Mochamad Wisuda Sardjono, V. Ramadhan, Margi Cahyanti, Ericks Rachmat Swedia
{"title":"Klasifikasi Bentuk Bingkai (Frame) Kacamata Menggunakan CNN dengan Arsitektur Inception V3 dan Augmented Reality Berbasis Android","authors":"Mochamad Wisuda Sardjono, V. Ramadhan, Margi Cahyanti, Ericks Rachmat Swedia","doi":"10.61628/jsce.v5i2.1292","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kacamata tidak hanya menjadi salah satu jenis alat bantu penglihatan bagi penderita penyakit mata, tetapi juga menjadi salah satu bagian pada dunia fashion yang semakin popular. Pemilihan desain bingkai kacamata dapat mempengaruhi penampilan seseorang dalam berbusana sehingga untuk menentukan pilihan harus memperhatikan dua aspek penting, yaitu gaya dan kenyamanan, serta dapat mengubah kesan pada wajah seseorang. Dalam merancang bingkai kacamata perlu berdasarkan ilmu pengukuran tubuh manusia, karena masing-masing ukuran dan bentuk pada organ manusia berbeda satu sama lain. Sehingga dengan keberagaman bentuk wajah manusia tersebut menjadi sangat penting dalam membuat pemilihan bingkai kacamata dan tantangan dalam melakukan penelitian untuk membangun aplikasi untuk merekomendasikan bingkai kacamata sesuai dengan bentuk wajah. Dengan era teknologi saat ini, dimungkinkan menerapkan kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning (ML) menjadi solusi terbaik menjawab tantangan tersebut. Beberapa penelitian telah mencoba mengklasifikasikan bentuk wajah dengan menggunakan ML, dengan hasil terbaik menggunakan arsitektur Inception V3. Dalam penelitian ini dikembangkan aplikasi berbasis Unity 3D yang menggabungkan Augmented Reality (AR) dengan ML untuk merekomendasikan bentuk bingkai kacamata berdasarkan bentuk wajah. Hasil pelatihan model Inception V3 menunjukkan peningkatan kinerja seiring waktu. Namun, perlu mengatasi overfitting pada data validasi. Pada pengujian data test, model mencapai akurasi sekitar 78.6%, menunjukkan kemampuan prediksi yang baik. Teknologi ini memiliki potensi untuk membantu konsumen membuat keputusan yang lebih tepat dalam pemilihan kacamata.","PeriodicalId":355150,"journal":{"name":"Journal of System and Computer Engineering (JSCE)","volume":"51 51","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of System and Computer Engineering (JSCE)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61628/jsce.v5i2.1292","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kacamata tidak hanya menjadi salah satu jenis alat bantu penglihatan bagi penderita penyakit mata, tetapi juga menjadi salah satu bagian pada dunia fashion yang semakin popular. Pemilihan desain bingkai kacamata dapat mempengaruhi penampilan seseorang dalam berbusana sehingga untuk menentukan pilihan harus memperhatikan dua aspek penting, yaitu gaya dan kenyamanan, serta dapat mengubah kesan pada wajah seseorang. Dalam merancang bingkai kacamata perlu berdasarkan ilmu pengukuran tubuh manusia, karena masing-masing ukuran dan bentuk pada organ manusia berbeda satu sama lain. Sehingga dengan keberagaman bentuk wajah manusia tersebut menjadi sangat penting dalam membuat pemilihan bingkai kacamata dan tantangan dalam melakukan penelitian untuk membangun aplikasi untuk merekomendasikan bingkai kacamata sesuai dengan bentuk wajah. Dengan era teknologi saat ini, dimungkinkan menerapkan kecerdasan buatan (AI) dan Machine Learning (ML) menjadi solusi terbaik menjawab tantangan tersebut. Beberapa penelitian telah mencoba mengklasifikasikan bentuk wajah dengan menggunakan ML, dengan hasil terbaik menggunakan arsitektur Inception V3. Dalam penelitian ini dikembangkan aplikasi berbasis Unity 3D yang menggabungkan Augmented Reality (AR) dengan ML untuk merekomendasikan bentuk bingkai kacamata berdasarkan bentuk wajah. Hasil pelatihan model Inception V3 menunjukkan peningkatan kinerja seiring waktu. Namun, perlu mengatasi overfitting pada data validasi. Pada pengujian data test, model mencapai akurasi sekitar 78.6%, menunjukkan kemampuan prediksi yang baik. Teknologi ini memiliki potensi untuk membantu konsumen membuat keputusan yang lebih tepat dalam pemilihan kacamata.
眼镜不仅是眼疾患者的一种视觉辅助工具,也越来越受到时尚界的青睐。眼镜框设计的选择会影响一个人的衣着打扮,因此在确定选择时必须注意两个重要方面,即款式和舒适度,并能改变一个人的面部印象。在设计眼镜框时,必须以科学测量人体为基础,因为人体器官的每个大小和形状都是不同的。因此,随着人脸形状的多样化,选择眼镜框就变得非常重要,而开展研究以建立根据脸型推荐眼镜框的应用程序也面临挑战。在当今科技时代,应用人工智能(AI)和机器学习(ML)是应对这些挑战的最佳解决方案。已有多项研究尝试使用 ML 对脸型进行分类,其中使用 Inception V3 架构的效果最佳。本研究开发了一款基于 Unity 3D 的应用程序,它将增强现实(AR)与 ML 相结合,根据脸型推荐眼镜框形状。Inception V3 模型的训练结果表明,随着时间的推移,其性能有所提高。不过,有必要克服验证数据上的过度拟合问题。在测试数据上,模型的准确率达到了约 78.6%,显示出良好的预测能力。这项技术有望帮助消费者在选择眼镜时做出更明智的决定。