{"title":"Integrasi Nilai Kearifan Lokal Tradisi Mappere’ dalam Pembelajaran Sejarah di MAN Pangkep","authors":"M. Ikram, Risna Risna","doi":"10.31969/pusaka.v12i1.1470","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebudayaan yang terkandung dalam masyarakat akan menghasilkan sebuah tradisi turun temurun yang dikenal dengan kearifan lokal, tentunya memiliki nilai kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan di dunia. Nilai-nilai tersebut selalu ditemukan di berbagai macam tradisi adat masyarakat, begitu pula dengan acara adat Mappere’ yang dilaksanakan di Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Mappere’ adalah sebuah acara adat yang dilakukan oleh suku asli Desa Kanaungan ketika melangsungkan pernikahan. Penelitian ini akan membahas nilai-nilai kearifan lokal yang ditemui dalam acara Mappere’ pengantin. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah. Metodologi yang dipilih adalah pendekatan kualitatif dengan desain historis yang mencakup heuristik, kritik, interpretasi, dan sejarah. Proses penelitian diawali dengan tahap deskripsi atau orientasi, dilanjutkan dengan tahap reduksi dan tahap seleksi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai yang melekat dalam tradisi adat Mappere’, antara lain nilai keutamaan persahabatan, nilai kemasyarakatan, nilai keagamaan, serta nilai kerukunan dan solidaritas. Penggabungan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam pendidikan sejarah dilakukan melalui serangkaian tiga kali pertemuan. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan muatan sejarah dengan lingkungan sekitar siswa sehingga siswa dapat menggali nilai-nilai kearifan lokal yang mempunyai pengaruh menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi adat Mappere’ memberikan dampak yang sangat menguntungkan bagi siswa. Menumbuhkan rasa kebersamaan, kerjasama, persatuan, dan keharmonisan dalam interaksi sosial dengan masyarakat lain. Selain itu juga menanamkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.","PeriodicalId":515068,"journal":{"name":"PUSAKA","volume":"107 4","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-06-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PUSAKA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31969/pusaka.v12i1.1470","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Kebudayaan yang terkandung dalam masyarakat akan menghasilkan sebuah tradisi turun temurun yang dikenal dengan kearifan lokal, tentunya memiliki nilai kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan di dunia. Nilai-nilai tersebut selalu ditemukan di berbagai macam tradisi adat masyarakat, begitu pula dengan acara adat Mappere’ yang dilaksanakan di Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkajene Kepulauan. Mappere’ adalah sebuah acara adat yang dilakukan oleh suku asli Desa Kanaungan ketika melangsungkan pernikahan. Penelitian ini akan membahas nilai-nilai kearifan lokal yang ditemui dalam acara Mappere’ pengantin. Tujuan penelitian untuk mengetahui nilai-nilai apa saja yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran sejarah. Metodologi yang dipilih adalah pendekatan kualitatif dengan desain historis yang mencakup heuristik, kritik, interpretasi, dan sejarah. Proses penelitian diawali dengan tahap deskripsi atau orientasi, dilanjutkan dengan tahap reduksi dan tahap seleksi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat nilai-nilai yang melekat dalam tradisi adat Mappere’, antara lain nilai keutamaan persahabatan, nilai kemasyarakatan, nilai keagamaan, serta nilai kerukunan dan solidaritas. Penggabungan nilai-nilai kearifan lokal ke dalam pendidikan sejarah dilakukan melalui serangkaian tiga kali pertemuan. Hal ini dilakukan dengan mengintegrasikan muatan sejarah dengan lingkungan sekitar siswa sehingga siswa dapat menggali nilai-nilai kearifan lokal yang mempunyai pengaruh menguntungkan dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan pembelajaran sejarah berbasis nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi adat Mappere’ memberikan dampak yang sangat menguntungkan bagi siswa. Menumbuhkan rasa kebersamaan, kerjasama, persatuan, dan keharmonisan dalam interaksi sosial dengan masyarakat lain. Selain itu juga menanamkan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa.