{"title":"Networking-Approach dalam Implementasi Kebijakan Pengelolaan Perparkiran di Kota Pekanbaru","authors":"Inggrid Tabiena Roswa, Hasim As’ari","doi":"10.57235/motekar.v2i1.2307","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Implementasi kebijakan pengelolaan perparkiran di Kota Pekanbaru melibatkan aktor-aktor yang membentuk jejaring kerjasama. Sebuah produk kebijakan yang ingin diimplementasikan dipastikan bersinggungan dengan tiga dimensi policy of stakeholders yaitu Government, Private Sector, dan Civil Society. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat yang parkir di rambu larangan parkir, banyaknya juru parkir yang bekerja tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi Networking-Approach dalam Implementasi Kebijakan Pengelolaan Perparkiran di Kota Pekanbaru. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah model implementasi kebijakan menurut Yulianto Kadji (2015) yaitu teori MSN-Approach yang ditinjau dari Networking-Approach dengan tiga indikator, antara lain: kemitraan strategis, sinergitas, dan simbiosis mutualisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Networking-Approach dalam implementasi kebijakan pengelolaan perparkiran di Kota Pekanbaru pada sinergitas dan jejaring kerjasama dalam prinsip simbiosis mutualisme belum terlaksana secara merata dan jejaring kerjasama ini belum terwujud dalam membangun untuk kepentingan publik. Kendala dalam implementasi kebijakan pengelolaan perparkiran di Kota Pekanbaru dilihat dari Networking-Approach, antara lain: juru parkir tidak tertib, kurangnya kepatuhan masyarakat, dan sarana prasana kurang memadai.","PeriodicalId":175958,"journal":{"name":"MOTEKAR: Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur","volume":"2 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MOTEKAR: Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.57235/motekar.v2i1.2307","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Implementasi kebijakan pengelolaan perparkiran di Kota Pekanbaru melibatkan aktor-aktor yang membentuk jejaring kerjasama. Sebuah produk kebijakan yang ingin diimplementasikan dipastikan bersinggungan dengan tiga dimensi policy of stakeholders yaitu Government, Private Sector, dan Civil Society. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat yang parkir di rambu larangan parkir, banyaknya juru parkir yang bekerja tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi Networking-Approach dalam Implementasi Kebijakan Pengelolaan Perparkiran di Kota Pekanbaru. Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah model implementasi kebijakan menurut Yulianto Kadji (2015) yaitu teori MSN-Approach yang ditinjau dari Networking-Approach dengan tiga indikator, antara lain: kemitraan strategis, sinergitas, dan simbiosis mutualisme. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Networking-Approach dalam implementasi kebijakan pengelolaan perparkiran di Kota Pekanbaru pada sinergitas dan jejaring kerjasama dalam prinsip simbiosis mutualisme belum terlaksana secara merata dan jejaring kerjasama ini belum terwujud dalam membangun untuk kepentingan publik. Kendala dalam implementasi kebijakan pengelolaan perparkiran di Kota Pekanbaru dilihat dari Networking-Approach, antara lain: juru parkir tidak tertib, kurangnya kepatuhan masyarakat, dan sarana prasana kurang memadai.