Physical and Molecular Examinations of Fisheries Products Associated with Bacterial, Virological, and Parasitical Disease Collected From Several Area in West Java and Jakarta, Indonesia

Adam Saba Anggara, Ida Ayu Mirah Meliana Dewi, Kismono Kudoasmoro, Putu Eka Sudaryatma, Putu Angga Wiradana
{"title":"Physical and Molecular Examinations of Fisheries Products Associated with Bacterial, Virological, and Parasitical Disease Collected From Several Area in West Java and Jakarta, Indonesia","authors":"Adam Saba Anggara, Ida Ayu Mirah Meliana Dewi, Kismono Kudoasmoro, Putu Eka Sudaryatma, Putu Angga Wiradana","doi":"10.19027/jai.23.2.157-167","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Infectious disease is a major challenge in fish and shrimp farming systems caused by microorganisms including bacteria, viruses and parasites. Physical detection has limitations in detecting diseases in cultivated animals earlier, because of the varied clinical symptoms. The aims of this study was to identify the physical and molecular presence of infectious pathogens in fish and shrimp cultivated in several ponds in West Java, Banten and Jakarta. Monitoring was carried out in two stages, namely the period March–April 2021 and September 2021 by taking samples from several ponds in Bogor, Tangerang, Depok and Jakarta. The sample criteria used were fish and shrimp showing normal and clinical symptoms of being attacked by a disease which were collected by purposive sampling. The collected samples were examined in two stages, namely physical examination of clinical symptoms and molecular examination using PCR. The results showed that of the 24 species samples collected, 17 species showed normal clinical symptoms and seven species showed clinical symptoms. Of the 24 fish and shrimp samples, four samples were infected (2 samples from normal species and 2 samples with clinical symptoms). The infected normal samples were Osphronemus goramy and Litopenaeus vannamei. The infected samples with clinical symptoms were Carassius auratus by Aeromonas salmonicida and red zebra cichlid (Metriaclima estherae) by Red Sea Bream Iridoviral Disease (RSBIV). Physical testing supported by molecular detection of aquatic animals can be an effort to manage aquaculture systems in Indonesia. \n  \nKeyword: aquaculture, emerging disease, fisheries products, molecular assay. \n  \nABSTRAK \n  \nPenyakit infeksi adalah tantangan utama pada sistem budidaya ikan dan udang yang disebabkan oleh mikroorganisme termasuk bakteri, virus, dan parasit. Deteksi secara fisik memiliki keterbatasan dalam mengetahui lebih dini penyakit pada hewan budidaya, karena gejala klinis yang bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi fisik dan molekuler keberadaan patogen infeksi pada ikan dan udang yang dibudidayakan di beberapa pertambakan di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Pemantauan dilakukan dalam dua tahap yaitu periode Maret – April 2021 dan September 2021 dengan mengambil sampel dari beberapa pertambakan di Bogor, Tangerang, Depok, dan Jakarta. Kriteria sampel yang digunakan adalah ikan dan udang yang menunjukkan gejala klinis terserang oleh penyakit yang dikumpulkan secara purposive sampling. Sampel yang terkumpul diperiksa dalam dua tahap yaitu pemeriksaan fisik gejala klinis dan pemeriksaan molekuler menggunakan PCR. Hasil menunjukkan dari 24 sampel spesies yang terkumpul, sebanyak 17 spesies menunjukkan gejala klinis normal dan tujuh spesies menunjukkan gejala klinis. Dari 24 sampel ikan dan udang, terdapat empat sampel yang terinfeksi (2 sampel dari spesies normal dan 2 sampel dengan gejala klinis). Sampel normal yang terinfeksi adalah Osphronemus goramy dan Litopenaeus vannamei. Sampel yang terinfeksi dengan gejala klinis adalah Carassius auratus oleh Aeromonas salmonicida dan red zebra cichlid (Metriaclima estherae) oleh Red Sea Bream Iridoviral Disease (RSBIV). Pengujian fisik yang didukung dengan deteksi molekuler pada hewan budidaya dapat menjadi upaya manajemen sistem akuakultur di Indonesia. \n  \nKata kunci: akuakultur, emerging disease, perikanan, pengujian molekuler","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"57 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Akuakultur Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19027/jai.23.2.157-167","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Infectious disease is a major challenge in fish and shrimp farming systems caused by microorganisms including bacteria, viruses and parasites. Physical detection has limitations in detecting diseases in cultivated animals earlier, because of the varied clinical symptoms. The aims of this study was to identify the physical and molecular presence of infectious pathogens in fish and shrimp cultivated in several ponds in West Java, Banten and Jakarta. Monitoring was carried out in two stages, namely the period March–April 2021 and September 2021 by taking samples from several ponds in Bogor, Tangerang, Depok and Jakarta. The sample criteria used were fish and shrimp showing normal and clinical symptoms of being attacked by a disease which were collected by purposive sampling. The collected samples were examined in two stages, namely physical examination of clinical symptoms and molecular examination using PCR. The results showed that of the 24 species samples collected, 17 species showed normal clinical symptoms and seven species showed clinical symptoms. Of the 24 fish and shrimp samples, four samples were infected (2 samples from normal species and 2 samples with clinical symptoms). The infected normal samples were Osphronemus goramy and Litopenaeus vannamei. The infected samples with clinical symptoms were Carassius auratus by Aeromonas salmonicida and red zebra cichlid (Metriaclima estherae) by Red Sea Bream Iridoviral Disease (RSBIV). Physical testing supported by molecular detection of aquatic animals can be an effort to manage aquaculture systems in Indonesia.   Keyword: aquaculture, emerging disease, fisheries products, molecular assay.   ABSTRAK   Penyakit infeksi adalah tantangan utama pada sistem budidaya ikan dan udang yang disebabkan oleh mikroorganisme termasuk bakteri, virus, dan parasit. Deteksi secara fisik memiliki keterbatasan dalam mengetahui lebih dini penyakit pada hewan budidaya, karena gejala klinis yang bervariasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan identifikasi fisik dan molekuler keberadaan patogen infeksi pada ikan dan udang yang dibudidayakan di beberapa pertambakan di Jawa Barat, Banten, dan Jakarta. Pemantauan dilakukan dalam dua tahap yaitu periode Maret – April 2021 dan September 2021 dengan mengambil sampel dari beberapa pertambakan di Bogor, Tangerang, Depok, dan Jakarta. Kriteria sampel yang digunakan adalah ikan dan udang yang menunjukkan gejala klinis terserang oleh penyakit yang dikumpulkan secara purposive sampling. Sampel yang terkumpul diperiksa dalam dua tahap yaitu pemeriksaan fisik gejala klinis dan pemeriksaan molekuler menggunakan PCR. Hasil menunjukkan dari 24 sampel spesies yang terkumpul, sebanyak 17 spesies menunjukkan gejala klinis normal dan tujuh spesies menunjukkan gejala klinis. Dari 24 sampel ikan dan udang, terdapat empat sampel yang terinfeksi (2 sampel dari spesies normal dan 2 sampel dengan gejala klinis). Sampel normal yang terinfeksi adalah Osphronemus goramy dan Litopenaeus vannamei. Sampel yang terinfeksi dengan gejala klinis adalah Carassius auratus oleh Aeromonas salmonicida dan red zebra cichlid (Metriaclima estherae) oleh Red Sea Bream Iridoviral Disease (RSBIV). Pengujian fisik yang didukung dengan deteksi molekuler pada hewan budidaya dapat menjadi upaya manajemen sistem akuakultur di Indonesia.   Kata kunci: akuakultur, emerging disease, perikanan, pengujian molekuler
从印度尼西亚西爪哇和雅加达多个地区采集的与细菌、病毒和寄生虫病有关的渔业产品的物理和分子检验
由细菌、病毒和寄生虫等微生物引起的传染病是鱼虾养殖系统面临的一大挑战。由于临床症状多种多样,物理检测在早期发现养殖动物的疾病方面存在局限性。本研究旨在确定西爪哇、万丹和雅加达几个池塘中养殖的鱼虾中存在的物理和分子传染性病原体。监测分两个阶段进行,即 2021 年 3 月至 4 月和 2021 年 9 月,从茂物、丹岗、德波和雅加达的几个池塘中采集样本。所使用的样本标准是通过有目的的抽样收集到的鱼和虾,这些鱼和虾表现出正常症状和受到疾病侵袭的临床症状。采集的样本分两个阶段进行检验,即临床症状的物理检验和使用 PCR 进行的分子检验。结果表明,在收集到的 24 种样本中,17 种显示正常临床症状,7 种显示临床症状。在 24 个鱼虾样本中,有 4 个样本受到感染(2 个正常样本和 2 个有临床症状的样本)。受感染的正常样本是高丽鱼和万年青。有临床症状的受感染样本为鲑鱼气单胞菌(Aeromonas salmonicida)感染的鲫鱼(Carassius auratus)和红鲷鱼(Metriaclima estherae)感染的红鲷鱼虹彩病毒病(RSBIV)。在对水生动物进行分子检测的基础上进行物理检测,可以有效管理印度尼西亚的水产养殖系统。 关键词:水产养殖、新出现的疾病、渔业产品、分子检测。 由细菌、病毒和寄生虫等微生物引起的传染病是鱼虾养殖系统面临的一大挑战。由于临床症状多变,物理检测在早期发现养殖动物疾病方面存在局限性。本研究的目的是对西爪哇、万丹和雅加达几个水产养殖场养殖的鱼虾中的传染性病原体进行物理和分子鉴定。监测分两个阶段进行,即 2021 年 3 月至 4 月和 2021 年 9 月,从茂物、丹岗、德波和雅加达的几个养殖场采集样本。采用的样本标准是通过有目的取样收集到的出现疾病临床症状的鱼和虾。采集的样本分两个阶段进行检查,即对临床症状进行物理检查和使用 PCR 进行分子检查。结果表明,在收集到的 24 个物种样本中,17 个物种临床症状正常,7 个物种出现临床症状。在 24 个鱼虾样本中,有 4 个样本受到感染(2 个正常样本和 2 个有临床症状的样本)。正常的受感染样本是大口鰕虎鱼和万年青。有临床症状的感染样本是鲑鱼气单胞菌(Aeromonas salmonicida)感染的鲫鱼(Carassius auratus)和红斑马慈鲷(Metriaclima estherae)感染的红鲷鱼虹彩病毒病(RSBIV)。在对养殖动物进行分子检测的基础上进行物理检测,可以有效管理印度尼西亚的水产养殖系统。 关键词:水产养殖、新兴疾病、渔业、分子检测
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信