An Exploratory Study of Beef Cattle Farming Systems: A Comparative Analysis of Cut and Carry in Java vs. the Pastoral System in Sumba Island, Indonesia

N. Setianto, Akhmad Sodiq, Juni Sumarmono, W. Y. Kii, Rahayu Widiyanti, Imbang Haryoko
{"title":"An Exploratory Study of Beef Cattle Farming Systems: A Comparative Analysis of Cut and Carry in Java vs. the Pastoral System in Sumba Island, Indonesia","authors":"N. Setianto, Akhmad Sodiq, Juni Sumarmono, W. Y. Kii, Rahayu Widiyanti, Imbang Haryoko","doi":"10.17969/agripet.v24i1.34072","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACT. This study aims to explore the differences between beef cattle farming systems in Java and Sumba. The research was conducted using a survey method in three districts, two districts in Central Java and one district in Sumba Island, NTT. Data analysis used a descriptive qualitative approach, with the CATWOE Analysis framework to determine the perspectives of stakeholders involved in the beef cattle farming business system. Beef cattle farming in Java has been characterized by a cut and carry system, while in Sumba with a pasture grazing system. The research shows that the main purpose of cattle rearing in Java is to generate income for the family, so more and more are running enlargement and fattening businesses. Cattle rearing in Sumba is prioritized for savings for traditional purposes. Farmers in Sumba predominantly breed cattle without additional feed to save on maintenance costs. Farmers are still faced with the problem of unfairness in pricing. The study concluded that farmers show adaptive ability in allocating their resources to obtain profits. Differences in farming paradigms need to be considered in the preparation of livestock development programs.  (Studi eksploratif pada sistem pemeliharaan sapi potong: analisis komparatif pada sistem cut and carry di jawa dengan sistem penggembalaan pastura di pulau Sumba, Indonesia)  ABSTRAK. Peternakan sapi potong di Jawa selama ini dicirikan dengan cut and carry sistem, sedangkan di Sumba dengan sistem penggembalaan di pastura. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi lebih mendalam tentang perbedaan sistem usaha peternakan sapi potong di Jawa dengan di Sumba. Penelitian dilakukan dengan metode survey di tiga kabupaten, dua kabupaten di Jawa Tengah dan satu kabupaten di Pulau Sumba, NTT. Analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan kerangka CATWOE Analysis untuk mengetahui perspektif dari para stakeholders yang terlibat dalam sistem usaha peternakan sapi potong. Penelitian menunjukkan bahwa tujuan utama pemeliharaan sapi di Jawa adalah untuk menghasilkan pendapatan untuk keluarga, sehingga semakin banyak yang lebih menjalankan usaha pembesaran dan penggemukan. Pemeliharaan sapi di Sumba lebih diutamakan untuk tabungan untuk keperluan adat. Peternak di Sumba didominasi pembiakan sapi tanpa tambahan pakan untuk menghemat biaya pemeliharaan. Peternak masih dihadapkan pada permasalahan ketidakadilan dalam penentuan harga. Penelitian menyimpulkan bahwa peternak menunjukkan kemampuan adaptif dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan. Perbedaan paradigma beternak perlu untuk diperhatikan dalam penyusunan program pembangunan peternakan.","PeriodicalId":30910,"journal":{"name":"Jurnal Agripet","volume":"51 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2024-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Agripet","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17969/agripet.v24i1.34072","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

Abstract

ABSTRACT. This study aims to explore the differences between beef cattle farming systems in Java and Sumba. The research was conducted using a survey method in three districts, two districts in Central Java and one district in Sumba Island, NTT. Data analysis used a descriptive qualitative approach, with the CATWOE Analysis framework to determine the perspectives of stakeholders involved in the beef cattle farming business system. Beef cattle farming in Java has been characterized by a cut and carry system, while in Sumba with a pasture grazing system. The research shows that the main purpose of cattle rearing in Java is to generate income for the family, so more and more are running enlargement and fattening businesses. Cattle rearing in Sumba is prioritized for savings for traditional purposes. Farmers in Sumba predominantly breed cattle without additional feed to save on maintenance costs. Farmers are still faced with the problem of unfairness in pricing. The study concluded that farmers show adaptive ability in allocating their resources to obtain profits. Differences in farming paradigms need to be considered in the preparation of livestock development programs.  (Studi eksploratif pada sistem pemeliharaan sapi potong: analisis komparatif pada sistem cut and carry di jawa dengan sistem penggembalaan pastura di pulau Sumba, Indonesia)  ABSTRAK. Peternakan sapi potong di Jawa selama ini dicirikan dengan cut and carry sistem, sedangkan di Sumba dengan sistem penggembalaan di pastura. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi lebih mendalam tentang perbedaan sistem usaha peternakan sapi potong di Jawa dengan di Sumba. Penelitian dilakukan dengan metode survey di tiga kabupaten, dua kabupaten di Jawa Tengah dan satu kabupaten di Pulau Sumba, NTT. Analisis data menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan kerangka CATWOE Analysis untuk mengetahui perspektif dari para stakeholders yang terlibat dalam sistem usaha peternakan sapi potong. Penelitian menunjukkan bahwa tujuan utama pemeliharaan sapi di Jawa adalah untuk menghasilkan pendapatan untuk keluarga, sehingga semakin banyak yang lebih menjalankan usaha pembesaran dan penggemukan. Pemeliharaan sapi di Sumba lebih diutamakan untuk tabungan untuk keperluan adat. Peternak di Sumba didominasi pembiakan sapi tanpa tambahan pakan untuk menghemat biaya pemeliharaan. Peternak masih dihadapkan pada permasalahan ketidakadilan dalam penentuan harga. Penelitian menyimpulkan bahwa peternak menunjukkan kemampuan adaptif dalam mengalokasikan sumber daya yang dimiliki untuk memperoleh keuntungan. Perbedaan paradigma beternak perlu untuk diperhatikan dalam penyusunan program pembangunan peternakan.
肉牛养殖系统的探索性研究:印尼爪哇割运与松巴岛畜牧系统的比较分析
摘要本研究旨在探讨爪哇岛和松巴岛肉牛养殖系统之间的差异。研究采用调查法在三个地区进行,其中两个位于中爪哇,一个位于松巴岛。数据分析采用了描述性定性方法,通过 CATWOE 分析框架来确定肉牛养殖业务系统中相关利益方的观点。爪哇岛的肉牛养殖以切割和搬运系统为特征,而松巴岛则以牧场放牧系统为特征。研究表明,爪哇养牛的主要目的是为家庭创收,因此越来越多的人开始经营增殖和育肥业务。松巴省的养牛业则优先考虑传统目的的储蓄。松巴省的农民主要饲养没有额外饲料的牛,以节省维护成本。农民仍然面临定价不公平的问题。研究认为,农民在分配资源以获取利润方面表现出适应能力。在制定畜牧业发展计划时,需要考虑养殖模式的差异。 (肉牛饲养系统的探索性研究:爪哇割运系统与印度尼西亚松巴岛牧场放牧系统的比较分析) ABSTRACT.爪哇岛肉牛养殖的特点是切割和搬运系统,而松巴岛则是牧场放牧系统。本研究旨在探讨爪哇岛和松巴岛肉牛养殖系统之间的差异。研究采用调查法在三个地区进行,其中两个位于中爪哇,一个位于松巴岛。数据分析采用描述性定性方法,使用 CATWOE 分析框架确定肉牛养殖系统相关利益方的观点。研究表明,爪哇养牛的主要目的是为家庭创收,因此越来越多的人开始经营增殖和育肥业务。松巴省的养牛业则优先考虑传统目的的储蓄。松巴省的农民主要饲养没有额外饲料的牛,以节省维护成本。农民仍然面临定价不公平的问题。研究认为,农民在分配资源以获取利润方面表现出适应能力。在制定畜牧业发展计划时,需要考虑养殖模式的差异。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
求助全文
约1分钟内获得全文 求助全文
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
16
审稿时长
12 weeks
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信