Maureen M Pattinasarany, Elizabeth Miklen Palinussa
{"title":"PELATIHAN PENGUKURAN KUALITAS AIR UNTUK MENDUKUNG USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI NEGERI RUTONG","authors":"Maureen M Pattinasarany, Elizabeth Miklen Palinussa","doi":"10.29303/abdiinsani.v11i2.1521","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Parameter kualitas air menjadi faktor penentuan lokasi yang tepat untuk budidaya rumput laut. Selain itu kegiatan budidaya rumput laut dapat berhasil yaitu dengan memperhatikan teknik serta metode budidaya yang tepat. Budidaya rumput laut sering dianggap sebagai suatu usaha yang relatif mudah dan dapat dilakukan di perairan di manapun. Padahal rumput laut memerlukan beberapa persyaratan. kajian terhadap kondisi perairan Negeri Rutong menjadi penting dalam penentuan lokasi dan metode harus sesuai dan dapat digunakan. Tujuan kegiatan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang cara mengukur parameter kualitas air kemudian untuk pengembangan awal usaha budidaya rumput laut dapat menawarkan metode budidaya rumput laut . Metode kegiatan selama 1 bulan yaitu bulan Mei tahun 2022 di Negeri Rutong dengan melibatkan tim startup, staf pemerintah maupun anggota masyarakat. Peserta ada 9 orang. Metode participatory active. Masyarakat secara aktif dilibatkan dalam kegiatan pengamatan, pengambilan sampel serta mendiskusi. Hasil yaitu nilai salinitas pada permukaan air di Rutong rata-rata hanya mencapai 28 ppt. Hal ini diduga kuat akibat adanya pasokan air tawar melalui sungai. Sedangkan suhu dan kecerahan cocok untuk kegiatan budidaya. Solusi yang diberikan adalah kegiatan budidaya digeser lebih ke arah laut. suhu perairan dapat mendukung untuk budidaya rumput laut di Negeri Rutong karena rumput laut dapat hidup pada suhu perairan 27-28 ℃. Kegiatan budidaya dapat menggunakan metode apung dengan jenis kombinasi longline –rakit sehingga dapat melayang pada kolom air. Kesimpulan yang diperoleh adalah masyarakat terlibat aktif dan terampil untuk pengambilan sampel air laut, mengukur kualitas air dapat menentukan metode budidaya dan bekerjasama dalam pembuatan desain wadah pemeliharaan.","PeriodicalId":506115,"journal":{"name":"Jurnal Abdi Insani","volume":"42 37","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Abdi Insani","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v11i2.1521","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Parameter kualitas air menjadi faktor penentuan lokasi yang tepat untuk budidaya rumput laut. Selain itu kegiatan budidaya rumput laut dapat berhasil yaitu dengan memperhatikan teknik serta metode budidaya yang tepat. Budidaya rumput laut sering dianggap sebagai suatu usaha yang relatif mudah dan dapat dilakukan di perairan di manapun. Padahal rumput laut memerlukan beberapa persyaratan. kajian terhadap kondisi perairan Negeri Rutong menjadi penting dalam penentuan lokasi dan metode harus sesuai dan dapat digunakan. Tujuan kegiatan memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada masyarakat tentang cara mengukur parameter kualitas air kemudian untuk pengembangan awal usaha budidaya rumput laut dapat menawarkan metode budidaya rumput laut . Metode kegiatan selama 1 bulan yaitu bulan Mei tahun 2022 di Negeri Rutong dengan melibatkan tim startup, staf pemerintah maupun anggota masyarakat. Peserta ada 9 orang. Metode participatory active. Masyarakat secara aktif dilibatkan dalam kegiatan pengamatan, pengambilan sampel serta mendiskusi. Hasil yaitu nilai salinitas pada permukaan air di Rutong rata-rata hanya mencapai 28 ppt. Hal ini diduga kuat akibat adanya pasokan air tawar melalui sungai. Sedangkan suhu dan kecerahan cocok untuk kegiatan budidaya. Solusi yang diberikan adalah kegiatan budidaya digeser lebih ke arah laut. suhu perairan dapat mendukung untuk budidaya rumput laut di Negeri Rutong karena rumput laut dapat hidup pada suhu perairan 27-28 ℃. Kegiatan budidaya dapat menggunakan metode apung dengan jenis kombinasi longline –rakit sehingga dapat melayang pada kolom air. Kesimpulan yang diperoleh adalah masyarakat terlibat aktif dan terampil untuk pengambilan sampel air laut, mengukur kualitas air dapat menentukan metode budidaya dan bekerjasama dalam pembuatan desain wadah pemeliharaan.