Refleksi Tentang Penginjilan, Kristenisasi, dan Moderasi Beragama di Era Modern.

Yuni Pancarani
{"title":"Refleksi Tentang Penginjilan, Kristenisasi, dan Moderasi Beragama di Era Modern.","authors":"Yuni Pancarani","doi":"10.53827/lz.v7i1.150","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Evangelism and Christianization activities in the modern era face major challenges marked by technological developments, globalization and high religious plurality. Therefore, the main problem that needs to be answered is how evangelization methods can be adapted to utilize digital technology and social media effectively while still maintaining ethics and respecting diversity, as well as how Christianization can be carried out in a multicultural society by respecting local cultural values and building dialogue. inter-religious. Apart from that, the important role of religious moderation in facilitating dialogue and building harmony amidst efforts to evangelize and Christianize is also a problem that needs to be resolved. The aim of this research is to understand the evolution of evangelization methods in the digital era and its ethical implications, explore the dynamics of Christianization in a multicultural context, and analyze the role of religious moderation as a bridge for interreligious dialogue. The research results show that evangelization in the digital era requires an ethical and responsible approach, while Christianization in a multicultural context requires respect for cultural and religious diversity. Religious moderation was found to be a key factor in facilitating interfaith dialogue and building social harmony. The discussion in this research emphasizes that effective Christianization in the modern era must be inclusive, dialogical, and accommodate local cultural values. This research underlines the importance of tolerance, cooperation, education and conflict resolution in building positive inter-religious relations.Kegiatan penginjilan dan kristenisasi di era modern menghadapi tantangan besar yang ditandai oleh perkembangan teknologi, globalisasi, dan pluralitas agama yang tinggi. Oleh karena itu, masalah utama yang perlu dijawab adalah bagaimana metode penginjilan dapat diadaptasikan agar memanfaatkan teknologi digital dan media sosial secara efektif namun tetap menjaga etika dan menghormati keragaman, serta bagaimana kristenisasi dapat dilakukan di masyarakat multikultural dengan menghormati nilai-nilai budaya lokal dan membangun dialog antarumat beragama. Selain itu, pentingnya peran moderasi beragama dalam memfasilitasi dialog dan membangun kerukunan di tengah upaya penginjilan dan kristenisasi juga menjadi masalah yang perlu diselesaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami evolusi metode penginjilan di era digital beserta implikasi etisnya, mengeksplorasi dinamika kristenisasi dalam konteks multikultural, serta menganalisis peran moderasi beragama sebagai jembatan dialog antaragama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penginjilan di era digital memerlukan pendekatan yang etis dan bertanggung jawab, sementara kristenisasi dalam konteks multikultural membutuhkan penghormatan terhadap keragaman budaya dan agama. Moderasi beragama ditemukan sebagai faktor kunci dalam memfasilitasi dialog antaragama dan membangun harmoni sosial. Pembahasan dalam penelitian ini menekankan bahwa kristenisasi yang efektif di era modern harus inklusif, dialogis, dan mengakomodasi nilai-nilai budaya setempat. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya toleransi, kerjasama, pendidikan, dan resolusi konflik dalam membangun hubungan antarumat beragama yang positif.","PeriodicalId":308020,"journal":{"name":"LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya","volume":"118 34","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"LOGON ZOES: Jurnal Teologi, Sosial dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53827/lz.v7i1.150","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Evangelism and Christianization activities in the modern era face major challenges marked by technological developments, globalization and high religious plurality. Therefore, the main problem that needs to be answered is how evangelization methods can be adapted to utilize digital technology and social media effectively while still maintaining ethics and respecting diversity, as well as how Christianization can be carried out in a multicultural society by respecting local cultural values and building dialogue. inter-religious. Apart from that, the important role of religious moderation in facilitating dialogue and building harmony amidst efforts to evangelize and Christianize is also a problem that needs to be resolved. The aim of this research is to understand the evolution of evangelization methods in the digital era and its ethical implications, explore the dynamics of Christianization in a multicultural context, and analyze the role of religious moderation as a bridge for interreligious dialogue. The research results show that evangelization in the digital era requires an ethical and responsible approach, while Christianization in a multicultural context requires respect for cultural and religious diversity. Religious moderation was found to be a key factor in facilitating interfaith dialogue and building social harmony. The discussion in this research emphasizes that effective Christianization in the modern era must be inclusive, dialogical, and accommodate local cultural values. This research underlines the importance of tolerance, cooperation, education and conflict resolution in building positive inter-religious relations.Kegiatan penginjilan dan kristenisasi di era modern menghadapi tantangan besar yang ditandai oleh perkembangan teknologi, globalisasi, dan pluralitas agama yang tinggi. Oleh karena itu, masalah utama yang perlu dijawab adalah bagaimana metode penginjilan dapat diadaptasikan agar memanfaatkan teknologi digital dan media sosial secara efektif namun tetap menjaga etika dan menghormati keragaman, serta bagaimana kristenisasi dapat dilakukan di masyarakat multikultural dengan menghormati nilai-nilai budaya lokal dan membangun dialog antarumat beragama. Selain itu, pentingnya peran moderasi beragama dalam memfasilitasi dialog dan membangun kerukunan di tengah upaya penginjilan dan kristenisasi juga menjadi masalah yang perlu diselesaikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami evolusi metode penginjilan di era digital beserta implikasi etisnya, mengeksplorasi dinamika kristenisasi dalam konteks multikultural, serta menganalisis peran moderasi beragama sebagai jembatan dialog antaragama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penginjilan di era digital memerlukan pendekatan yang etis dan bertanggung jawab, sementara kristenisasi dalam konteks multikultural membutuhkan penghormatan terhadap keragaman budaya dan agama. Moderasi beragama ditemukan sebagai faktor kunci dalam memfasilitasi dialog antaragama dan membangun harmoni sosial. Pembahasan dalam penelitian ini menekankan bahwa kristenisasi yang efektif di era modern harus inklusif, dialogis, dan mengakomodasi nilai-nilai budaya setempat. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya toleransi, kerjasama, pendidikan, dan resolusi konflik dalam membangun hubungan antarumat beragama yang positif.
对现代福音传播、基督教化和宗教温和性的思考。
当代的布道和基督教化活动面临着以技术发展、全球化和宗教高度多元化为特征的重大挑战。因此,需要回答的主要问题是,如何调整布道方法,有效利用数字技术和社交媒体,同时保持伦理道德和尊重多样性,以及如何在多元文化社会中通过尊重当地文化价值观和建立宗教间对话来开展基督教化活动。除此之外,宗教温和性在促进对话、在努力传教和基督教化的过程中建立和谐方面的重要作用也是一个亟待解决的问题。本研究旨在了解数字时代布道方法的演变及其伦理意义,探讨多元文化背景下基督教化的动态,分析宗教温和作为宗教间对话桥梁的作用。研究结果表明,数字时代的福音传播需要一种道德和负责任的方法,而多元文化背景下的基督教化则需要尊重文化和宗教多样性。研究发现,宗教温和是促进宗教间对话和建立社会和谐的关键因素。本研究的讨论强调,现代有效的基督教化必须具有包容性、对话性,并适应当地的文化价值观。本研究强调了宽容、合作、教育和解决冲突在建立积极的宗教间关系中的重要性。在当代,传福音和基督教化活动面临着以技术发展、全球化和宗教高度多元化为特征的巨大挑战。因此,需要解决的主要问题是如何调整布道方法,在保持道德和尊重多样性的同时有效利用数字技术和社交媒体,以及如何通过尊重当地文化价值观和建立宗教间对话,在多元文化社会中开展基督教化活动。此外,在传福音和基督教化的努力中,宗教温和性在促进对话和构建和谐中的重要作用也是一个需要解决的问题。本研究旨在了解数字时代布道方法的演变及其伦理影响,探讨多元文化背景下基督教化的动态,并分析宗教节制作为宗教间对话桥梁的作用。研究结果表明,数字时代的传教需要一种符合伦理和负责任的方法,而多元文化背景下的基督教化则需要尊重文化和宗教的多样性。研究发现,宗教温和性是促进宗教间对话和建立社会和谐的关键因素。本研究的讨论强调,现代有效的基督教化必须具有包容性、对话性,并适应当地的文化价值观。研究强调了宽容、合作、教育和解决冲突对于建立积极的宗教间关系的重要性。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信