M. Ramdhan, Olivia Maftukhaturrizqoh, Taslim Arifin, Dini Purbani, Rudhy Akhwady, Yulius Yulius, Rinny Rahmania, D. Gunawan, Abdul Asyiri, Syamsul Hidayat
{"title":"Hubungan Antara Indeks Pengindraan Jauh Dengan Tingkat Pencemaran Udara di Kota Jakarta Pasca Pandemi","authors":"M. Ramdhan, Olivia Maftukhaturrizqoh, Taslim Arifin, Dini Purbani, Rudhy Akhwady, Yulius Yulius, Rinny Rahmania, D. Gunawan, Abdul Asyiri, Syamsul Hidayat","doi":"10.37439/jurnaldrd.v16i2.91","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara indeks pengindraan jauh (Burn Area Index/BAI, Normalized Difference Vegetation Index/NDVI, dan Enhanced Vegetation Index/EVI) dengan tingkat pencemaran udara, khususnya konsentrasi PM2.5, di kota Jakarta pasca pandemi. Data diambil dari berbagai stasiun pemantau kualitas udara (SPKUA) di Jakarta selama tahun 2022. Hasil analisis menunjukkan variasi signifikan dalam konsentrasi PM2.5 yang berkaitan erat dengan fluktuasi BAI, NDVI, dan EVI. Peningkatan BAI selama musim kemarau bertepatan dengan peningkatan konsentrasi PM2.5, menandakan aktivitas kebakaran yang lebih intensif. Sebaliknya, NDVI dan EVI yang lebih tinggi selama musim penghujan berkorelasi dengan penurunan konsentrasi PM2.5, menunjukkan kondisi vegetasi yang lebih baik dapat membantu mengurangi polusi udara. Analisis Principal Component Analysis (PCA) lebih lanjut mengungkapkan bahwa bulan-bulan dengan karakteristik musim yang sama memiliki pola pencemaran udara dan indeks vegetasi yang serupa. Temuan ini menekankan pentingnya strategi mitigasi polusi udara dan manajemen lingkungan yang tepat untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan lingkungan di Jakarta.","PeriodicalId":203570,"journal":{"name":"Jurnal Riset Jakarta","volume":" 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Jakarta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37439/jurnaldrd.v16i2.91","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara indeks pengindraan jauh (Burn Area Index/BAI, Normalized Difference Vegetation Index/NDVI, dan Enhanced Vegetation Index/EVI) dengan tingkat pencemaran udara, khususnya konsentrasi PM2.5, di kota Jakarta pasca pandemi. Data diambil dari berbagai stasiun pemantau kualitas udara (SPKUA) di Jakarta selama tahun 2022. Hasil analisis menunjukkan variasi signifikan dalam konsentrasi PM2.5 yang berkaitan erat dengan fluktuasi BAI, NDVI, dan EVI. Peningkatan BAI selama musim kemarau bertepatan dengan peningkatan konsentrasi PM2.5, menandakan aktivitas kebakaran yang lebih intensif. Sebaliknya, NDVI dan EVI yang lebih tinggi selama musim penghujan berkorelasi dengan penurunan konsentrasi PM2.5, menunjukkan kondisi vegetasi yang lebih baik dapat membantu mengurangi polusi udara. Analisis Principal Component Analysis (PCA) lebih lanjut mengungkapkan bahwa bulan-bulan dengan karakteristik musim yang sama memiliki pola pencemaran udara dan indeks vegetasi yang serupa. Temuan ini menekankan pentingnya strategi mitigasi polusi udara dan manajemen lingkungan yang tepat untuk meningkatkan kualitas udara dan kesehatan lingkungan di Jakarta.