M. Sirat, Ratna Ermawati, Hermilinda Parera, Akbar Rahmat Dhani, Andin Hairunnisa Ramadanti, Darwan Sani, Ezra Hizkia
{"title":"REVIEW: PENYAKIT KULIT BERBENJOL PADA TERNAK SAPI","authors":"M. Sirat, Ratna Ermawati, Hermilinda Parera, Akbar Rahmat Dhani, Andin Hairunnisa Ramadanti, Darwan Sani, Ezra Hizkia","doi":"10.37090/jwputb.v8i2.1581","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penyakit kulit berbenjol (Lumpy Skin Disease) pada sapi disebabkan oleh virus genus Capripoxvirus dan tidak termasuk penyakit zoonosis. Gejala utama berupa nodul pada kulit di area genital, punggung, area kepala, leher, ekor, dan abdomen. Infeksi LSD dapat menggangu bahkan menurunkan peforma produksi dan reproduksi sapi hingga penurunan produksi susu. Penyakit ini dapat ditularkan melalui vektor seperti nyamuk, kutu, dan lalat. Diagnosa dapat dilakukan melalui pengamatan gejala klinis serta uji laboratorium meliputi Polymerase Chain Reaction (PCR), mikroskop electron transmisi, uji fluorescent antibody, imunohistokimia dan isothermal genome amplification. Pencegahan dan pengendalian LSD dapat dilakukan dengan cara vaksinasi, sanitasi kandang, biosekuriti, dan terapi suportif.\n \nKata kunci: Capripoxvirus, Diagnosa, Gejala klinis, Penyakit kulit berbenjol, Pencegahan.","PeriodicalId":486904,"journal":{"name":"Wahana peternakan","volume":" 10","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wahana peternakan","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37090/jwputb.v8i2.1581","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penyakit kulit berbenjol (Lumpy Skin Disease) pada sapi disebabkan oleh virus genus Capripoxvirus dan tidak termasuk penyakit zoonosis. Gejala utama berupa nodul pada kulit di area genital, punggung, area kepala, leher, ekor, dan abdomen. Infeksi LSD dapat menggangu bahkan menurunkan peforma produksi dan reproduksi sapi hingga penurunan produksi susu. Penyakit ini dapat ditularkan melalui vektor seperti nyamuk, kutu, dan lalat. Diagnosa dapat dilakukan melalui pengamatan gejala klinis serta uji laboratorium meliputi Polymerase Chain Reaction (PCR), mikroskop electron transmisi, uji fluorescent antibody, imunohistokimia dan isothermal genome amplification. Pencegahan dan pengendalian LSD dapat dilakukan dengan cara vaksinasi, sanitasi kandang, biosekuriti, dan terapi suportif.
Kata kunci: Capripoxvirus, Diagnosa, Gejala klinis, Penyakit kulit berbenjol, Pencegahan.