PENYULUHAN TENTANG PENANGANAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS GANDUS KOTA PALEMBANG TAHUN 2018

Khidmah Pub Date : 2020-04-07 DOI:10.52523/khidmah.v2i1.301
Nen Sastri
{"title":"PENYULUHAN TENTANG PENANGANAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS GANDUS KOTA PALEMBANG TAHUN 2018","authors":"Nen Sastri","doi":"10.52523/khidmah.v2i1.301","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Indonesia, statistik menunjukkan bahwa 37,2% anak di bawah usia 5 tahun menderita stunting . Ini adalah dampak yang ireversibel (tidak dapat diubah) yang banyak terjadi karena gizi yang tidak memadai baik secara kuantitas maupun kualitas dan serangan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan anak. Stanting secara tidak langsung dipengaruhi oleh tingkat ketahanan pangan rumah tangga, praktik pemberian makan bayi dan anak, pencegahan penyakit dan perilaku pengasuhan, praktik sanitasi dan kebersihan, dan akses ke pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas baik. Secara khusus, termasuk didalamnya status kesehatan dan gizi ibu sebelum, saat dan setelah kehamilan, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan usia dini seorang anak, yang dimulai saat di dalam kandungan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui penyuluhan tentang penanganan anemia dalam kehamilan, dengan tujuan agar ibu dan suami memahami tentang penanganan anemia dalam kehamilan. Hasil yaitu sebagian besar ibu hamil di puskesmas Gandus mempunyai pengetahuan yang kurang tentang anemia dalam kehamilan sebelum dilakukan penyuluhan sebanyak 18 responden (52,9%). Sebagian besar ibu di wilayah Puskesmas Gandus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang anemia sesudah dilakukan penyuluhan sebanyak 16 responden (47%). Simpulannya menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang anemia dalam kehamilan sebelum dilakukan penyuluhan dan sesudah dilakukan penyuluhan. \n  \nBased on statistical data, 37.2% of children under 5 years old in Indonesia suffered from stunting (Basic Health Research, 2013). This was an irreversible effect that occurs a lot due to inadequate nutrition both in quantity and quality, and because of repeated infections during the first 1000 days of a child's life. Stunting is indirectly affected by the level of household food security, infant and child feeding practices, prevention of disease and care behavior, sanitation and hygiene practices, and access to good quality health and nutrition services. Specifically, it is influenced by the health and nutritional status of the mother before, during and after pregnancy, which affects the growth and development of a child's early age, which starts while in the womb. This promotion aimed at providing knowledge about handling anemia in pregnancy so that the mother and her husband understand the handling of anemia in pregnancy. Results: the majority of pregnant women at the Community Health Center Gandus had less knowledge about anemia in pregnancy before being promoted, with 18 respondents (52.9%). After the promotion, most of the mothers in the Community Health Center Gandus area had sufficient knowledge about anemia, totaling 16 respondents (47%). The conclusion showed that there was an increase in knowledge about anemia in pregnancy before promotion and after promotion.","PeriodicalId":473045,"journal":{"name":"Khidmah","volume":"115 27","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Khidmah","FirstCategoryId":"0","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52523/khidmah.v2i1.301","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Di Indonesia, statistik menunjukkan bahwa 37,2% anak di bawah usia 5 tahun menderita stunting . Ini adalah dampak yang ireversibel (tidak dapat diubah) yang banyak terjadi karena gizi yang tidak memadai baik secara kuantitas maupun kualitas dan serangan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan anak. Stanting secara tidak langsung dipengaruhi oleh tingkat ketahanan pangan rumah tangga, praktik pemberian makan bayi dan anak, pencegahan penyakit dan perilaku pengasuhan, praktik sanitasi dan kebersihan, dan akses ke pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas baik. Secara khusus, termasuk didalamnya status kesehatan dan gizi ibu sebelum, saat dan setelah kehamilan, yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan usia dini seorang anak, yang dimulai saat di dalam kandungan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui penyuluhan tentang penanganan anemia dalam kehamilan, dengan tujuan agar ibu dan suami memahami tentang penanganan anemia dalam kehamilan. Hasil yaitu sebagian besar ibu hamil di puskesmas Gandus mempunyai pengetahuan yang kurang tentang anemia dalam kehamilan sebelum dilakukan penyuluhan sebanyak 18 responden (52,9%). Sebagian besar ibu di wilayah Puskesmas Gandus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang anemia sesudah dilakukan penyuluhan sebanyak 16 responden (47%). Simpulannya menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang anemia dalam kehamilan sebelum dilakukan penyuluhan dan sesudah dilakukan penyuluhan.   Based on statistical data, 37.2% of children under 5 years old in Indonesia suffered from stunting (Basic Health Research, 2013). This was an irreversible effect that occurs a lot due to inadequate nutrition both in quantity and quality, and because of repeated infections during the first 1000 days of a child's life. Stunting is indirectly affected by the level of household food security, infant and child feeding practices, prevention of disease and care behavior, sanitation and hygiene practices, and access to good quality health and nutrition services. Specifically, it is influenced by the health and nutritional status of the mother before, during and after pregnancy, which affects the growth and development of a child's early age, which starts while in the womb. This promotion aimed at providing knowledge about handling anemia in pregnancy so that the mother and her husband understand the handling of anemia in pregnancy. Results: the majority of pregnant women at the Community Health Center Gandus had less knowledge about anemia in pregnancy before being promoted, with 18 respondents (52.9%). After the promotion, most of the mothers in the Community Health Center Gandus area had sufficient knowledge about anemia, totaling 16 respondents (47%). The conclusion showed that there was an increase in knowledge about anemia in pregnancy before promotion and after promotion.
2018年巴伦邦市Puskesmas Gandus妊娠贫血管理咨询
在印度尼西亚,统计数据显示 37.2% 的 5 岁以下儿童发育迟缓。这是一种不可逆转的影响,主要是由于营养的数量和质量不足,以及在儿童出生后的头 1000 天内反复感染所致。家庭粮食安全水平、婴幼儿喂养方式、疾病预防和养育行为、环境卫生和个人卫生习惯,以及获得优质健康和营养服务的机会,都会间接影响发育迟缓问题。这尤其包括母亲在怀孕前、怀孕期间和怀孕后的健康和营养状况,因为这影响到孩子从子宫开始的早期生长和发育。这项服务活动是通过关于孕期贫血管理的咨询开展的,目的是让母亲和丈夫了解孕期贫血的管理。结果显示,甘都社区卫生中心的大多数孕妇在咨询前对妊娠期贫血的了解较少,多达 18 名受访者(52.9%)。甘都斯保健中心地区的大多数母亲在咨询后对贫血症有了足够的了解,有 16 名受访者(47%)。结论表明,在咨询前和咨询后,孕期贫血的相关知识有所增加。 根据统计数据,印度尼西亚有 37.2% 的 5 岁以下儿童发育迟缓(Basic Health Research,2013 年)。这是一种不可逆的影响,主要是由于营养的数量和质量不足,以及在儿童出生后的前1000天内反复感染所致。家庭食品安全水平、婴幼儿喂养方式、疾病预防和护理行为、环境卫生和个人卫生习惯以及获得优质健康和营养服务的机会都会间接影响发育迟缓。具体而言,母亲在怀孕前、怀孕期间和怀孕后的健康和营养状况都会对发育迟缓产生影响,从而影响到孩子在子宫内的生长发育。本次宣传旨在提供有关处理孕期贫血的知识,使母亲及其丈夫了解如何处理孕期贫血。结果:在接受宣传之前,甘都斯社区卫生中心的大多数孕妇对孕期贫血的了解较少,有 18 名受访者(52.9%)。推广活动结束后,甘都斯社区卫生中心的大多数孕产妇对贫血有了足够的了解,共有 16 名受访者(47%)。结论表明,在推广前和推广后,人们对妊娠贫血的了解有所增加。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信