Resta Eka Nugraha, Arif Qisthon, Madi Hartono, Kusuma Adhianto
{"title":"RESPONS FISIOLOGIS DAN DAYA TAHAN PANAS SAPI SIMPO DAN LIMPO DI KPT MAJU SEJAHTERA TANJUNG SARI LAMPUNG SELATAN","authors":"Resta Eka Nugraha, Arif Qisthon, Madi Hartono, Kusuma Adhianto","doi":"10.23960/jrip.2024.8.2.277-282","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan respons fisiologis dan daya tahan panas ternak sapi Simpo dan sapi Limpo di KPT Maju Sejahtera Kecamatan Tanjung Sari Lampung Selatan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari sampai dengan Maret 2022. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan sebanyak 120 ekor sapi betina Simpo dan Limpo yang ditentukan dengan purposive sampling. Peubah yang diamati ialah respons fisiologis ternak meliputi suhu rektal, frekuensi pernafasan, frekuensi denyut jantung, dan indeks daya tahan panas, serta iklim mikro kandang yang meliputi, suhu udara, kelembaban udara (RH), dan temperature humidity index (THI). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji beda dua rata-rata (Uji-t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan suhu rektal pagi sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih rendah dibanding sapi Limpo yaitu 37,86 ± 0,26 oC; 38,49 ± 0,26 oC (sapi Simpo) dan 37,85 ± 0,09 oC; 38,75 ± 0,10 oC (sapi Limpo). Rataan frekuensi respirasi pagi dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo yaitu 27,13 ± 2,38 kali/menit; 32,28 ± 2,78 kali/menit (sapi Simpo) dan 27,07 ± 2,25 kali/menit; 31,20 ± 2,50 kali/menit (sapi Limpo). Rataan frekuensi denyut jantung pagi dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo yaitu 56,43 ± 4,84 kali/menit; 68,07 ± 4,67 kali/menit (sapi Simpo) dan 56,03 ± 6,50 kali/menit; 67,23 ± 4,58 kali/menit (sapi Limpo). Rataan daya tahan panas sapi Simpo lebih tinggi dibanding Limpo dengan nilai sebagai berikut 2,21 ± 0,06 (sapi Simpo) dan 2,18 ± 0,10 (sapi Limpo). Rataan THI di lokasi penelitian sebesar 83,31 ± 3,27 Dari penelitian ini dapat disimpulkan sapi Limpo memiliki daya tahan panas yang lebih baik dari sapi Simpo.","PeriodicalId":17765,"journal":{"name":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","volume":"90 20","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.23960/jrip.2024.8.2.277-282","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Abstract
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan respons fisiologis dan daya tahan panas ternak sapi Simpo dan sapi Limpo di KPT Maju Sejahtera Kecamatan Tanjung Sari Lampung Selatan. Penelitian ini berlangsung dari bulan Februari sampai dengan Maret 2022. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder. Sampel yang digunakan sebanyak 120 ekor sapi betina Simpo dan Limpo yang ditentukan dengan purposive sampling. Peubah yang diamati ialah respons fisiologis ternak meliputi suhu rektal, frekuensi pernafasan, frekuensi denyut jantung, dan indeks daya tahan panas, serta iklim mikro kandang yang meliputi, suhu udara, kelembaban udara (RH), dan temperature humidity index (THI). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan uji beda dua rata-rata (Uji-t). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan suhu rektal pagi sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih rendah dibanding sapi Limpo yaitu 37,86 ± 0,26 oC; 38,49 ± 0,26 oC (sapi Simpo) dan 37,85 ± 0,09 oC; 38,75 ± 0,10 oC (sapi Limpo). Rataan frekuensi respirasi pagi dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo yaitu 27,13 ± 2,38 kali/menit; 32,28 ± 2,78 kali/menit (sapi Simpo) dan 27,07 ± 2,25 kali/menit; 31,20 ± 2,50 kali/menit (sapi Limpo). Rataan frekuensi denyut jantung pagi dan siang hari menunjukkan sapi Simpo lebih tinggi dibanding sapi Limpo yaitu 56,43 ± 4,84 kali/menit; 68,07 ± 4,67 kali/menit (sapi Simpo) dan 56,03 ± 6,50 kali/menit; 67,23 ± 4,58 kali/menit (sapi Limpo). Rataan daya tahan panas sapi Simpo lebih tinggi dibanding Limpo dengan nilai sebagai berikut 2,21 ± 0,06 (sapi Simpo) dan 2,18 ± 0,10 (sapi Limpo). Rataan THI di lokasi penelitian sebesar 83,31 ± 3,27 Dari penelitian ini dapat disimpulkan sapi Limpo memiliki daya tahan panas yang lebih baik dari sapi Simpo.