Islam Dan Politik Identitas : Studi Tentang Pemahaman Nilai-nilai Pendidikan Islam

Syafitri Irwan
{"title":"Islam Dan Politik Identitas : Studi Tentang Pemahaman Nilai-nilai Pendidikan Islam","authors":"Syafitri Irwan","doi":"10.19109/medinate.v15i2.4409","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul “Islam dan Politik Identitas (Studi Tentang Pemahaman Nilai-nilai Pendidikan Islam)”. Fokus utama penelitian ini mengkaji dan menemukan pemikiran FPI sebagai gerakan sosial yang berciri khas politik identitas tentang pendidikan Islam yang berkaitan dengan isu pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan Amar ma’ruf nahi munkar. Secara umum tujuan penelitian ini akan diarahkan untuk mengetahui, pertama, sejarah munculnya gerakan Front Pembela Islam (FPI); kedua, pemikiran Front Pembela Islam (FPI), tentang Pendidikan Islam (pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan ‘amar ma’ruf nahi munkar). Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sejumlah fakta yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan merumuskan corak, karakteristik, dan dinamika pemikiran Islam serta paradigma baru yang ditawarkannya dan bagaimana korelasinya dalam menjawab tantangan pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini teorit berupaya menambah khazanah ilmiah dalam tradisi keilmuan Islam dan secara praktis sebagai masukan kepada pihak-pihak terkait. \nPenelitian ini menggunakan teori gerakan sosial Quintan Wiktorowicz untuk mengkaji FPI sebagai sebuah gerakan sosial massa berbasis ideologi Islam yang cenderung “radikal”. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosial historis untuk mengkaji sejarah FPI sebagai gerakan aktivisme dan pendekatan hermeneutik Gadamer untuk menganalisis pesan-pesan atau informasi yang dibawa oleh FPI, khususnya berkaitan dengan pendidikan Islam (Pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan  Amar ma’ruf nahi munkar), Sebagai penelitian lapangan data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara (interview) dengan key informan melalui teknik sampling snowball (bola salju) terhadap pengurus FPI dan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan content analysis. \nTemuan penelitian ini adalah sebagai gerakan sosial Islam, FPI mempunyai kesamaan dengan organisasi Islam lainnya, seperti HTI, FUI, MMI, JAT, dan lainnya. Namun, tak jarang terkadang mereka berbeda tujuan, serta tidak mempunyai pola yang seragam. Berkaitan pemahaman nilai-nilai pendidikan Islam, khususnya Pancasila mereka ingin kembali ke Piagam Jakarta. Demikian pula dengan pluralisme mereka mnolaknya dengan alasan menyamakan semua agama, tetapi mereka menerima pluralisti dalam kaitannya dengan konsep kebhinekaan. Dalam hal, NKRI mereka menghendaki adanya NKRI Bersyari’ah  dan konsep khalifah yang  mirip dengan Paus di Vatican. Tapi konsep khalifah yang mereka inginkan  tidak sama dengan HTI. Tetapi konsep khalifah dalam konsepsi FPI setelah datangnya Imam Mahdi.","PeriodicalId":321251,"journal":{"name":"Medina-Te : Jurnal Studi Islam","volume":" 44","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Medina-Te : Jurnal Studi Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.19109/medinate.v15i2.4409","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Penelitian ini berjudul “Islam dan Politik Identitas (Studi Tentang Pemahaman Nilai-nilai Pendidikan Islam)”. Fokus utama penelitian ini mengkaji dan menemukan pemikiran FPI sebagai gerakan sosial yang berciri khas politik identitas tentang pendidikan Islam yang berkaitan dengan isu pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan Amar ma’ruf nahi munkar. Secara umum tujuan penelitian ini akan diarahkan untuk mengetahui, pertama, sejarah munculnya gerakan Front Pembela Islam (FPI); kedua, pemikiran Front Pembela Islam (FPI), tentang Pendidikan Islam (pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan ‘amar ma’ruf nahi munkar). Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan sejumlah fakta yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan merumuskan corak, karakteristik, dan dinamika pemikiran Islam serta paradigma baru yang ditawarkannya dan bagaimana korelasinya dalam menjawab tantangan pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini teorit berupaya menambah khazanah ilmiah dalam tradisi keilmuan Islam dan secara praktis sebagai masukan kepada pihak-pihak terkait. Penelitian ini menggunakan teori gerakan sosial Quintan Wiktorowicz untuk mengkaji FPI sebagai sebuah gerakan sosial massa berbasis ideologi Islam yang cenderung “radikal”. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosial historis untuk mengkaji sejarah FPI sebagai gerakan aktivisme dan pendekatan hermeneutik Gadamer untuk menganalisis pesan-pesan atau informasi yang dibawa oleh FPI, khususnya berkaitan dengan pendidikan Islam (Pluralisme, Pancasila, NKRI, Kebhinekaan dan  Amar ma’ruf nahi munkar), Sebagai penelitian lapangan data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara (interview) dengan key informan melalui teknik sampling snowball (bola salju) terhadap pengurus FPI dan teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi dan content analysis. Temuan penelitian ini adalah sebagai gerakan sosial Islam, FPI mempunyai kesamaan dengan organisasi Islam lainnya, seperti HTI, FUI, MMI, JAT, dan lainnya. Namun, tak jarang terkadang mereka berbeda tujuan, serta tidak mempunyai pola yang seragam. Berkaitan pemahaman nilai-nilai pendidikan Islam, khususnya Pancasila mereka ingin kembali ke Piagam Jakarta. Demikian pula dengan pluralisme mereka mnolaknya dengan alasan menyamakan semua agama, tetapi mereka menerima pluralisti dalam kaitannya dengan konsep kebhinekaan. Dalam hal, NKRI mereka menghendaki adanya NKRI Bersyari’ah  dan konsep khalifah yang  mirip dengan Paus di Vatican. Tapi konsep khalifah yang mereka inginkan  tidak sama dengan HTI. Tetapi konsep khalifah dalam konsepsi FPI setelah datangnya Imam Mahdi.
伊斯兰教与身份政治:对伊斯兰教育价值观的理解研究
本研究的题目是 "伊斯兰教与身份政治(关于理解伊斯兰教育价值观的研究)"。本研究的主要重点是研究和了解伊斯兰捍卫者阵线作为一个以身份政治为特征的社会运动对伊斯兰教育的看法,这些看法与多元化、潘加西拉(Pancasila)、新库尔德斯坦民族革命阵线(NKRI)、多样性和 Amar ma'ruf nahi munkar 等问题有关。总体而言,本研究旨在了解:第一,伊斯兰捍卫者阵线(FPI)运动的兴起历史;第二,伊斯兰捍卫者阵线(FPI)对伊斯兰教育(多元主义、潘卡希拉、新库尔德人抵抗阵线、多样性和 "Amar ma'ruf nahi munkar")的看法。具体而言,本研究旨在揭示一些事实,这些事实可用于解释和阐述伊斯兰思想的风格、特点和动态,以及伊斯兰思想所提供的新范式及其在应对印尼伊斯兰教育挑战方面的相关性。本研究在理论上旨在为伊斯兰科学传统的科学宝库添砖加瓦,在实践中为相关各方提供投入。本研究采用昆坦-维克多罗维奇(Quintan Wiktorowicz)的社会运动理论,将FPI视为一种基于伊斯兰意识形态的群众性社会运动,倾向于 "激进"。作为实地研究,本研究通过滚雪球式抽样技术(snowball)与主要信息提供者进行访谈,针对公众宣传运动的管理者收集原始数据,并使用三角测量和内容分析技术对数据有效性进行检查。本研究的结果表明,作为一项伊斯兰社会运动,伊斯兰人民阵线与其他伊斯兰组织(如 HTI、FUI、MMI、JAT 等)有相似之处。但有时它们的目标不同,模式也不统一。在对伊斯兰教育价值观,尤其是潘查希拉(Pancasila)的理解上,他们希望回归《雅加达宪章》。同样,他们反对多元主义,理由是多元主义等同于所有宗教,但他们接受与多样性概念相关的多元主义。就新卡利赫里教派而言,他们想要新卡利赫里-伯希亚里教派(NKRI Bersyari'ah)和类似于梵蒂冈教皇的哈里发概念。但他们想要的哈里发概念与 HTI 并不相同。但伊斯兰人民阵线的哈里发概念是在伊玛目-马赫迪到来之后。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信