004), riwayat penyakit masa lalu (p 0,02),upaya mengurangi jet lag (p 0,001), dan lamanya mengalami jet lag (p 0,003). Datapenelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi perawat dan tenaga kesehatan lainnyauntuk memberikan asuhan kepada individu yang mengalami jet lag lebih optimal danmasyarakat dapat melakukan upaya pencegahan sindrom jet lag dengan melakukanpemeriksaan kesehatan sebelum melakukan perjalanan udara.