Urban Farming sebagai Alternatif Mewujudkan Pembangunan Kota Berkelanjutan di Indonesia

A. Armansyah, Sri Rum Giyarsih, Apit Fathurohman, Ade Latifa Soetrisno, A. A. Zaelany, Bayu Setiawan, D. Saputra, Muamar Haqi, Lamijo Lamijo
{"title":"Urban Farming sebagai Alternatif Mewujudkan Pembangunan Kota Berkelanjutan di Indonesia","authors":"A. Armansyah, Sri Rum Giyarsih, Apit Fathurohman, Ade Latifa Soetrisno, A. A. Zaelany, Bayu Setiawan, D. Saputra, Muamar Haqi, Lamijo Lamijo","doi":"10.22146/kawistara.84324","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tingkat urbanisasi di Indonesia semakin tinggi, sedangkan luasan lahan produktif pertanian semakin berkurang. Padahal penduduk perkotaan memerlukan lahan untuk permukiman, bertanam, untuk ruang terbuka hijau, ruang berinteraksi dan bersosialisasi, rekreasi, dan sebagainya. Munculnya urban farming menjadi salah satu alternatif dalam menjawab permasalahan akibat urbanisasi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi keterkaitani urban farming dan urbanisasi dalam upaya mewujudkan pembangunan kota berkelanjutan. Penelitian ini merupakan bagian awal dari upaya membuat model integrasi urban farming for urbanization untuk ketahanan pangan penduduk perkotaan (2023-2025) pada skema Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM). Penelitian ini memakai metode kualitatif dengan informan sebagai sampel sumber datanya. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yang berjumlah 30 pelaku urban farming, dengan rincian 10 informan dari Kota Palembang, 10 dari Kota Bandung, dan 10 dari Kota Denpasar. Pengumpulan melalui tahapan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Model Miles dan Hubberman dengan tiga tahapan, yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik uji keabsahan data menggunakan trianggulasi dengan metode cross check. Hasil analisis menemukan keterkaitan urban farming dan urbanisasi pada sembilan dimensi, yaitu; ekonomi, sosial, lingkungan, kesehatan, budaya, pangan, edukasi, wisata, dan teknologi. Katerkaitan urban farming dan urbanisasi bersifat positif, yang bermakna dampak positif urban farming memiliki indikasi meminimalisir dampak negatif urbanisasi. Selain itu, keterkaitan tersebut juga relevan dengan tiga prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu memiliki fungsi mengontrol dampak lingkungan seminimal munkin, fungsi ekonomi, dan sosial.","PeriodicalId":31122,"journal":{"name":"Jurnal Kawistara","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kawistara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22146/kawistara.84324","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

Tingkat urbanisasi di Indonesia semakin tinggi, sedangkan luasan lahan produktif pertanian semakin berkurang. Padahal penduduk perkotaan memerlukan lahan untuk permukiman, bertanam, untuk ruang terbuka hijau, ruang berinteraksi dan bersosialisasi, rekreasi, dan sebagainya. Munculnya urban farming menjadi salah satu alternatif dalam menjawab permasalahan akibat urbanisasi. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi keterkaitani urban farming dan urbanisasi dalam upaya mewujudkan pembangunan kota berkelanjutan. Penelitian ini merupakan bagian awal dari upaya membuat model integrasi urban farming for urbanization untuk ketahanan pangan penduduk perkotaan (2023-2025) pada skema Riset Inovasi untuk Indonesia Maju (RIIM). Penelitian ini memakai metode kualitatif dengan informan sebagai sampel sumber datanya. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling, yang berjumlah 30 pelaku urban farming, dengan rincian 10 informan dari Kota Palembang, 10 dari Kota Bandung, dan 10 dari Kota Denpasar. Pengumpulan melalui tahapan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan Model Miles dan Hubberman dengan tiga tahapan, yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Teknik uji keabsahan data menggunakan trianggulasi dengan metode cross check. Hasil analisis menemukan keterkaitan urban farming dan urbanisasi pada sembilan dimensi, yaitu; ekonomi, sosial, lingkungan, kesehatan, budaya, pangan, edukasi, wisata, dan teknologi. Katerkaitan urban farming dan urbanisasi bersifat positif, yang bermakna dampak positif urban farming memiliki indikasi meminimalisir dampak negatif urbanisasi. Selain itu, keterkaitan tersebut juga relevan dengan tiga prinsip pembangunan berkelanjutan, yaitu memiliki fungsi mengontrol dampak lingkungan seminimal munkin, fungsi ekonomi, dan sosial.
将城市农业作为实现印度尼西亚可持续城市发展的替代方案
印度尼西亚的城市化速度不断加快,而农业生产用地面积却在不断减少。城市居民需要土地用于住房、耕作、绿色开放空间、互动和社交、娱乐等。城市农业的出现是解决城市化带来的问题的一种选择。本研究旨在探讨城市农业与城市化之间的关系,努力实现城市的可持续发展。本研究是 "先进印尼创新研究"(RIIM)计划中为城市居民的食品安全(2023-2025 年)创建城市耕作促进城市化综合模式工作的初始部分。本研究采用定性方法,以信息提供者为样本数据源。采用目的性抽样技术选取了 30 名城市农业参与者,其中 10 名来自巴伦望市,10 名来自万隆市,10 名来自登巴萨市。通过观察、深度访谈和文献收集数据。数据分析采用迈尔斯和哈伯曼模型,分为三个阶段,即数据还原、数据展示和结论得出。数据有效性检验技术采用了三角交叉法。分析结果发现,城市农业与城市化之间的关系体现在九个方面,即经济、社会、环境、健康、文化、食品、教育、旅游和技术。城市农业与城市化之间的关系是正向的,这意味着城市农业的积极影响有可能将城市化的负面影响降至最低。此外,这种关系还与可持续发展的三项原则有关,这三项原则具有将环境影响控制在最低限度的功能、经济功能和社会功能。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
25
审稿时长
24 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信