{"title":"Pentingnya Penerapan Pemikiran Nurcholish Madjid Mengenai Etika Politik di Indonesia","authors":"Yusnadia Achda Saputri, M. Hidayat, K. Kurniati","doi":"10.36624/jisora.v7i1.156","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Etika politik yang minim di dalam pemerintahan dan masyarakat sering kali menciptakan lingkungan di mana Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dapat berkembang dengan bebas. Praktik KKN ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga mengancam keadilan sosial dan politik dalam masyarakat. Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan kesempatan merupakan dampak lain yang sering kali terjadi akibat minimnya etika politik ini. Selain itu, ideologi Pancasila sebagai landasan negara Indonesia sering kali tertutup dalam praktik politik sehari-hari. Tertutupnya ideologi ini dapat menghambat proses demokratisasi dan pencapaian keadilan sosial yang diharapkan oleh pendiri negara. Nurcholish Madjid, seorang intelektual Muslim Indonesia, menawarkan perspektif yang relevan terkait peningkatan etika politik. Menurut Madjid, etika politik yang baik haruslah didasarkan pada prinsip keadilan yang merata bagi semua warga negara, serta mempromosikan demokrasi yang inklusif dan partisipatif. Madjid juga menekankan pentingnya keterbukaan dalam proses politik, di mana masyarakat memiliki akses yang luas terhadap informasi dan keputusan politik yang diambil oleh pemerintah. Dengan mengacu pada pemikiran Madjid, upaya untuk meningkatkan etika politik di Indonesia dapat dilakukan dengan mengedepankan nilai-nilai keadilan, demokrasi, dan keterbukaan. Hal ini tidak hanya akan mengurangi praktik KKN dan ketidakadilan, tetapi juga akan membuka ruang yang lebih besar bagi pengakuan dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan politik dan sosial masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Bagi Nurcholish Pemikiran politik Cak Nur jika diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, apalagi dalam konteks saat ini tentu sangat relevan, karena hingga saat ini bangsa Indonesia masih membutuhkan sistem dan ketertiban yang baik dan tepat. Sudah saatnya bangsa Indonesia membenahi dan menata kembali tidak hanya kerangka sistem politik Indonesia yang lebih demokratis dan berkeadilan sosial, namun juga mewujudkan etika politik yang seperti disampaikan di atas cenderung terabaikan.","PeriodicalId":439554,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Sosial Politik dan Humaniora","volume":"54 40","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu Sosial Politik dan Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36624/jisora.v7i1.156","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Etika politik yang minim di dalam pemerintahan dan masyarakat sering kali menciptakan lingkungan di mana Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dapat berkembang dengan bebas. Praktik KKN ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga mengancam keadilan sosial dan politik dalam masyarakat. Ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan kesempatan merupakan dampak lain yang sering kali terjadi akibat minimnya etika politik ini. Selain itu, ideologi Pancasila sebagai landasan negara Indonesia sering kali tertutup dalam praktik politik sehari-hari. Tertutupnya ideologi ini dapat menghambat proses demokratisasi dan pencapaian keadilan sosial yang diharapkan oleh pendiri negara. Nurcholish Madjid, seorang intelektual Muslim Indonesia, menawarkan perspektif yang relevan terkait peningkatan etika politik. Menurut Madjid, etika politik yang baik haruslah didasarkan pada prinsip keadilan yang merata bagi semua warga negara, serta mempromosikan demokrasi yang inklusif dan partisipatif. Madjid juga menekankan pentingnya keterbukaan dalam proses politik, di mana masyarakat memiliki akses yang luas terhadap informasi dan keputusan politik yang diambil oleh pemerintah. Dengan mengacu pada pemikiran Madjid, upaya untuk meningkatkan etika politik di Indonesia dapat dilakukan dengan mengedepankan nilai-nilai keadilan, demokrasi, dan keterbukaan. Hal ini tidak hanya akan mengurangi praktik KKN dan ketidakadilan, tetapi juga akan membuka ruang yang lebih besar bagi pengakuan dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan politik dan sosial masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Bagi Nurcholish Pemikiran politik Cak Nur jika diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, apalagi dalam konteks saat ini tentu sangat relevan, karena hingga saat ini bangsa Indonesia masih membutuhkan sistem dan ketertiban yang baik dan tepat. Sudah saatnya bangsa Indonesia membenahi dan menata kembali tidak hanya kerangka sistem politik Indonesia yang lebih demokratis dan berkeadilan sosial, namun juga mewujudkan etika politik yang seperti disampaikan di atas cenderung terabaikan.